Mohon tunggu...
Yuliyanti
Yuliyanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

NAMA:ÝÙĹÌÝÀÑTÌ NIM:2021050101116 KELAS/SEMESTER:D/2 PRODI:ÈĶÒÑÒMÌ SÝÀŔÌÀH KAMPUS:ÌÀÌÑ ĶÈÑĎÀŔÌ

Selanjutnya

Tutup

Money

Kelangkaan Minyak Goreng Saat Pandemi

14 Maret 2022   23:04 Diperbarui: 14 Maret 2022   23:06 484
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seperti yang kita ketahui akhir-akhir ini minyak goreng di pasaran,toko-toko sangat langka dari media sosial beredarnya kasus penimbunan minyak goreng yang membuat masyarakat sangat sulit untuk mendapatkan minyak goreng.

Dalam islam perilaku ini di sebut dengan ihtikar hukumnya haram dan sangat tidak di sukai oleh allah SWT dalam islam dengan hadis yang telah ada

عَنْ مَعْمَرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم. قَالَ: لاَ يَحْتَكِرُ إِلاَّ خَاطِئٌ

Dari Ma’mar bin Abdullah; Rasulullah bersabda, “Tidaklah seseorang melakukan penimbunan melainkan dia adalah pendosa.” (HR. Muslim).

Adapun faktor penyebab kelangkaan minyak goreng yaitu menurut pakar ekonomi universitas airlangga (unair) Rosanto Dwi Handoyo mengungkapkan beberapa faktor penyebab kelangkaan minyak goreng menurutnya salah satu faktor kelangkaan minýak goreng Karna produsen hanya ada di beberapa daerah saja sedangkan proses distribusi minyak goreng di lakukan ke berbagai daerah di indonesia itulah yang menyebabkan kenaikan harga distribusi.

Kelangkaan minyak goreng saat pandemi ini memicu terjadinya penyebaran virus covid-19 dapat kita lihat gambar di bawah ini.

dokpri
dokpri

Masyarakat rela untuk mengantri berjam-jam hanya untuk mendapatkan minyak goreng dengan harga yang lebih murah sehingga masyarkat terutama ibu-ibu saling berdempetan hal tersebut dapat memicunya penyebaran covid-19.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun