Mohon tunggu...
Yuliyanti
Yuliyanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Islam Negeri Mataram

Buatlah dirimu dikenang sepanjang masa melalui karya-karyamu

Selanjutnya

Tutup

Money

Dampak konflik Rusia-Ukraina terhadap Perekonomian Indonesia

14 Maret 2022   21:28 Diperbarui: 17 Maret 2022   18:30 489
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Permasalah ekonomi terjadi secara bertubi-tubi, Covid 19 yang belum usai terus memperburuk perekonomian Indonesia dan kini diperparah dengan Konflik yang terjadi antara Rusia-Ukraina

Perang antara Rusia-Ukraina terlihat masih belum mereda hingga saat ini. Dampak dari perang ini mulai terasa ke berbagai belahan dunia tidak terkecuali Indonesia. Perang antara kedua Negara tidak hanya mempengaruhi perekonomia dan politik kedua Negara, namun efek perang juga mempengaruhi berbagai Negara. 

Adapun dampak dari adanya konflik antara Rusia-Ukraina terhadap perekonomian Indonesia antara lain:

1. Kenaikan harga minyak terhadap APBN

Rusia merupakan Negara dengan pemasok minyak terbesar di dunia. Kelangkan minyak yang diiringi dengan kenaikan harga minyak di Indonesia adalah salah satu efek psikologis perang. 

Perang yang dilakukan Rusia terhadap Ukraina, membuat masyarakat dunia memberi sanksi. Mayoritas Negara konsumen menyita sementara produk minyak Rusia. Hal itulah yang membuat harga minyak mengalami kenaikan.

Pemerintah yang semula mematok harga minyak dalam APBN 2022 sebesar US$ 63 per barel, namun mengalami kenaikan yang signifikan sebesar US$ 130 per barel akibat dari adanya perang tersebut. Lonjakan harga minyak akan berdampak pada penerimaan sekaligus belanja pemerintah. 

2. Penurunan pasar modal

Invasi antara Rusia-Ukraina menyebabkan terjadinya penarikan dollar yang dilakukan investor ke Negara asalnya sehingga membuat kondisi Pasar modal mengalami keterpurukan.  

Berbagai saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatatkan penurunan harga. Sebanyak 492 emiten mencatatkan penurunan harga saham dan hanya 109 emiten yang mencatatkan kenaikan harga. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi 1102,24 poin atau 1,48% ke level 6.817,82 pada tanggal 24 Februari 2022

3. Kehilangan pendapatan akibat turunnya ekspor

Karena peperangan yang terjadi, maka Rusia akan terkena embargo perdagangan, sehingga Indonesia tidak dapat melakukan ekspor ke Rusia. Hal itu mengakibatkan Indonesia dapat kehilangan pendapatan sebesar 170 juta dollar AS dari hasil ekspor karet, lemak hewan, dan kakao.

4. Penurunan nilai tukar rupiah

Dampak dari perang yang terjadi menyebabkan terjadinya pelemahan terhadap nilai tukar rupiah terhadap dollar AS. hal itu dikarenakan para investor beralih tempat dalam menginvestasikan dananya ke tempat yang lebih aman. Maka dari itu, orang akan cenderung memegang asset yang bersifat safe haven seperti emas dan dollar AS sebagai pilihan berinvestasi.

5. Kenaikan harga gandum
Harga gandum mengalami kenaikan dan menyentuh level tertinggi tercatat sebesar 41%, level tertinggi selama lebih dari enam dekade akibat dari perang Rusia-Ukraina. Perang Rusia-Ukraina telah menghamat pasokan gandum dari kedua kawasan ini. Pasokan gandum dari Rusia dan Ukraina erkontriusi lebih dari seperempat pasokan dunia. Mengingat bahan gandum merupakan bahan baku mulai dari terigu hingga mie.

“Kelangkaan gandum atau kenaikan harga karena konflik di Ukraina bisa meningkatkan harga produk turunan termasuk mie instan, tapi ini  semua bergantung”ucap bhima, yang dikutip dari kompas.com.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun