Mohon tunggu...
Yumna Muna Aliyya
Yumna Muna Aliyya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga

Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Ilmu Komunikasi NIM 22107030048

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

Kereta Cepat atau Pesawat?

14 Juni 2023   19:56 Diperbarui: 14 Juni 2023   20:09 862
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pilihan moda transportasi yang cepat dan efisien menjadi salah satu hal yang sangat penting dalam kehidupan modern kita. Selain pesawat, kereta cepat menjadi alternatif yang semakin populer dan dikembangkan di berbagai negara. Dengan kecepatan yang mengesankan dan dampak lingkungan yang lebih rendah, pertanyaannya pun muncul: akankah kereta cepat menjadi pilihan yang lebih baik dibandingkan pesawat? Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi perkembangan kereta cepat dan melihat apakah bisa menjadi alternatif yang lebih baik untuk perjalanan masa depan.

Kereta cepat, juga dikenal sebagai high-speed rail (HSR), adalah sistem transportasi darat yang dirancang untuk mencapai kecepatan tinggi dengan menggunakan rel. Dibandingkan dengan kereta konvensional, kereta cepat dapat mencapai kecepatan yang jauh lebih tinggi, memungkinkan perjalanan yang lebih cepat antara kota-kota. Keuntungan utama dari kereta cepat adalah kecepatan dan efisiensi, yang dapat mengurangi waktu perjalanan dan kemacetan lalu lintas, serta mengurangi emisi gas rumah kaca.

Salah satu contoh terkenal dari kereta cepat adalah Shinkansen di Jepang. Shinkansen, juga dikenal sebagai "Bullet Train," telah menjadi ikon transportasi di negara itu sejak diperkenalkan pada tahun 1964. Hingga saat ini, jaringan Shinkansen telah berkembang menjadi ribuan kilometer rel dengan kecepatan mencapai 320 kilometer per jam. Selain Jepang, kereta cepat juga ditemukan di negara-negara seperti Prancis, Tiongkok, Jerman, dan Spanyol.

Salah satu sistem kereta cepat yang patut dicontoh adalah TGV (Train Grande Vitesse) di Prancis. Diluncurkan pada tahun 1981, TGV telah menjadi salah satu sistem kereta cepat terbaik di dunia. Dengan kecepatan maksimum mencapai 320 kilometer per jam, TGV telah menghubungkan berbagai kota di Prancis dan negara-negara tetangga seperti Belgia, Luksemburg, dan Italia. TGV menjadi simbol modernisasi transportasi dan telah memberikan alternatif yang lebih cepat dan ramah lingkungan dibandingkan penerbangan dalam perjalanan di Eropa.

Tiongkok juga telah mengembangkan jaringan kereta cepat yang sangat luas dan mengesankan. Dikenal sebagai China Railway High-speed (CRH), sistem ini terus berkembang dengan kecepatan tinggi. Sejak peluncurannya pada tahun 2007, jaringan CRH telah mencapai ribuan kilometer dan mencapai kecepatan maksimum 350 kilometer per jam. Dengan kereta cepat, perjalanan antara kota-kota besar di Tiongkok menjadi lebih cepat dan efisien.

Seiring dengan perkembangan teknologi, beberapa negara lain juga mulai mengembangkan sistem kereta cepat mereka sendiri. Misalnya, Jerman telah meluncurkan ICE (InterCity Express) yang menghubungkan berbagai kota di negara itu dan negara-negara tetangga seperti Prancis dan Belgia. Spanyol juga memiliki jaringan kereta cepat yang berkembang pesat, yang dikenal sebagai AVE (Alta Velocidad Espaola). Sistem ini menghubungkan kota-kota besar di seluruh Spanyol dengan kecepatan hingga 310 kilometer per jam.

Mengapa kereta cepat bisa menjadi pilihan yang lebih baik dibandingkan pesawat? Pertama, kereta cepat dapat mengurangi waktu perjalanan. Dalam jarak pendek hingga menengah, kereta cepat sering kali lebih cepat daripada pesawat, terutama jika mempertimbangkan waktu yang dibutuhkan untuk proses keamanan di bandara. Selain itu, kereta cepat juga dapat mengurangi kepadatan lalu lintas dan kemacetan di jalan raya dan di udara, mengurangi beban pada infrastruktur transportasi yang sudah ada.

Selain itu, kereta cepat juga memiliki keunggulan lingkungan. Dengan mengurangi penggunaan pesawat, emisi gas rumah kaca dapat ditekan, sehingga membantu dalam upaya melawan perubahan iklim. Jaringan kereta cepat juga dapat menjadi tulang punggung transportasi berkelanjutan yang mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan mengurangi polusi udara.

Namun, ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan sebelum melihat kereta cepat sebagai pilihan yang lebih baik secara universal. Pertama, kereta cepat membutuhkan investasi awal yang besar dalam infrastruktur. Bangunan jalur yang sesuai dengan standar kereta cepat, stasiun, dan pengadaan kereta dengan teknologi tinggi membutuhkan biaya yang signifikan. Selain itu, kereta cepat juga membutuhkan jaringan yang luas untuk menjadi benar-benar efektif.

Selain itu, kereta cepat mungkin tidak selalu menjadi pilihan yang lebih baik dalam perjalanan jarak jauh atau internasional. Meskipun kecepatan kereta cepat mengesankan, pesawat masih merupakan pilihan terbaik untuk perjalanan antar benua atau negara yang berjauhan. Dalam kasus seperti itu, pesawat tetap menjadi moda transportasi yang lebih cepat dan efisien.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun