Mohon tunggu...
Yulius Solakhomi Wau
Yulius Solakhomi Wau Mohon Tunggu... Guru - Gratias Deo

Catholic Religion Teacher and Pastoral Ministry Agent

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Campang Perahu

15 Januari 2022   10:13 Diperbarui: 15 Januari 2022   11:04 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Nelayan (marketeers.com)

Puisi ini kupersembahkan untuk para nelayan yang bekerja dengan penuh perjuangan. Semoga segala usahanya menjadi berkat untuk keluarga dan anak-anaknya.

C A M P A N G   P E R A H U

Campang perahu, campang di lautan luas
campang terus di tengah terik
kulit hitam berlumas peluh
diayunan ombak nan berlari berbaris

Campang perahu, teruslah mencampang
campang di guyuran hujan
badan menggigil dihembus angin
di bawah petir berawan hitam

Perahu teruslah dicampang
ini duniamu, sumber rizkimu
demi perut sejengkalmu

Mencampang tak kenal lelah
arungi ombak abaikan badai
demi cita anak-anakmu

Campang perahu teruslah mencampang
hormatku padamu pahlawan kehidupan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun