Mohon tunggu...
Yuliyawati
Yuliyawati Mohon Tunggu... Lainnya - mnj

mbem_

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Dosenku Sekaligus Sahabatku yang Santuy

9 Mei 2020   11:47 Diperbarui: 9 Mei 2020   11:51 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apa sih yang terlintas di pikiran kalian tentang dosen? Pasti kalian mikirnya, dosen itu jahat, serem, pasti nanti ngasih tugasnya banyak, dosennya pasti galak, jutek, pelit ngasih nilai dan beberapa hal-hal negatif lainnya. Tapi beda dengan dosen yang satu ini.

Beliau sangat baik hati, gak pelit kalau ngasih nilai ke mahasiswanya juga kalau ngasih tugas gak pernah memberatkan mahasiswanya. Beliau juga enak diajak curhat -- curhat. Tak jarang dong mahasiswanya curhat ke beliau. Tidak bosan juga beliau memberikan motivasi kepada mahasiswanya.

Sedikit cerita nih tentang dosen yang satu ini. Beliau bernama Pak Edi Purwanto,M.Si. Selama dua semester saya mengambil jam kuliah beliau. Semester pertama beliau mengampu mata kuliah pancasila. Semester kedua beliau mengajarkan kami tentang kewarganegaraan. 

Pertama kalinya beliau masuk ke kelas, kita di prank dong. Beliau mengaku kalau beliau itu salah satu mahasiswa semester akhir yang mengikuti kelas kami. Awalnya sih kita percaya -- percaya saja kalau beliau itu seorang mahasiswa. 

Karena beliau memberikan informasi kepada kami kalau dosen yang akan mengajar kami berhalangan untuk hadir pada saat itu. Kami pun senang lah., karena diberitahu kalau hari itu jam kosong. Tapi herannya, kami disuruh untuk perkenalan. Kami pun akhirnya memperkenalkan diri kami masing -- masing.

Pertemuan kedua, kok beliau lagi yang masuk ke kelas kami. Kami pun awalnya masih percaya saja kalau beliau itu mahasiswa semester akhir. Tapi salah satu temen saya adayang mengetahui kalau beliau itu seorang dosen bukan mahasiswa.

Ya, kami pun kaget kalau beliau itu dosen. Kami gak menyangka dong kalau beliau dosen, karena beliau itu seseorang yang sangat santuy sih menurutku (hehehe). Dan akhirnya penyamaran beliau pun terbongkar.

Selama mengikuti kelas beliau, kamu pun merasa nyaman dengan cara mengajar beliau. beliau salah satu dosen yang unik, merakyat, humoris dan ramah.

Intinya beliau itu dosen yang berbeda dari pikiran banyak mahasiswa, bahwa beliau itu jauh dari kata dosen killer. Beliau bisa dianggap oleh mahasiswanya sebagai sahabat sendiri, karena beliau itu sangat akrab dengan mahasiswa -- mahasiswanya.

Disini juga beliau menyapa kami dengan panggilan "bro", panggilan itu bukan ditujukan kepada kami saja, namun sebaliknya kita memanggil,beliau dengan panggilan "bro" juga, katanya sih biar lebih akrab aja dengan kami -- kami ini.

Tak aneh lah kalau kami para mahasiswa sangat akrab sekali dengan beliau. Dan tak segan -- segan juga kalau ada jam beliau kami berbagi cerita dan menyanyi bersama. Kadang kami juga melakukan senam bersama di dalam kelas, katanya sih biar kita enjoy aja dan gak tegang nanti kalau mengikuti jam beliau.

Pada akhir pertemuan kami dengan beliau. Kami sekelas sepakat untuk memberi hadiah kepada beliau. Karena beliau telah memberikan materi tentang pancasila kepada kami. Ada yang membawa gitar untuk menyanyi bersama -- sama nantinya.

Kami pun menyanyikan beberapa lagu bersama -- sama dan tak lupa dong ada yang bagian dokumentasi agar bisa dikenang nanti. Selama jam kelas itu kami bernyanyi, ada juga yang membacakan puisi untuk beliau, juga kami disuruh untuk memberikan kesan pesan selama beliau mengajar kami.

Semester dua pun sama, saya juga mengambil mata kuliah kewarganegaraan yang di ajar oleh beliau. Disini juga cara mengajar beliau tak beda dari semester satu. Saya mengagumi cara beliau menyampaikan materi kepada para mahasiswa yang santay dan membuat para mahasiswa itu sendiri merasa nyaman dan tidak bosan dengan materi yan disampaikan.

Nah, disini saya mulai berfikir kalau tidak semua dosen itu dosen itu jahat, serem, pasti nanti ngasih tugasnya banyak, dosennya pasti galak, jutek, pelit ngasih nilai. Dengan cara mengajar Pak Edi yang berbeda dengan dosen yang lainnya.

Tentang apa yang saya dapatkan setelah mengikuti kuliah pancasila dan kewarganegaraan yang Pak Edi ajarkan. Kedua mata kuliah ini memiliki tujuan yang hampir sama, yakni agar kita memiliki banyak pemahaman makna tentang pancasila dan kewarganegaraan yang dapat diterapkan di setiap sisi kehidupan.

Salah satunya dalam segi pendidikan, terutama sebagai pendidikan karakter Bangsa Indonesia di era globalisasi. Dan juga agar kita para generasi muda mampu menjadi warga negara yang demokratis dan partisipatif dalam pembelaan negara.

Jadi, itulah sedikit coretan dari saya, yang saya dapatkan selama saya mengikuti mata kuliah beliau selama dua semester ini. Dan banyak juga hal -- hal menarik yang saya dapatkan selama kuliah. Terima kasih bro atas materi yang sudah diajarkan kepada kami.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun