Tabir tertutupi kian merusak jiwa dalam hiasan dunia
Berpeluk tanpa bersuara, diam hanya kenangan belaka
Waktu bergerak kian menari di sana sini
Meronta-ronta mencari atap sejatinya
Bisikan angin menyapu pipi halus merona
Jauh tak bersuara, jauh tak berjarak
Jauh tak bercenti, jauh tak berkilometer
Kugenggam hangat kenangan masa-masa sulit itu
Menciptakan senyuman khas yang menyongsong pagi hari
Merindu di perantauan jauh
Mendekap alam jadikan saksi bisu segalanya
Langkah mulai berkaca, pecah sudah tertahan selama ini
Mengingat setiap sudut tak beraturan
Menata utuh kembali
Tempat bersenyam kembali
Mencari kehampaan yang hilang, tak pernah usai
Merindu pada tempat ingin kembali
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H