Mohon tunggu...
Yulius Sugiarto
Yulius Sugiarto Mohon Tunggu... -

Roland Barthes: "Gila aku tidak bisa, waras aku tidak pantas, bisaku hanya neurotik"\r\n

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ada Tuhan di Chatbox

14 Februari 2011   17:19 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:36 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika sepi datang melanda dan saat kosong hinggap di kalbu,

kumelangkah penuh kepastian menghampiri PCku.

Untuk mengisi kekosongan kusibukkan diri dengan membuka YM

Kulihat ada beberapa teman yang sedang online

Entah mengapa aku begitu malas untuk berkomunikasi dengan mereka

Kemudian kuurutkan satu persatu nama teman-temanku

dan tiba-tiba masuklah satu BUZZ.

BUZZ

GOD : Hi... anakku, long time no see...    :)

Apakah kau memanggilku?

Saya : Memanggilmu? hah Pede dahsyat dech kamu...

Aku tidak memanggilmu. Dan Ini siapa?

GOD : Ini Tuhan, saya mendengar doamu.

Jadi Saya ingin berbincang-bincang dengamu..

Saya : Ya, aku memang sering berdoa, hanya sekedar ingin membuatku merasa lebih baik.

But, aku sekarang lagi sibuk.

GOD : Somse banget sich... sedang sibuk apa? semut juga sibuk

Saya : Nggak tahu ya, yang pasti aku tidak punya waktu luang sedikitpun.

Hidup jadi seperti diburu-buru.

Waktuku  satu menit kuhabiskan selama 60 detik.

GOD : Benar sekali, aktifitas memberimu kesibukan.

Tetapi produktifitas memberimu hasil.

Aktifitas memakan waktu, sedangkan produktifitas membebaskan waktu

Saya : Ya, aku mengerti itu.

Tetapi aku tidak menghendaki Kau mengajakku chating untuk membincangkan ini.

GOD : Saya ingin memecahkan masalahmu dengan waktu, dengan memberimu beberapa petunjuk.

Aku ingin memberikan kenyamanan untukmu daripada mimpi, misalnya!

Saya : Oke, sekarang beritahu saya mengapa hidup menjadi begitu rumit?

GOD : Berhentilah menganalisa hidup, jalani saja.

Analisa hanya akan membuatmu menjadi lebih sulit.

Saya : Kalau begitu mengapa saya sering melihat manusia yang tidak bahagia?

Lebih baik kau butakan kedua bola mata dan tulikan kedua telingaku

Agar tak kulihat dan kudengar kedengkian, kecurangan dan kerakusan yang mulai menang.

GOD : Mereka yang dengki, curang dan rakus adalah orang-orang pengecut! mereka takut merugi.

Dan mencari selamat sendiri-sendiri.

Hari ini adalah hari esok yang mereka khawatirkan kemarin.

Mereka merasa khawatir karena mereka menganalisa.

Merasa khawatir menjadi kebiasaan mereka. Karena itulah mereka tidak bahagia.

Saya : Tetapi bagaimana mungkin kita tidak khawatir, sementara begitu banyak ketidakpastian?

GOD : Ketidakpastian itu bisa dihindari, tetapi kekhawatiran adalah sebuah pilihan

Saya : Tetapi begitu banyak rasa sakit karena adanya ketidakpastian itu.

GOD : Rasa sakit tidak bisa dihindari tetapi penderitaan adalah sebuah pilihan.

Saya : Jika penderitaan adalah sebuah pilihan, lantas mengapa orang baik selalu menderita?

GOD : Intan tidak dapat diasah tanpa gesekan.

Emas tidak dapat dimurnikan tanpa api.

Orang baik melewati rintangan, tanpa menderita.

Dengan pengalaman itu, hidup mereka menjadi lebih baik bukan sebaliknya.

Mereka harus dihancurkan untuk dibangun kembali dengan dasar yang kokoh.

Saya : MaksudMu pengalaman pahit itu berguna??

GOD : Ya, dari segala sisi. pengalaman adalah guru yang keras.

Guru  memberi ujian dulu, barulah pemahamannya.

Saya : Tetapi mengapa kami harus melewati semuanya itu?

dan mengapa kami tidak bisa hidup bebas dari masalah?

GOD : Masalah adalah rintangan yang ditujukan untuk meningkatkan kekuatan mental.

Kekuatan di dalam diri bisa keluar dari perjuangan dan rintangan, bukan dari berleha-leha.

Semakin besar masalahmu semakin besar pula dirimu.

Semakin luas dampak masalah itu, maka semakin besar pula peranmu.

Dan setelah permasalahan itu selesai, kamu berhak naik ke peringkat kehidupan yang lebih tinggi

Saya : Kalau begitu aku minta Kau karuniakan aku hikmat, kebijaksanaan dan pengetahuan.

GOD : Bukankah kamu tahu kalau semuanya sia-sia dan tidak dapat memperoleh hidup.

Saya : Manusia hidup terperangkap dalam dilema.

Semakin banyak pengetahuan semakin banyak masalah.

Sedangkan untuk memecahkan masalah diperlukan pengetahuan.

GOD : Ya benar. Tetapi kamu memilih mana?

Tidak berpengetahuan, tidak memiliki masalah.

Maka kamu tak lebih seperti anak-anak.

Atau banyak tahu, banyak masalah.

Saya : Apa aja bolleeeh... hehehe

Sejak kecil aku sering dihadapkan rintangan dan hambatan,

mengapa semuanya tidak ada yang instan seperti anak lain?

GOD : Anak lain semasamu masih minum susu, dan kamu memakan roti. Itulah kelebihanmu.

Saya : wew... masa sih??? jadi GR dech    :)

Sejujurnya ditengah persoalan ini, kami tidak tahu harus melangkah kemana?

GOD : Jika kamu melihat keluar kamu tidak akan tahu harus melangkah kemana.

Tetapi lihatlah ke dalam. Melihat keluar kamu bermimpi.

Dan bila kamu melihat kedalam, kamu akan terjaga.

Mata memberimu penglihatan sedangkan hati memberimu arah.

Melangkah saja, aku selalu menyertaimu.

Saya : Bagaimana cara untuk melupakan kepahitan yang lalu?

GOD : Yang pertama maafkanlah dirimu, terima itu, dan iklhaskan semuanya.

Supaya aku dapat melanjutkan untuk menulis cerita indah dalam hidupmu.

Saya : Bagaimana kalau aku sendiri yang menulis cerita hidupku dengan jalan pikirku sendiri?

GOD : Itu sama saja kau tak mempercayakanKu sebagai Penulis.

Saya : Maaf Tuhan...

Saya : BTW bagaimana raportku untuk merawat kaktus dan ulat yang pernah kau titipkan?

GOD : Kamu berani, dan hasilnya baik. Tetapi kamu harus sedikit mementingkan dirimu.

Terkadang Aku berbicara melalui orang lain.

Jadi mulailah untuk mendengar masukkan dari orang lain.

Saya : Ya,Terima kasih. Tetapi aku terbiasa melewatinya sendiri.

Kadang-kadang kegagalan membuatku menderita. What can i do?

GOD : Berhentilah menoleh kebelakang dengan penyesalan, peganglah hari ini dengan keyakinan.

Siapkan masa depan tanpa rasa takut.

Bukankah kamu sering mendengarkan musik Reggae?

dengarlah lagu yang dilantunkan Mick Jager n Petter Tosh, "You gotta walk and dont look back"

dan three little bird Bob Marley, singing dont worry about the thing cause everything is gonna be alright.

Saya : Ya aku tahu itu. Lagi pula aku kan sangat menggilai Reggae sejak sekolah.

BTW Seringkali aku merasa doaku tak terjawab.

GOD : Tidak ada doa yang tidak dijawab, namun seringkali jawabannya adalah TIDAK.

Saya : Lalu bagaimana dengan doaku untuk ditemukan dengan tulang rusukku?

GOD : Sudah kupersiapkan di depan sana. Bersabarlah dan let it flow saja.

Saya : Benaran nih?? Tetapi yang mana??  saya belum melihat jelas. btw oke ngk nih pilihannya??

Pokoknya yang sesuai dengan gambar dan rupa Allah ya! siapa aja bolleeeeh...

GOD : Doi lucu, imut dan menggemaskan pastinya!

Saya : wah... lucu??

Mangnya boneka unyil?? bisa aza dech. Tahu aja kalau aku suka yang begitu.

Benar2 tahu apa mau umatnya. Ngk salah dh aku punya teman seperti kamu.

Okelah kalo begitu aku tunggu janjiMu ya...

Aku janji deh nggak akan menyia-nyiakan dia.

Satu lagi pertanyaanku, kapan digenapi janjiMu untuk menghapus air mata  dan digantikan dengan sukacita kekal?

GOD : Sudah kutetapkan dari sebelum semuanya ada, itu wewenangku.

Tidakkah kamu lihat tanda-tandaNya?

tetapi  berhentilah bertanya apa yang tidak perlu kau ketahui!

Jalani saja peranmu.

Saya : Thanks very muaaach GOD atas chating yang indah ini.

Tetapi aku masih rindu padaMU      :)

GOD : Oke, teguhlah dalam iman serta buanglah kekhawatiran.

Percayalah padaKu hidup itu indah bila kamu tahu caranya.

BTW Anyway Busway... aku harus pergi dulu, masih banyak urusan.

Tetapi Aku akan datang lagi pada waktunya.

Pokoknya “I will never let you walk alone”

Take care ya... I Love You Pull   ;D

Saya : Baiklah... kapan-kapan chat lage ya! Seru dh chat sama kamu.

See U   ;D

GOD has sign out

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun