Mohon tunggu...
yulius edi sarwoko
yulius edi sarwoko Mohon Tunggu... Guru - "hidup itu adalah kesempatan"

Mari kita beri kesempatan yang baik untuk anak-anak sebagai generasi muda agar dapat menuju masa depan yang lebih baik!

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Ada Apa Para Tokoh Rame-rame Bersafari Politik? Apakah Demi Mendapatkan Dukungan pada Pemilu 2024?

28 Mei 2022   13:56 Diperbarui: 28 Mei 2022   14:06 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Pemilu merupakan salah satu indikator yang nyata dalam negara demokrasi. Dengan jumlah penduduk hampir 274 juta jiwa,  Indonesia sebagai negara demokrasi terbesar ketiga setelah India dan Amerika Serikat menjadikan peran Indonesia memiliki nilai yang strategis dalam perpolitikan di Kawasan bahkan di dunia.

Seperti  tertuang dalam Pembukaan UUD 1945 pada alinea ke-4 serta pasal-pasal dalam UUD 1945 dan dilanjutkan dengan turunannya dalam undang-undang menjadi acuan yang pokok dalam menjalankan pemerintahan yang demokratis. Sejak pemilu pertama tahun 1955 dilanjutkan pada masa Orde Baru hingga masa Reformasi, 

bangsa Indonesia telah dapat melaksanakan pemilu setiap lima tahun sekali kecuali Pemilu tahun 1997 dan tahun 1999. Hal ini sebagai bukti bahwa Pemilu Indonesia dapat berjalan dengan baik dan menjadi alat untuk meneruskan estafet kepemimpinan di Indonesia secara demokratis.

Menarik disimak bahwa setiap kali menjelang pemilu akan banyak tokoh yang berusaha mendapatkan dukungan dari berbagai eleman masyarakat dengan melakukan safari ke tokoh-tokoh masyarakat yang dianggap sebagai panutan demi mendapatkan suara jika nanti ikut berkompetisi dalam Pemilu.

Hal ini dapat kita lihat secara positif karena dengan pertemuan antartokoh dengan para kandidat terutama calon presiden dan wapres menunjukkan hubungan yang baik dengan masyarakat melalui tokoh-tokohnya. Momen Lebaran saat ini atau momen-momen lain serupa dapat menjadi media penyambung tali silatrahmi antartokoh dengan para kandidat.

Peran tokoh-tokoh masyarakat memang tidak serta merta mampu mendongkrak tingkat elektabilitas dari para kandidat namun perlu digarisbawahi bahwa para tokoh masyarakat baik tokoh-tokoh sosial,  keagamaan atau sosial menjadi tempat yang cukup efektif untuk mendapatkan dukungan suara rakyat. 

Sebagai contoh jika tokoh masyarakat X lebih dekat hubungannya dengan salah satu kandidat maka ada kecenderungan akan diikuti oleh orang-orang yang terhimpun baik formal maupun nonformal yang terkait dengan tokoh masyarakat tersebut. Ini dapat diibaratkan jika kepala sudah dipegang maka ekornya akan mengikuti.

Oleh karena itu saat-saat ini dianggap waktu yang baik untuk mulai mengadakan pendekatan kepada tokoh-tokoh masyarakat hingga menjelang Pemilu 2024 nanti. Ketika jalinan antartokoh dengan kandidat semakin baik dan semakin merasa maka tujuan untuk memenangkan pemilu dapat lebih mudah dicapai.

Di sisi lain tentunya bukan karena rajin bersafari maka kandidat tertentu otomatis mendapatkan dukungan yang besar, namun perlu diingat bahwa yang terutama adalah bagaimana para kandidat secara pribadi bisa menampilkan diri sebagai pihak yang memang  layak untuk dipilih oleh rakyat atau memiliki nilai jual yang baik. 

Siapapun yang akan menjadi pemenang dalam pemilu adalah dialah yang ada di hati rakyat, tinggal bagaimana para kandidat bagaimana dapat menafaatkan waktu sekitar dua tahun ini dengan sebaik-baiknya demi mendapatkan dukungan dari semua pihak.

Kita sebagai bangsa yang besar dan demokratis sudah selayaknya jika kita memilih para kandidiat yang terbaik di antara yang terbaik,  bukan karena emosional namun secara rasional. 

Selamat memasuki tahun-tahun politik untuk dan kita berharap ke depan semakin banyak calon-calon terbaik dari bangsa ini untuk menjadi pemimpin di masa depan. Terima kasih dan semoga tulisan ini bermanfaat untuk kita semua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun