Mohon tunggu...
Yulius Adi P
Yulius Adi P Mohon Tunggu... Administrasi - Penggemar Film, Musik Lawas, Membaca Apa Saja, Badminton, Makan, Jalan Jalan, dll

Nikmatilah hari ini, disini dan sekarang ini ...

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Inilah 7 Manfaat Menjadi Penyiar Radio

7 Februari 2021   08:25 Diperbarui: 7 Februari 2021   09:53 3958
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Halo sobat pembaca, di edisi kali ini saya akan membagikan pengalaman positif menjadi penyiar radio. Ya, saya mulai belajar siaran radio ketika ikut acara pelatihan kepenyiaran radio di tahun 2008. Saat itu, di kota saya ada salah satu radio swasta yang memang rutin mengadakan pelatihan siaran radio. Biaya pelatihan selama satu minggu waktu itu per orang Rp.100.000.

Walaupun belum punya skill penyiar, awalnya saya hanya melamar jadi penyiar radio. Bermodal nekat saja waktu itu, tapi kebetulan pas ada acara pelatihan di radio yang saya lamar, akhirnya saya diikutkan secara gratis oleh perusahaan.

Adapun sesi pelatihan bermacam-macam. Mulai dari membaca skrip/teks  opening dan closing, senam pernafasan, latihan wawancara, membuat skrip sendiri, dan rekaman. Dari beberapa peserta, kami bertiga termasuk saya yang kemudian berminat ikut mengisi siaran radio. Tapi itupun belum langsung onair.

Selesai pelatihan, kami diminta untuk sementara melihat penyiar senior sedang bertugas atau mengisi acara. Waktunya bisa bergantian, bisa sehari sekali atau dua hari sekali. Intinya kami disuruh melihat bagaimana seorang penyiar sedang siaran. Mulai dari memainkan mixer, memutar lagu, jingle, dll.

Dari kegiatan ini dimaksudkan supaya kami juga terlatih tidak hanya secara verbal, tapi juga teknisnya. Kapan musik naik, kapan penyiar bicara, kapan jingle naik, dst, supaya semua siaran terdengar dengan baik. Dan itu memang butuh latihan juga.

Waktu terus berjalan, akhirnya saya aktif siaran di radio. Mulia 2008 sampai 2019, tak terasa saya sudah tiga kali bersiaran di stasiun radio yang berbeda, baik yang komesil atau bukan. Tapi untuk kedisiplinan dan konsistensi tetaplah sama. Karena acara demi acara harus tepat waktu. Tidak boleh terlambat !!

Jika sampai terlambat, siap -- siap mendapat teguran 1, 2, 3, sampai ada surat peringatan tertulis.

Nah, para pembaca yang budiman. Dari sekian tahun menjadi penyiar radio, saya mendapat banyak manfaat positif seperti yang akan saya bagikan berikut ini.

Inilah 7 manfaat ketika saya menjadi penyiar radio, baik komersil atau bukan komersil;

1. Berbicara Dengan Bahasa Yang Baik Dan Sopan

Menjadi penyiar radio tak lepas dari cara berbicara, mulai dari bagian membuka, isi, dan penutup. Hal ini juga sudah di latih sebelum aktif bersiaran. Suara tidak boleh lemah atau dikeras keraskan. Begitu pun saat tertawa harus wajar tidak boleh tertawa lepas seperti diluar siaran, tertawa sekeras kerasnya. Itu tidak boleh. Musik pengantar (backsound) juga harus mengecil, ketika vokal penyiar mulai keluar.

Dari ketiga stasiun radio yang saya masuki, kebetulan selalu menggunakan bahasa Indonesia saat siaran. Dan karena seringnya menggunakan bahasa resmi saat siaran, dengan sendirinya menjadi terbiasa menggunakan bahasa yang baik dan sopan. Mungkin saja ada stasiun radio lain yang menggunakan bahasa yang vulgar atau campuran, tapi sampai saat ini saya belum tahu dan belum pernah mendengarnya.

2. Terlatih Membangun Komunikasi

Selama aktif bersiaran, ada kalanya saya mengisi acara talkshow. Pernah saya memandu sampai lima orang dalam sebuah acara. Dan itu masih harus melayani interaktif dengan pendengar. Entah lewat sms (waktu itu) atau telepon langsung. Bisa dibayangkan bagaimana repotnya. Untunglah semua sudah latihan dulu dan sudah saya siapkan pertanyaan demi pertanyaan. Jadi, lama-lama mulai terbiasa ketika memandu orang dalam acara radio. Hal ini juga rupanya terbawa ketika tidak bersiaran. Artinya mudah saja membangun komunikasi ketika bersua dengan orang baru.

3. Diri Mulai Di Kenal

Menjadi penyiar radio rupanya tidak kalah dengan para artis terkenal. Artinya penyiar radio itu mudah dikenali yaitu lewat suaranya. Semakin terkenal acaranya di telinga pendengar, maka semakin terkenal pula penyiarnya. Jadi, berusahalah supaya acara yang kita isi di radio terdengar enak dan menarik. Modal suara sebenarnya sudah cukup, apalagi ditambah acaranya yang oke, hmm...pasti langsung terkenal deh. Siap -- siap saja ada yang minta nomor telepon/wa kita, wkwkwk ...

4. Menambah Relasi

Manfaat berikutnya menjadi penyiar radio adalah menambah relasi. Selain terkenal karena memiliki suara yang khas, sebagai penyiar kita dituntut bertemu langsung dengan orang lain. Baik saat acara talkshow atau saat jumpa fans (pendengar). Atau mungkin acara lomba offair di radio. Mau tidak mau kita akan terlibat dengan dengan mereka.  Dengan demikian kita akan memiliki banyak relasi baru.

5. Menambah Wawasan

Dengan menjadi penyiar radio, pasti wawasan kita akan bertambah. Mulai dari perkembangan musik, fashion, kuliner, tips kesehatan, karir, dll. Bahkan jika radio menyuguhkan acara berita, penyiar akan semakin banyak mendapat wawasan tentang peristiwa yang terjadi didalam dan luar negeri. Mulai dari peristiwa unik sampai peristiwa tragis. Nah, dengan rutin membacakan berita atau artikel kepada pendengar, dengan sendirinya kita pun akan bertambah banyak pengetahuan baru.

6. Melatih Keberanian

Poin ini hampir sama dengan poin pertama. Bedanya adalah keberanian berbicara di depan orang banyak. Ada saja diantara kita yang gugup atau canggung ketika harus menerangkan informasi didepan orang banyak. Nah, menjadi penyiar radio adalah kesempatan baik bagaimana kita berlatih mengatasi rasa canggung saat berbicara di depan publik. Lebih mudah dilakukan karena tidak berhadapan langsung dengan orang.

7. Melatih Disiplin/Konsisten

Sikap disiplin bisa kita latih dimana saja termasuk saat menjadi penyiar radio. Sebab setiap jadwal siaran radio selalu menuntut kedisiplinan tinggi. Artinya setiap siaran, penyiar selalu tepat waktu saat membuka dan menutup acara. Bahkan dulu ada stasiun radio yang mengharuskan lima menit sebelum onair, penyiar harus sudah siap di ruang siaran. Hal ini dilakukan untuk menjaga agar acara tidak terlambat. Jika pun tidak masuk, paling - paling penyiar sedang sakit. Tapi selain sakit, urusan siaran adalah nomor satu.

Menjadi penyiar juga akan melatih konsistensi kita dalam bekerja. Ini mungkin terasa berat bagi yang belum terbiasa. Apalagi yang rumahnya jauh dan harus mengisi acara pagi hari. Tapi itulah konsekuensi menjadi penyiar. Dan yang harus diingat, penyiar perlu membangun imaje bahwa radio adalah media teman setia. Berarti penyiar-lah yang menjadi  teman setianya karena mewakili radio. Jadi entah hujan atau panas terik, penyiar harus selalu siap menjadi teman setia pendengar. Apa jadinya jika acara yang di tunggu ternyata bolong - bolong ? Berarti bukan teman setia namanya. Kadang ada siaran kadang tidak, pelan tapi pasti pendengar akan pindah ke acara lain atau mematikan radionya.

Sedikit tips selama siaran; minum air putih atau minuman bersoda, ini untuk menjaga agar suara tetap cling. Jangan minum kopi atau yang mengandung susu apalagi sambil makan di ruang siaran, nanti akan mengganggu suara kita. Bisa -- bisa malah terbatuk saat bersiaran, kacau deh jadinya. 

Oiya, satu lagi untuk penyiar radio harus mau untuk terus belajar termasuk cara editing audio mp3. Banyak tutorial di youtube lho. Ini penting untuk antisipasi jika sewaktu -- waktu tidak bisa live, maka bisa buat rekaman sediri sesuai durasinya. Sekali lagi harus membangun niat dulu untuk terus belajar.

Nah sobat pembaca, demikian tujuh manfaat yang kiranya bisa kita peroleh ketika menjadi penyiar radio seperti pengalaman saya. Semoga bagi yang hobi dan sedang menekuni dunia kepenyiaran, tulisan ini bisa berkenan.

Dan bagi yang sudah menjadi penyiar senior, mohon maaf. Bukan mau mengajari, tapi saya hanya ingin berbagi saja. 

Trimakasih ...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun