Karena peperangan yang terjadi, maka Rusia akan terkena embargo perdagangan, sehingga Indonesia tidak dapat melakukan ekspor ke Rusia. Hal itu mengakibatkan Indonesia dapat kehilangan pendapatan sebesar 170 juta dollar AS dari hasil ekspor karet, lemak hewan, dan kakao.
4. Penurunan nilai tukar rupiah
Dampak dari perang yang terjadi menyebabkan terjadinya pelemahan terhadap nilai tukar rupiah terhadap dollar AS. hal itu dikarenakan para investor beralih tempat dalam menginvestasikan dananya ke tempat yang lebih aman. Maka dari itu, orang akan cenderung memegang asset yang bersifat safe haven seperti emas dan dollar AS sebagai pilihan berinvestasi.
5. Kenaikan harga gandum
Harga gandum mengalami kenaikan dan menyentuh level tertinggi tercatat sebesar 41%, level tertinggi selama lebih dari enam dekade akibat dari perang Rusia-Ukraina. Perang Rusia-Ukraina telah menghamat pasokan gandum dari kedua kawasan ini. Pasokan gandum dari Rusia dan Ukraina erkontriusi lebih dari seperempat pasokan dunia. Mengingat bahan gandum merupakan bahan baku mulai dari terigu hingga mie.
“Kelangkaan gandum atau kenaikan harga karena konflik di Ukraina bisa meningkatkan harga produk turunan termasuk mie instan, tapi ini semua bergantung”ucap bhima, yang dikutip dari kompas.com.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H