Mohon tunggu...
Yuna Kadarisman
Yuna Kadarisman Mohon Tunggu... Guru -

....is still working to be a teacher

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

$50 Challenge

16 Desember 2015   05:18 Diperbarui: 16 Desember 2015   10:42 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kali ini saya akan bercerita tentang ide sebuah kegiatan yang saya temui di sebuah Early Child Center di Leongatha, Victoria. Nama kegiatannya adalah '$50 Challenge". Dalam kegiatan ini, kepala sekolah memberikan tiap-tiap kelas TK (Taman Kanak-Kanak) uang sebesar 50 dollar yang di tempel di sebuah kertas besar. Uang itu disusun dalam bentuk koin $2-an. Setiap kelas harus membuat sudut bermain di taman sekolah dengan membelanjakan uang $50 itu. Mereka harus berdiskusi tentang tempat bermain paling OK yang bisa mereka hasilkan dari uang itu. Mereka boleh meminta bantuan orang tua mereka untuk menyumbangkan beberapa barang tidak terpakai di rumah. Namun, jika tidak memungkinkan, mereka harus membeli alat atau bahan yang mereka butuhkan dari uang $50 itu. 

Berikut adalah dua sudut bermain yang bisa saya share disini.

[caption caption="Music corner"][caption caption="Music corner"][/caption]

[/caption]

[caption caption="Mud Kitchen"]
[/caption]

 

Saya merasa bersemangat hanya dengan membayangkan siswa dan guru bekerja sama membangun sudut bermain mereka. Dan saya bisa juga membayangkan banyak hal yang bisa mereka pelajari.

1. Siswa belajar bernegosiasi
Untuk merencanakan sudut bermain ini, guru berdiskusi dengan siswa. Guru mengarahkan, dan membantu mempertimbangkan faktor keselamatan dalam rencana yang disusun siswa. Kepala Sekolah bercerita kepada saya, betapa siswa merasa sayang untuk mengambil uang koin yang disusun dengan cantik di dinding. Mereka berusaha keras untuk tidak menggunakan uang itu dan berpikir tentang menggunakan bahan yang ada disekitar rumah dan lingkungan mereka. 

2. Siswa belajar memiliki rasa memiliki
Ketika sudut bermain mereka selesai dibangun, siswa merasa memiliki sudut itu. Mereka akan saling merawatnya, saling mengingatkan agar sudut itu tetap ada disana dan bisa digunakan oleh adik-adik kelas mereka. 

3. Siswa belajar menghargai hasil karya temannya 
Siswa juga didorong untuk mengundang teman dari kelas lain untuk 'berkunjung' ke sudut bermain mereka. Mereka juga didorong untuk berkunjung ke sudut milik kelas lain. Mereka akan saling menghargai hasil karya orang lain. Mereka juga belajar untuk berbagi dan etika menggunakan barang orang lain. 

Kegiatan ini sangat sederhana dan juga mudah diterapkan. Saya yakin, anak-anak kita juga tidak kalah kreatifnya dengan siswa-siswa TK di Australia ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun