Mohon tunggu...
Yumi Sastriyansah
Yumi Sastriyansah Mohon Tunggu... Mahasiswa -

please check my account, Yumisstrynsh.blogspot.com / yumisstrynsh.tumblr.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Berbuat Baiklah Karena Allah

5 Desember 2013   22:10 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:16 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

“berbuat baiklah karena Allah”.

Saya pernah membaca satu artikel yang cukup menarik perhatian saya. dan judulnya adalah ‘berbuat baiklah karena Allah’. Bait demi bait saya baca perlahan-lahan sambil merenungkan isi bacaan yang sedang saya baca. Dan hingga pada satu keputusan dimana berbuat baik kepada seseorang haruslah karena allah, karena ingin mencari ridha Allah bukan untuk mendapatkan imbalan dari apa yang telah kita perbuat. Saya pernah belakangan ini berharap kalau saya berbuat baik kepada orang, saya berharapbisa mendapatkan kebaikan setimpal dengan apa yang telah saya perbuat. Contohnya seperti ini, jika saya menolong seseorang yang sedang kesusahan, saya berharap kalau nanti nyasaya kesusahan ada yang bisa menolong saya. Tapi terkadang dalam suatu kehidupan, tidak selama nya kita berbuat baik kepada seseorang, seseorang itu bisa membalasnya dengan harapan yang kita harapkan. jadi, jika seperti itu kadang ketidakbalasan akan kebaikan kita, kita merasakalau kita percuma berbuat baik kepada seseorang kalau ujungnya mereka tidak bisa menghargai kebaikan kita. Pernyataan itu jelas salah. Dan itu merupakan perbuatan yang salah karena niat pertama pun kita salah bukan karena allah melainkan karena “harapan” akan kebaikan yang kita kasih dan itu sama saja dengan imbalan atas kebaikan kita. Dan yang benar adalah karena berbuat baik karena Allah, sebab kalau kita berbuat baik kepada seseorang mau dibalas atau tidakkah, kita tidak merasa dirugikan sama sekali karena semua wujud kebaikan kita kepada seseorang adalah untuk mencari ridha Allah. Dengan begitu tidak akan ada rasa kecewa saat kebaikan kita dianggap atau diabaikan, bukan?...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun