Cilegon menyelenggarakan kegiatan Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI) Â Adaptif Merdeka pada Kamis, 29 Februari 2024. Sebanyak lima puluh siswa putra dan putri dari kelas VII dan VIII menjadi peserta dalam ujian yang berlangsung di Laboratorium Komputer sekolah. Kegiatan ini diselenggarakan di bawah naungan Kantor Bahasa Provinsi Banten, sebagai wujud kerja sama dalam pengukuran dan peningkatan kemampuan berbahasa Indonesia pada siswa.
SMP Negeri 8UKBI merupakan tes standar untuk mengetahui tingkat kemahiran berbahasa penutur bahasa Indonesia. Seiring perkembangannya kini UKBI berkembang menjadi UKBI Adaptif Merdeka. Dalam UKBI Adaptif Merdeka, setiap peserta akan mendapatkan jumlah soal dan waktu uji yang berbeda sesuai dengan estimasi kemampuannya.Â
Pada tahap awal, peserta uji akan mengikuti satu teslet uji yang berisi lima butir soal. Jawaban peserta atas lima butir soal tersebut akan menentukan jenis teslet uji selanjutnya yang akan diterima peserta uji, apakah dilanjutkan dengan karakteristik soal yang lebih mudah, setara, atau lebih sulit.
Kegiatan dimulai pukul 08.00 WIB, berlangsung dalam suasana yang kondusif, dan dilakukan secara daring. Seluruh siswa yang berpartisipasi tampak antusias dan fokus dalam menjawab berbagai bentuk soal yang mencakup kemampuan membaca, menulis, mendengarkan, dan berbicara. Ujian terbagi ke dalam tiga seksi, yaitu Seksi I Mendengarkan, Seksi II Merespons Kaidah, dan Seksi III Membaca.
Guru pendamping dalam kegiatan ini, yang juga sebagai guru Bahasa Indonesia turut mengawal dan memberikan arahan kepada siswa mulai dari praujian hingga pelaksanaan. Selain itu, tim pemantau teknis yang terdiri atas Kepala Laboratorium Komputer: Yopan Arditya, S.Kom., Guru TIK: Dedi Mulyadi, S.Kom. dan Najmudin, S.Pd. turut membantu kelancaran pelaksanaan ujian dengan memastikan segala aspek teknis berjalan dengan baik.
Kepala SMPN 8 Cilegon, Yosie K. Pandriyani, M.Pd. menyampaikan bahwa kegiatan UKBI ini bukan hanya sebagai evaluasi kemampuan bahasa siswa, tetapi juga sebagai bentuk dukungan sekolah terhadap upaya peningkatan mutu pendidikan bahasa Indonesia di SMP Negeri 8 Cilegon.Â
Beliau berharap kegiatan ini dapat menjadi momentum penting dalam mengevaluasi dan mengukur kemahiran berbahasa Indonesia pada siswa. Hasil ujian ini nantinya dapat menjadi bahan evaluasi bagi pihak sekolah untuk terus meningkatkan metode pengajaran dan pembelajaran dalam ranah bahasa Indonesia.
Hasil UKBI Adaptif Merdeka yang dilaksanakan di SMPN 8 Cilegon ini menunjukkan nilai yang cukup baik. Sebanyak 4% siswa berada di tingkat Unggul, 13% di tingkat Madya, 46% siswa mendapat predikat Semenjana, 18% siswa berpredikat Marginal, dan hanya 1% siswa yang berpredikat Terbatas.Â
Siswa dengan hasil tertinggi diraih oleh Evan Gea Permana dengan raihan skor 609. Seluruh peserta mendapatkan sertifikat digital yang secara otomatis dapat diunduh melalui akun peserta dalam aplikasi. Sertifikat ditandatangani oleh Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.
Dengan pelaksanaan UKBI ini, SMP Negeri 8 Cilegon membuktikan bahwa pendidikan bahasa Indonesia di sekolah, tidak hanya menjadi kewajiban, tetapi juga menjadi prioritas untuk mencetak generasi yang mahir dan percaya diri dalam berbahasa Indonesia. Selamat menguji diri. Teruji lebih terpuji. Teruji UKBI Bukti Cinta NKRI.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H