Mohon tunggu...
Yully Agyl
Yully Agyl Mohon Tunggu... Buruh - Ibu rumah tangga dengan tiga orang anak.

Terlahir dan besar di bumi AREMA

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tenaga Kerja Indonesia Perkasa

16 November 2016   14:35 Diperbarui: 16 November 2016   14:46 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: harianaceh.co.id

 Tiada satupun dari kami berangan menjadi TKISemua demi sebuah asa...Juga untuk orang-orang tercinta yang tak pernah lelah merangkai doaWalau dengan julukan pahlawan devisa...Tidak lantas membuat kami banggaKarena itu hanya pemanis kata saja Kami sering dipandang sebelah mataSeolah lebih rendah, dari mereka pencuri uang negaraDiskriminasi sering kami alami secara nyataBukan hanya di tempat kerja, pun juga di tanah air tercinta Wahai kalian yang tak pernah mengerti...Jangan hanya melihat TKI, dari mereka pencari sensasiDan menyamaratakan, seolah kalian mahluk paling suciSementara, diantara kami pun banyak yang punya talenta dan berprestasi Tahukah anda?Tenaga Kerja Indonesia itu orang-orang perkasaSekuat dan sepemberani pahlawan bangsaKami bekerja dengan baluran peluh dan airmataDiantara himpitan rindu sanak keluargaSerta pertaruhkan jiwa dan ragaUntuk mewujudkan asa menjadi nyata Duhai para pejabat...Ingat!TKI pun turut andil menjadikan anda wakil rakyatUntuk memberi kesempatan duduk di kursi terhormatBerharap anda Amanah dengan amanat yang tersematTak hanya ribut, saling sikut...mengabaikan tugas karena sibuk berebut  Tenaga Kerja Indonesia...Penyumbang terbanyak devisa negaraTetapi... kami tidak ingin banyak memintaCukuplah jadikan Indonesia surga bagi anak bangsaTegakkan keadilan tanpa pandang kastaJangan lindungi para durjanaJayakan Indonesia RayaAgar perjuangan dan pengorbanan para pahlawan tidak sia-sia *********Taiwan, 16 November 2016

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun