selarik kata demi kata kau rajutmenjadi untaian kalimat manis mewakili suara hatiuntuk mereka yang pernah hadir dalam hidupmuwalau hanya sekejap...walau kadang hanya dalam angan sematanamun semua menjadi kenanganmu sedang aku...yang setia mendengar kesahmu...menyemangati kala kau terpurukdan hanya diam waktu kau bentak tanpa sebabpun siap menemani kesepianmu...ternyata semua tiada arti... kau... angkuh tuk mengakui apa arti kehadirankunamun... kau bangga mengatakan siapa mereka bagimutanpa pernah kau tahu...aku juga ingin seperti merekakau sanjung, kau puja, dalam setiap goresan kata...yang lahir dari dalam jiwaÂ
Â
sungguh... aku pun mendamba... ------------Nantao, Taiwan 6 September 2016[caption caption="dokpri"][/caption]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H