Pada tahun 2009, Satoshi Nakamoto mengukir sejarah dengan gagasannya yang spektakuler. Sejak itu, Bitcoin telah menjadi solusi digital pertama untuk masalah uang.
Kreator agung dari mahakarya ini, Satoshi Nakamoto, dikenal di seluruh dunia, terkenal, dan dihormati.
Setelah sembilan tahun kelahiran Bitcoin, pada saat bear market 2018, melihat banyak keluarga rusak oleh lingkaran ekonomi terpusat, para pengagum Satoshi Nakamoto menyusun proyek untuk mempromosikan semangat desentralisasi, berbagi, dan kreasi bersama melalui blockchain untuk mewujudkan  ekonomi yang benar-benar stabil dalam jangka panjang, kesehatan dan kebahagiaan untuk semua orang di seluruh dunia.
Untuk menghormati Satoshi Nakamoto, sekelompok orang yang anonim ini menamai aplikasi penambangan gratis mereka sebagai "Satoshi App". Pada hari-hari awal proyek ini, mereka menamai blockchain mereka dengan "Satoshi Blockchain".
Sejak awal proyek ini, didorong oleh impian dan keyakinan mereka, para pengembang ini telah bekerja sepanjang waktu selama tiga tahun, dan sekarang sejengkal atau satu dan dua minggu menjelang Main-net yang segera online, yang diharapkan mulus dengan sempurna.
Sejumlah 47 juta miner dalam komunitas ini telah menambang melalui aplikasi gratis tersebut sebanyak 417 juta koin (semula disebut BTCs atau Butcoin Satoshi) yang diharapkan selesai 525 juta keping koin pada 12 Desember 2022 nanti.Â
Pada tanggal 16 Juli sudah dirilis Technical White Paper dengan perubahan nama blockchain dan konsensus.Â
Selama TestNet yang telah dimulai pada awal kuartal kedua 2022, pengembang memeriksa kembali apakah "Satoshi" akan menjadi nama yang tepat untuk blockchain ini. Â
Mereka meneliti secara global untuk memeriksa apakah nama ini akan melanggar hak apapun, apakah orang-orang dari berbagai negara menyukainya, atau apakah itu mengungkapkan arti lain.
Mereka menemukan bahwa meskipun sangat menghormati Satoshi Nakamoto, merasa tidak benar untuk menamai blockchain ini "Satoshi".
Main-net yang akan online pada kuartal ketiga tahun ini telah menyelesaikan Blockchain Trilemma. Dengan kombinasi desentralisasi Bitcoin dan skalabilitas Ethereum, sangat diyakini rantai publik ini akan menjadi inti dari dunia Web 3, akan bertindak sebagai infrastruktur dasar untuk mendukung dan mengembangkan dunia baru ini.
Jadi, dinamakanlah blockchain ini "Core" bukan "Satoshi", dan mata uang lapisan dasarnya akan menjadi "CORE" bukan "BTCs". Â Dengan memanfaatkan jaringan penambangan Bitcoin (BTC) yang ada dalam algoritma konsensus mereka, Core berasal dan dibangun di atas dasar yang telah diletakkan oleh Satoshi Nakamoto. Â
Untuk menghormati sang legendaris di mana mereka para pengembang menyandar di bahunya, mereka kemudian menamai konsensus ini "Satoshi Plus Consensus".
Dengan kombinasi desentralisasi Bitcoin dan skalabilitas Ethereum, dan akan bertindak sebagai infrastruktur dasar dunia baru Web 3, 47 juta orang miner di seluruh dunia bergembira menyambut rilis Technical White Paper CORE.Â
Jika pada 2009 Anda terlewat menjadi bagian dari kemunculan Bitcoin yang satu koinnya pernah mencapai harga Rp969.000.000, inilah kesempatan kedua. Masih ada 108 juta koin lagi yang akan dibagikan melalui mining gratis sampai 12 Desember 2022 melalui aplikasi Android.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI