Mohon tunggu...
Yulius Solakhomi Wau
Yulius Solakhomi Wau Mohon Tunggu... Guru - Gratias Deo

Catholic Religion Teacher and Pastoral Ministry Agent

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Pemilu 2024, Menanti Sosok Pemimpin Sejati

16 September 2021   18:33 Diperbarui: 16 September 2021   18:45 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tahapan-tahapan pemilu akan segera dimulai menyusul ditentukannya tanggal pelaksanaan Pemilu dan Pilkada serentak pada tahun 2024 yang akan datang. Sebagaimana diketahui, MPR telah menentukan tanggal Pemilu 2024 pada 28 Februari 2024 dan Pilkada pada 27 November 2024, sekalipun dalam berbagai pemberitaan media masih ada tarik-ulur alias tawar-menawar perihal waktu pelaksanaan pemilihan ini. Pelaksanaan pemilu dan pilkada adalah agenda terpenting bagi seluruh rakyat Indonesia untuk menentukan nasib bangsanya. Pemilu dan Pilkada merupakan ajang pesta demokrasi dimana rakyat Indonesia akan memilih para wakil rakyat serta pemimpinnya baik di pusat maupun di daerah-daerah. Di sana tersimpan sejuta harapan yang ditujukan kepada mereka-mereka  yang telah menyatakan kesediaannya menjadi orang-orang pilihan, menjadi wakil rakyat dan pemimpin pemerintahan. Seluruh rakyat Indonesia menanti sosok pemimpin yang sejati.

Pemimpin adalah sosok yang memiliki peran yang sangat penting. Pemimpin sejati yang diharapkan adalah dia yang memiliki kemampuan, tindakan, sikap dan perilaku yang mampu menginspirasi, mempengaruhi, menggerakkan dan mengarahkan orang lain untuk mewujudkan visi-misi yang berkaitan dengan kesejahteraan dan kebahagiaan bersama. Tentunya pemimpin itu harus memiliki karakter yang baik. Ia harus menjadi sosok yang berani dan tegas, namun humanis.

Dalam Pemilu 2024, kita mengharapkan munculnya pemimpin yang melayani. Ya, pemimpin itu bukan untuk dilayani tetapi melayani. Salah satu contoh pemimpin yang melayani itu adalah menjadi teladan. Teladan untuk mengasihi, teladan untuk menghormati, teladan untuk menghargai, teladan untuk bersih, teladan untuk rendah hati, teladan untuk bekerja. Ya, pemimpin adalah teladan untuk semua kebaikan. Karena ia adalah teladan maka segala sesuatu itu haruslah dimulai dari dirinya sendiri. Pemimpin harus mewujudkan integritasnya dengan perbuatan, bukan hanya bualan janji manis. 

Sebagai pelayan masyarakat, pemimpin sejati haruslah ramah, sopan dan hormat. Ia tidak boleh merasa paling hebat seperti berjalan di atas awan. Ia harus menunjukkan rasa ceria dengan selalu tersenyum. Ia harus renponsive terhadap situasi dan keadaan rakyatnya. Pemimpin harus hadir di tengah-tengah rakyat yang membutuhkannya, jangan tutup mata dan telinga.

Selain menjadi pelayan, sosok pemimpin sejati juga harus menjadi gembala. Pemimpin adalah penjaga dan pemelihara "kawanan"-nya, yakni rakyat yang dipimpinnya. Menjadi seorang gembala harus memiliki komitmen untuk dapat melakukan segala hal yang menjadi tanggung jawabnya sebagai penjaga dan pemelihara masyarakat.   Ia harus adil dan  tidak boleh pilih kasih. Dia harus menjamin keselamatan dan kehidupan masyarakat yang ia pimpin.

Kita berharap dan berdoa, semoga melalui Pemilu 2024 yang akan datang kita memiliki pemimpin yang sungguh-sungguh menjalankan tugasnya dengan baik. Maka untuk mewujudkan hal ini peran serta masyarakat juga tidak bisa diabaikan. Kita sebagai masyarakat juga bertanggung jawab untuk menyukseskan pemilu ini agar apa yang kita harapkan bisa terwujud. Salam demokrasi...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun