Mohon tunggu...
YULIUS RICKY PRESSELIAWAN
YULIUS RICKY PRESSELIAWAN Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa jurusan Ilmu Kesejahteraan Sosial Universitas Jember

Saya Yulius Ricky Presseliawan adalah seorang mahasiswa dari Program Studi Ilmu Kesejahteraan Sosial. Saya memiliki ketertarikan dalam dunia penulisan, olahraga luar ruangan, dan pengabdian terhadap masyarakat. Hobi saya muncul atas dasar ketertarikan saya terhadap bidang tersebut dan keinginan saya untuk menjadi expert di bidang yang saya tekuni ini

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Cegah Stunting Sejak Dini, Mahasiswa Universitas Jember Lakukan Germas Kolaboratif Bersama Puskesmas Besuki

25 Agustus 2022   21:20 Diperbarui: 25 Agustus 2022   21:34 317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dokumentasi Pribadi

Stunting masih menjadi salah satu permasalahan yang menghalangi potensi optimal anak-anak sebagai penerus generasi Bangsa Indonesia. Meskipun hasil survei status gizi menunjukkan penurunan dari tahun ke tahun, jumlah anak stunting sangat bervariasi antar daerah dan masih dikategorikan sebagai masalah kesehatan masyarakat berat menurut ambang batas WHO yaitu 20 persen. 

Untuk itu, berbagai strategi nasional telah ditetapkan pemerintah sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 dan Peraturan Presiden No 72 tentang Percepatan Penurunan Stunting dengan target penurunan hingga 14% pada tahun 2024. Upaya dari berbagai pihak, termasuk penyusunan materi edukasi, penting dilakukan untuk mempersiapkan Generasi Emas Indonesia pada tahun 2045.

Penanganan stunting di Indonesia memerlukan koordinasi dan keterlibatan antar lima elemen yaitu pemerintah pusat dan daerah, akademisi atau perguruan tinggi, sektor swasta, masyarakat atau kelompok komunitas, serta media. Sebagai institusi pendidikan, Universitas Negeri Jember (UNEJ) berkomitmen untuk berkontribusi mendukung percepatan penurunan angka stunting di Indonesia melalui kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi. 

Kegiatan dalam rangka mendukung percepatan penurunan stunting yaitu dilakukan melalui pengabdian berupa KKN (Kuliah Kerja Nyata), kegiatan KKN tersebut melakukan pengembangan produk makanan ataupun produk teknologi terkait stunting serta pengabdian masyarakat di Desa Pesisir, Kecamatan Besuki, Kabupaten Stunting yang dimana desa tersebut sudah masuk kedalam daerah lokus stunting. 

Dalam kegiatan ini sangat diperlukan peran masyarakat, khususnya yang berperan sebagai kader posyandu dan tim pendamping keluarga untuk melakukan edukasi gizi pencegahan stunting di level keluarga dan masyarakat.

Melalui Kegiatan Pembentukan Kelompok PMBA (Pemberian Makanan Bayi dan Anak), Universitas Jember bersama dengan Puskesmas Kecamatan Besuki mengadakan kegiatan Sosiaslisai dan Edukasi serta Pembentukan Kelompok Pendukung PMBA sebagai upaya dalam Pencegahan Stunting di Desa Pesisir, kegiatan yang dilaksanakan di Balai Desa Pesisir pada tanggal 22 Agustus 2022 lalu di ikuti oleh sejumlah Kader Posyandu Desa, serta beberapa pihak puskesmas termasuk Bidan Desa dan Ahli Gizi Puskesmas. 

Kegiatan kolaborasi bersama dengan Pihak Puskesmas Kecamatan Besuki dilakukan sebagai salah satu kunci dalam upaya mengatasi stunting umumnya adalah pemahaman yang cukup terkait perkembangan anak oleh orang tua, hingga pentingnya deteksi dini yang dilakukan oleh Kader Posyandu sebagai pendamping masyarakat. 

Kegiatan tersebut diawali dengan sambutan oleh Kepala Desa Pesisir serta Kepala Puskesmas Besuki sebagai pemberian pengantar dalam penjelasan terkait pentingnya pemahaman mengenai Stunting serta pemberian gizi yang baik kepada Ibu Hamil dan juga Anak-anak. Selanjutnya kegiatan dilanjutkan dengan Edukasi dan Sosialisasi mengenai Pencegahan Stunting oleh Perwakilan Mahasiswa UNEJ. 

Setelah pemaparan Stunting dilakukan, kegiatan dilanjutkan dengan Pengenalan MPASI (Makanan Pengganti ASI) untuk Keluarga dan Komunitas, pemahaman Gizi untuk Ibu Hamil dan Menyusui, Menu Lokal MPASI untuk Anak Usia 6-11 Bulan, dan Menu Lokal MPASI untuk Anak Usia 1-5 Tahun. Menu dalam MPASI sebagai Pembentuk kelompok PMBA di susun berdasarkan resep berbasis makanan lokal untuk anak pada periode 1000 HPK (1000 Hari Pertama Kehidupan).

Sumber: Dokumentasi Pribadi
Sumber: Dokumentasi Pribadi

Sumber: Dokumentasi Pribadi
Sumber: Dokumentasi Pribadi

Sumber: Dokumentasi Pribadi
Sumber: Dokumentasi Pribadi

Inisiatif sinergitas dan dukungan dalam kegiatan ini diharapkan membawa kesehatan kepada sebanyak mungkin orang melalui edukasi berbagai produk bergizi yang dibuat khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi pada anak agar dapat tumbuh menjadi anak generasi maju. 

Pemberian edukasi tersebut harapannya dapat dilakukan secara terus-menerus sebagai bentuk kontribusi untuk menghadirkan nilai tambah bagi seluruh masyarakat Indonesia dalam upaya mendukung pemerintah untuk memerangi angka stunting di Indonesia melalui pendekatan yang melibatkan kolaborasi dari segenap pihak termasuk para stakeholder. 

Dengan adanya sinergitas ini, diharapakan dapat semakin mempercepat upaya pemerintah dalam menekan angka prevalensi stunting di Indonesia.https://lp2m.unej.ac.id/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun