Mohon tunggu...
Yuna Kadarisman
Yuna Kadarisman Mohon Tunggu... Guru -

....is still working to be a teacher

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Gadget dan Aturan Mainnya (2)

13 Desember 2015   17:05 Diperbarui: 15 Desember 2015   02:27 377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tulisan ini melanjutkan tulisan sebelumnya tentang apa saja yang perlu dipertimbangkan pada saat anda memberikan gadget pada anak. Pada konten sebelumnya, saya fokus pada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan sebelum anda memberikan gadget kepada anak anda, kali ini saya akan fokus pada apa yang perlu di perhatikan saat anda sudah terlanjur memberikan gadget kepada anak anda.

coba anda perhatikan anak anda, apa dia merasa sangat terganggu saat kelupaan membawa HP nya, atau sehari saja tidak bisa mengintip game console nya? Bagaimana dengan kegiatan kesehariannya, apa dia masih suka main boneka atau main sepak bola? atau lebih suka main boneka melalui game dan main sepak bola melalui monitor? Jika iya, anda harus segera memperbarui aturan penggunaan gadget pada keluarga anda, sebelum semakin dalam 'kecanduan' gadget. Ingat, gadget adalah alat bantu, anda tetap adalah operatornya. Jangan sampai anda yang berperan sebagai alat bantu dan malah menyesuaikan gaya hidup anda sesuai dengan gadget yang anda dan anak anda miliki.

1. Jika sudah 'terlanjur' memiliki

Apa anda memiliki aturan khusus tentang pemanfaatan gadget dalam keluarga anda? Atau bahkan, apa anda sendiri memiliki aturan khusus tentang gadget? Jika belum, masih belum terlambat, saya sarankan anda segera melakukan diskusi keluarga untuk menentukan beberapa aturan dalam menggunakan gadget.

A. Aturan waktu penggunaan

Patikan ada saat dimana anda dan keluarga 'terbebas' dari gadget. Mungkin hari bebas game, atau saat tanpa HP. Tidak perlu extreme seperti seminggu tanpa HP. Cukup seperti, HP dilarang berada di tempat makan. Tidak boleh menggunakan HP saat family dinner, atau Tidak boleh menggunakan gadget diatas jam 9 malam. Beberapa keluarga yang saya tahu mengumpulkan gadget mereka pada jam 9 malam agar anak-anak tidak terjaga hingga larut malam menggunakan gadget mereka, untuk alasan apapun.

Jika anda dan keluarga terlalu berat dengan kebijakan mengumpulkan gadget, mungkin bisa dengan mematikan wifi pada jam-jam tertentu. Akan lebih baik lagi jika penggunaan internet hanya terbatas pada ruangan tertentu. Dengan demikian, anda bisa tetap memantau penggunaan gadget dan menampingi anak anda saat mereka berselancar di dunia virtual. Apapun aturan yang anda pilih, coba untuk meluangkan waktu tanpa gadget, untuk mengurangi ketergantungan kita atas gadget. 

2. Managemen pemakaian 

Untungnya sinyal Internet di Indonesia tidak sebagus negara tetangga, Australia atau Singapura. hal ini bisa membantu kita untuk membatasi pemakaian gadget. Jika rumah anda dilengkapi dengan wifi, usahakan untuk mematikan wifi pada saat-saat tertentu. Jika tidak, pastikan setiap anak memiliki 'jatah' kuota data. Selain agar mereka lebih cermat dalam menggunakan gadget mereka, hal ini juga membantu pengeluaran keluarga. Pernah anda mencermati berapa yang anda habiskan untuk biaya komunikasi?

Anda juga bisa menggunakan pulsa sebagai senjata, seperti, anda akan memberikan anak anda pulsa jika dia membantu merapikan tempat tidurnya, atau membantu pekerjaan rumah lainnya. Bottom line nya adalah, batasi kapasitas data dan pulsa anak anda. Ingat, download konten-konten yang tidak bermanfaat dapat terjadi karena pulsa atau kuota yang berlimpah.

3. Managemen isi

Di negara berkembang yang memiliki kualitas internet yang jauh lebih memadai dari negara kita, anak-anak sudah diajari bagaimana menggunakan internet sejak dini. Apa anda sudah memberikan petunjuk upload foto yang aman? Atau etika berkomentar pada media sosial? Atau cara menghadapi cyber bullying? Berikut saya sampaikan beberapa ide yang saya dapatkan dari kampanye internet sehat di sekolah Australia.


Peraturan dunia maya, agar tetap aman dan nyaman dalam ber-internet:

  1. Berhati-hati dalam mempercayai seseorang yang kamu temui melalui internet. Mendapatkan teman baru di internet mungkin menyenangkan, namun bisa jadi mereka tidak mengatakan hal sebenarnya tentang diri mereka.
  2. Pastikan profil-mu menggunakan setting 'private' (pribadi) agar tidak sembarang orang bisa mengakses informasi pribadimu.
  3. Jangan membuka pesan dari orang tidak dikenal karena bisa jadi pesan ini berisi virus atau iklan yang membuatmu membeli sesuatu yang tidak diperlukan.
  4. Selalu jaga kerahasiaan password-mu.
  5. Laporkan pada orang tuamu saat kamu merasa tersinggung atau marah atas bahasa, gambar, atau hal-hal yang kamu temukan di internet.
  6. Jika sesorang melakukan sesuatu yang membuatmu tidak nyaman di sebuah 'chat' (percakapan), jangan membalas, segera matikan koneksi percakapannya.
  7. Jangan menerima tawaran apapun yang tampak mencurigakan atau menggiurkan, karena bisa jadi ini hanya sebuah penipuan.
  8. Pikirkan kembali sebelum kamu meng-upload atau berkomentar secara online, karena hal-hal yang sudah ter-upload susah untuk dihilangkan.

Anda tentu telah banyak mendengar tentang kejahatan yang dimulai dari internet atau sosial media. Anda bisa melakukan sesuatu untuk mencegahnya, dengan memberikan pendidikan mengenai internet sedini mungkin pada keluarga anda. 

Hal yang sama berlaku pada penggunaan gadget. Penyalahgunaan gadget juga sama beresikonya dengan penyalahgunaan internet. Oleh karenanya, better safe than sorry, lebih baik mencegah daripada mengobati.

Ayo kita ciptakan keluarga kita yang sehat dalam menggunakan gadget sebagai alat bantu, dan bukan sebaliknya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun