Mohon tunggu...
Yulthi Nali
Yulthi Nali Mohon Tunggu... Guru - Penulis Lepas

Anak bungsu dari enam bersaudara, sudah menikah dan memiliki 1 orang anak. Bekerja di SMP N 3 Boleng ( Merupakan salah satu GGD diKabupaten Manggarai Barat)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Koneksi Antar Materi Modul 3.1 CGP

13 April 2021   14:41 Diperbarui: 13 April 2021   16:58 4869
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagaimana pengambilan keputusan yang tepat tentunya berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman.

Pengambilan keputusan yang tepat sebagai pemimpin pembelajaran  tentunya akan berdampak postif, aman, dan nyaman apabila kita bisa melihat kondisi saat mana kita akan mengambil sebuah keputusan yang tentu yang jika itu adalah dilemma maka kita bisa meminimalisir delema tersebut agar dalam pengambilan yang bersifat dilemma itu tidak terlalu berpengaruh. Dan jika merupakan suatu bujukan moral kita harus pandai bahwa hal yang dilakukan salah dan nantinnya guru sebagai pemimpin pembelajaran akan dengan bijak membuat keputusan namum tertap membinmbing anak menujuh ke pengambilan keputusan tepat baik untuk guru maupun untuk siswa. Dalam hal ini siswa tetap merasa bahwa guru adalah seorang pemimpin yang mampu membuat situasi kondusif, aman dan nyaman di lingkungan sekolah maupun sekitarnya.

Apakah kesulitan di lingkungan  Anda yang sulit dilaksanakan untuk menjalankan pengambilan keputusan  terhadap kasus-kasus dilemma etika ini? Apakah ini kembali kemasalah perubahan paradigma di lingkungan Anda?

Sebagai makluk social dan sebagai pemimpin pembelajaran dalam pengambilan suatu keputusan tidak akan luput dari dilema etika dan bujukan moral. Dilema etika merupakan  situasional, yaitu antara benar-benar  memegang  aturan demi suatu keadialan. Namun terkadang kita susah membedakan mana yang merupakan dilema etika dan bujukan moral, misalnya saja kasus berbohong yang sudah pasti merupakan tindakan salah , meskipun tujuannya baik tetap saja merupakan kesalahan.   Adapun hal yang perlu diperhatikan  sebelum mengambil sebuah keputusan dalam dilema etika, 4 paradigma,

  • Individu lawan masyarakat (individual vs community)
  • Rasa keadilan lawan rasa kasihan (justice vs mercy)
  • Kebenaran lawan kesetiaan (truth vs loyalty)
  • Jangka pendek lawan jangka panjang (short term vs long term)

Dilema individu melawan masyarakat adalah pertentangan antara individu yang berdiri sendiri melawan kelompok yang sangat besar dimana individu ini juga menjadi bagiannya, bisa juga konflik kepentingan pribadi melawan kepentingan oranglain, atau kelompok kecil melawan kelompok besar.

Rasa keadilan lawan rasa kasihan dalam paradigm ini adalah antara mengikuti aturan tertulis atau tidak mengikuti aturan sepenuhnya. Pilihan yang ada adalah  memilih antara keadilan dan perlakuan yang sama bagi semua orang di satu sisi, dan membuat pengececualian karena kemurahan hati dan kasih saying, di sisi lain.

Kebenaran lawan kesetiaan, kejujuran dan kesetiaaan sering kali menjadi nili-nili yang bertentangan dalam situasi dilemma etika . kadang kita perlu membuat pilihan antara berlaku jujur dan berlaku setia (atau bertanggung jawab) kepada orang lain. Aapakah kita akan jujur menyampaikan informasi berdasarkan  fakta atau menjunjung nilai kesetiaan pada profesi, kelompok tertentu, atau komitmen yang telah dibuat sebelumnnya.

Jangka pendek lawan jangka panjang , paradigma ini paling sering terjadi dan mudah diamati. Kadang akan memilih akan yang kelihatannya terbaik untuk saat ini untuk masa yang akan dating. Paradigma ini bisa terjadi pada level personal dan permasalahan sehari-hari atau pada level yang lebih luas.

Selain itu ada tiga prinsip yang yang membantu menghadapi pilihan yang penuh tantangan (Kidder ,2009, hal 144) ketiga prinsip itu adalah

  • Berpikir berbasis hasil akhir (ends-based Thingking)
  • Berpikir berbasis peraturan (rule base thingking)
  • Berpikir berbasis rasa peduli (care base thingking)
  • Dan bagaimana cara mengujinya? Ini adalah  9 langkah yang telah disusun secara berurutan
  • Mengenali ada nilai-nilaia yang saling bertentangan dalam situasi ini
  • Menentukan siapa yang terlibat dalam situasi ini
  • Kumpulkan fakta-fakta yang relevan dalam situasi ini
  • Pengujian benar atau salah
  • Uji legal
  • Uji Regulasi/Standar Profesiaonal
  • Uji intuisi
  • Uji halaman Depan Koran
  • Uji Panutan/Idola
  • Pengujian paradigm benar atau salah
  • Prinsip pengambilan keputusan
  • Investigasi Opsi Trilema
  • Mencari opsi yang ada diantara 2 opsi,  apakah ad acara berkompromi dalam situasi ini .  Terkadang muncul sebuah penyelesaian yang kreatif yang tidak terpikirkan sebelumnya yang bisa saja muncul ditengah-tengah kebingungan menyelesaiakan masalah.
  • Buat keputusan
  • Tinjau lagi keputusan Anda dan refleksikan

 Pengaruh pengambilan keputusan  dengan pembelajaran yang memerdekakan murid kita?

Sebagai seorang pendidik yang merupakan salah satu calaon guru penggerak  saya merasa terbantu dengan penjelasan materi dari modul 3.1 sebab sebelumnya kita sering menemukan dilema namun kita belum bisa mamaneg sebuah keputusan dengan baik baik terutama saat menemuka masalah belajar pada siswa, dengan semua materi yang telah dipelajari dari modul pendidik sudah seharusnya meberikan keputusan yang bersifat positif, membuat siswa merasa nyaman, dan tenang. Semuanya dilakukan untuk  memerdekan siswa dalam mencapai keselamatan dan kebahagiaan belajar mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun