Mohon tunggu...
Yully Agyl
Yully Agyl Mohon Tunggu... Buruh - Ibu rumah tangga dengan tiga orang anak.

Terlahir dan besar di bumi AREMA

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sungguh, Aku pun Mendamba

6 September 2016   12:09 Diperbarui: 6 September 2016   12:27 7
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

selarik kata demi kata kau rajutmenjadi untaian kalimat manis mewakili suara hatiuntuk mereka yang pernah hadir dalam hidupmuwalau hanya sekejap...walau kadang hanya dalam angan sematanamun semua menjadi kenanganmu sedang aku...yang setia mendengar kesahmu...menyemangati kala kau terpurukdan hanya diam waktu kau bentak tanpa sebabpun siap menemani kesepianmu...ternyata semua tiada arti... kau... angkuh tuk mengakui apa arti kehadirankunamun... kau bangga mengatakan siapa mereka bagimutanpa pernah kau tahu...aku juga ingin seperti merekakau sanjung, kau puja, dalam setiap goresan kata...yang lahir dari dalam jiwa 

 

sungguh... aku pun mendamba... ------------Nantao, Taiwan 6 September 2016[caption caption="dokpri"][/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun