Mohon tunggu...
Yulius Solakhomi Wau
Yulius Solakhomi Wau Mohon Tunggu... Guru - Gratias Deo

Catholic Religion Teacher and Pastoral Ministry Agent

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Santo Bernardinus Realino

2 Juli 2021   00:06 Diperbarui: 2 Juli 2021   00:12 4288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Santo Bernardinus Realino adalah seorang kudus dalam Gereja Katolik yang lahir pada tahun 1530 di kota Carpi, Italia Utara. Ia adalah lulusan ilmu kedokteran dan hukum, yang kemudian menjadi seorang terkemuka dengan berbagai jabatan. Ia pernah menjadi walikota Fellizano, jaksa di Aleksandria dan sekretaris kedutaan Napoli. Dengan berbagai jabatan itu tidaklah diragukan lagi bahwa ia adalah seorang yang sangat berpengaruh pada masa itu.

Walaupun begitu, ketokohannya dalam Gereja Katolik bukanlah karena pengaruhnya dengan jabatan-jabatan itu, tetapi perjalanan kehidupan rohaninya yang begitu dahsyat. Dari berbagai sumber, disebutkan bahwa setelah istrinya, Kloside, meninggal dunia, ia berkenalan dengan sebuah tarekat religius Katolik di Napoli, yaitu Serikat Yesuit. 

Perkenalan itu berawal dari khotbah-khotbah seorang pastur Yesuit yang diikutinya dengan saksama. Khotbah-khotbah sang pastur sangat menarik perhatian Bernardinus, sehingga ia memutuskan untuk lebih memperhatikan kehidupan rohaninya. Keputusannya ini juga dikuatkan oleh penampakan mendiang istrinya yang menyuruhnya untuk meninggalkan kehidupan duniawi. Bahkan, menurut cerita, ia juga mengalami penampakan Bunda Maria, yang memperkuat pesan istrinya.

Terdorong oleh hal-hal itu, ia akhirnya membulatkan keputusannya untuk meninggalkan karir duniawinya dan menjadi seorang biarawan. Ia pun mengajukan permohonan agar menjadi anggota Serikat Yesuit. Permohonannya dikabulkan, dan ia menjalani suatu pendidikan khusus. Setelah pendidikan, ia ditahbiskan menjadi imam (pastor). Awal pelayanannya ia mulai di Napoli. 

Disana ia dikenal sebagai seorang yang rendah hati, sopan, ramah dan penuh cinta kepada umatnya. Beberapa saat kemudian, ia pun pindah ke daerah Lecce, propinsi Apulia. Di daerah inilah ia mendirikan sebuah sekolah dan memberi pendidikan filsafat dan teologi. Ia menetap di Lecce hingga akhir hidupnya. Sampai ia wafat, ia telah melayani sebagai pastur selama 42 tahun. Ia meninggal pada 2 Juli 1616.

Sama seperti di Napoli, Bernardinus juga sangat dicintai oleh umat di Lecce. Ia sangat dicintai oleh berbagai kalangan mulai dari anak-anak, orang muda hingga lansia. Ia menampilkan diri sebagai pewarta iman yang tangguh, pembimbing rohani dan bapa pengakuan yang disenangi umat. Ia menjadi penolong dan penghibur yang tidak kenal lelah bagi orang-orang yang malang. Banyak orang merasa diberkati oleh kehadirannya.

Apa yang dapat kita pelajari dari kehidupan Santo Bernardinus Realino? Ia menajarkan kita bahwa dunia adalah tempat kita mengabdi. Pengabdian itu dapat dilakukan dengan berbagai macam cara. 

Dalam setiap profesi dan tugas-tugas kita, kehidupan rohani adalah hal yang utama. Jabatan bukan segalanya, tetapi pelayanan adalah jalan memperoleh dan membagikan berkat. Mungkin kita tidak semuanya terpanggil menjadi biarawan seperti Bernardinus, tetapi kita dapat menimba spiritualitas dan semangat pelayanannya dala tugas-tugas kita setiap hari. Semoga setiap orang yang berjumpa dengan kita juga merasa terberkati.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun