Mohon tunggu...
Yullianty Indah P S
Yullianty Indah P S Mohon Tunggu... Lainnya - Hanya manusia yang ingin berubah menjadi lebih baik.

Terima kasih yang sudah mampir dan membaca, silahkan tinggalkan komentar yang dapat membangun tulisan ini agar lebih baik... hatur nuhun~

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Fenomena Belanja Online di Masyarakat Indonesia

21 Oktober 2020   17:15 Diperbarui: 2 Juni 2021   08:10 1476
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fenomena Belanja Online di Masyarakat Indonesia. | pexels

Lalu bagaimana dampak fenomena belanja online ini terhadap budaya masyarakat Indonesia sekitarnya? Dampak nya tidak langsung terasa oleh sebagian masyarakat. Tetapi dengan terus berkembangnya teknologi komunikasi ini dengan terus menerus munculnya aplikasi belanja online, bisa  terdampak pada warung -- warung kecil, karena konsumen atau pelanggan nya beralih ke belanja secara online. Sehingga mempengaruhi para pedagang kecil yang pendapatannya menjadi berkurang.  

Lalu bagaimana dampak kepada masyarakat lainnya? Fenomena belanja online ini sangat marak saat ini dan tidak bisa dipungkiri pula bahwa belanja online juga digemari oleh sebagian masyarakat. Mereka dinilai dengan belanja online harga barang jauh lebih murah dibanding lebih langsung ditempatnya. 

Dampak kepada masyarakatnya yaitu masyarakat menjadi konsumtif atau menjadi orang -- orang yang memakai atau menghabiskan barang saja, hal ini biasanya terjadi pada Negara berkembang yakni salah satunya adalah Indonesia. Sifat seperti ini sebenarnya tidak terlalu baik, karena kita hanya membeli saja atau menjadi konsumen saja, tidak berkembang menjadi produksi atau yang memproduksi. Semoga kedepannya sifat budaya masyarakat yang konsumtif ini bisa berubah menjadi masyarakat yang produksi.

Pada hakikatnya fenomena belanja online ini adalah suatu fenomena yang sebelumnya pernah terjadi atau bisa disebut dengan delivery atau diantar langsung ke rumah. Tetapi biasanya ini dilakukan untuk memesan sebuah makan seperti PizzaHut, McD, KFC dan lainnya. Tetapi saat ini fenomena belanja online lebih bersifat meluas, sehingga apa saja bisa dibeli atau dipesan secara online dengan bantuan aplikasi -- aplikasi belanja online yang bisa diakses di handphone.

Menurut saya pribadi Fenomena Belanja Online di Masyarakat Indonesia ini adalah suatu fenomena yang bisa menjadi suatu keuntungan bagi masyarakat tapi dilain sisi bisa menjadi suatu kerugian juga bagi masyarakat. 

Keuntungan, bagaimana masyarakat bisa memanfaatkan suatu fenomena ini karena ini bisa menjadi suatu peluang bagi kita untuk membuka usaha tanpa modal yang cukup besar, karena online yang kita butuhkan adalah sebuah handphone yang cukup canggih untuk bisa mengakses segala hal, sedangkan kalo secara offline modal usaha cukup besar seperti menyewa ruko atau tempat untuk berjualannya.  

Baca juga: Kiat Mengatur Belanja Online Anak

Lalu bagaimana ketika menjadi kerugian? Ketika tidak memanfaatkan situasi tersebut dengan sebagaimana mestinya, fenomena belanja online ini bisa dimanfaatkan pula oleh masyarakat yang membuka warung kecil atau berjualan makanan, bahkan bisa menjadi double ketika berjualan dilapak atau ruko, tapi bisa membuka secara online juga. Sehingga menarik konsumen juga untuk membelinya tanpa terkecuali pelanggan yang tidak jadi meninggalkan  toko langganannya tersebut.

Kenapa saya memberikan argumen seperti itu? Karena kita tidak bisa terhindarkan bahwa adanya situs atau aplikasi belanja online merupakan salah satu dampak dari kemajuan teknologi, sehingga hadirnya situs belanja online adalah untuk memudahkan masyarakat dalam berbelanja atau ketika ingin membeli sesuatu tanpa harus datang ketempatnya. 

Apalagi toko yang dituju nya jauh, sehingga dengan belanja online bisa memudahkan untuk bertransaksinya. Sehinga maksud saya disini kita jangan merasa tertinggal dengan adanya belanja online, justru kita bisa memanfaatkan situasi tersebut sebagai peluang kita untuk mendapatkan penghasilan.

           

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun