Mohon tunggu...
Politik

Kesenjangan Sosial: Musuh Bersama Bangsa Ini

6 Juni 2016   15:03 Diperbarui: 6 Juni 2016   17:36 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kesenjangan sosial merupakan sebuah ketidakseimbangan keadaan sosial yang terjadi dalam kehidupan masyarakat dan menimbulkan sebuah perbedaan yang signifikan. Salah satu bentuk kesenjangan sosial yang dapat kita lihat dan banyak sekali terjadi di sekitar kita adalah kesenjangan yang terjadi diantara masyarakat yang tinggal di dalam sebuah komplek perumahan mewah dengan masyarakat yang tinggal di luar komplek perumahan mewah tersebut. Fenomena yang demikian, banyak sekali ditemukan di perkotaan. Sungguh, ironis.


Hal serupa juga diungkapkan oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PAN, Eddy Soeparno. Ia mengatakan bahwa usai mengadakan perjalanan Safari Kebangsaan, Merajut Kebhinekaan (Sabang Merauke) ke sejumlah wilayah di Jawa bersama Ketua Umum DPP PAN sekaligus Ketua MPR, Zulkifli Hasan dan beberapa rombongan lainnya, menemukan berbagai temuan lapangan yang salah satunya adalah masalah kesenjangan. 


Eddy mengungkapkan bahwa masalah kesenjangan ini masih ada di sekitar kita. Menurutnya, kesenjangan adalah musuh terbesar bangsa ini, yakni kesenjangan antara individu, antara pusat dan daerah, antara Timur dan Barat yang merupakan sebuah ancaman bagi negeri ini.


“Salah satu temuan kita yang paling penting adalah bahwa masalah kesenjangan yang ada itu menjadi nyata sekali karena apa yang kita miliki di Pulau Jawa, khususnya di Timur, seperti di Maluku dan Papua itu beda sekali,” ungkapnya pada media.


Menanggapi hal tersebut, politisi kreatif ini memaparkan bahwa Indonesia perlu sesegera mungkin untuk melakukan pemerataan pembangunan, khususnya di daerah tertinggal. Eddy juga menjelaskan jangan sampai pembangunan yang tidak merata ini justru akan menimbulkan rasa iri terhadap saudara-saudara kita yang berada di luar Pulau Jawa.


“Itu yang membuat kita prihatin, sehingga kesenjangan itu harus segera kita tangani, banyak penyakit yang bisa timbul, mulai dari disintegrasi sampai ajaran-ajaran yang sifatnya menyesatkan yang berujung radikalisme,” tambahnya.


Memang, kesenjangan sosial bukanlah sebuah permasalahan yang bisa diatasi dengan mudah, dimana hal ini menyangkut keberadaan banyak orang dan membutuhkan penanganan yang serius oleh pihak-pihak yang berwenang seperti pemerintah dan tokoh masyarakat, termasuk di dalamnya Partai Politik (Parpol) sebagai sebuah organisasi berbasis sosial yang memiliki tugas untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat.


Di dalam perkembangannya, sebuah kesenjangan sosial dapat berakhir dengan berbagai tindakan yang tidak baik atau bahkan mengarah pada terjadinya berbagai macam tindak kejahatan dan kriminalitas. Hal ini juga menjadi bahasan dalam Rakernas (Rapat Kerja Nasional) PAN 2016 beberapa waktu lalu. Ada beberapa agenda penting yang menjadi bahasan di Rakernas PAN 2016 selain secara internal membahas dan mengesahkan sejumlah peraturan partai, yakni membahas beberapa isu sentral seperti darurat narkoba, darurat pornografi, darurat miras, dan darurat kejahatan seksual.


Begitu kompleks dampak yang dapat ditimbulkan oleh kesenjangan. Ini membuktikan bahwa kesenjangan bukanlah sebuah permasalahan ringan. Butuh kerja keras untuk memperbaikinya. Tentu, kerja keras kita bersama dengan pemerintah yang membentuk sebuah sinergi yang kuat dalam memberantas kesenjangan yang ada di negeri ini demi terwujudnya kesejahteraan dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.


Catatan:
Kegiatan “Sabang Merauke” merupakan sebuah perjalanan keliling nusantara dalam rangka mendengar aspirasi masyarakat sekaligus sebagai langah untuk mengenal kebudayaan di tiap-tiap daerah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun