Mohon tunggu...
Yulita Theresia Maghi
Yulita Theresia Maghi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa, prodi Ilmu Komunikasi di Universitas Nusa Nipa Indonesia

Jelty nama yang disematkan untuk panggilan sehari - hari. Hobi saya adalah membaca dan mendengarkan musik, sesekali juga menulis.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Youth Voice Now Sikka, Kelompok Anak Muda Peduli Lingkungan dan Kekerasan pada Anak

26 Juni 2023   19:45 Diperbarui: 26 Juni 2023   19:51 384
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 Sumber gambar: Instagram Dimas Pandista. Youth Voice Now saat mengadakan orasi tentang kerusakan lingkungan dan stop kekerasan pada anak.

YOUTH VOICE NOW ! SUARAKAN SEKARANG !

Slogan ini diteriakkan oleh sekelompok anak muda di Kabupaten Sikka. Generasi muda yang peduli terhadap isu lingkungan dan kekerasan terhadap anak. Kelompok ini bernama Youth Voice Now Sikka (YVN Sikka). YVN Sikka merupakan salah satu proyek dari Indonesian ChildFund International bekerjasama dengan Barnfonden yang didanai oleh Swedish Institute. Didirikan pada Juni 2022, kelompok yang saat ini dipimpin oleh Anna Maria Selviana ini, beranggotakan anak-anak muda yang tinggal di Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Di tengah hiruk - pikuk dunia dan permasalahannya, seringkali kita lupa untuk memperhatikan lingkungan dan masalah kekerasan pada anak. Selain itu, beberapa faktor lainnya, seperti kurangnya akses informasi yang diperoleh masyarakat terkait krisis iklim dan isu kekerasan pada anak,  turut menjadi penyebab kurangnya partisipasi masyarakat dalam menangani dua isu ini.

Sebagai generasi penerus bangsa, sebenarnya belum semua anak muda berkomitmen terhadap konservasi dan juga peduli pada isu kekerasan terhadap anak. Berdasarkan pengalaman saya selama menjadi salah satu anggota YVN, mencari anak muda yang benar -- benar peduli dengan lingkungan dan isu anak sangatlah susah. Hal ini yang saya temukan ketika mencari tambahan anggota YVN, salah satu teman bertanya kepada saya "ita toma oang ko eon? (kita terima uang atau tidak)". Ketika saya mengatakan "kita akan kerja dulu setelah itu, kita akan dapat uang", maka tanpa berpikir dua kali mereka memutuskan untuk tidak bergabung bersama YVN.

Namun, hal ini berbanding terbalik dengan Selvi Laka, Dinar, Valda Da Gama, Yeri, Naufal, dan anggota Youth Voice Now Sikka lainnya. Sekitar 10 November 2022, saya mencoba untuk mengikuti kegiatan bootcamp yang diadakan oleh YVN. Saat itu saya tertarik dengan isu kekerasan pada anak dan di waktu yang bersamaan saya bertemu dengan 30 generasi muda yang hebat dan peduli terhadap alam dan kekerasan pada anak dalam ruang diskusi. Selama 4 pekan yang terjadi di setiap hari Sabtu, peserta bootcamp akan mengikuti kelas isu lingkungan dan kekerasan pada anak. Dalam kelas tersebut, kami mengidentifikasi masalah yang terdapat di daerah tempat tinggal, kemudian mendiskusikan jalan keluar yang harus dilakukan.

Dalam kelas yang berjalan kurang lebih 3 jam tersebut, kami menemukan begitu banyak masalah yang terjadi di sekitar kami. Misalnya kebakaran lahan di Nangahure, penebangan pohon, penumpukan sampah, abrasi, kekeringan, curah hujan tidak menentu, gagal panen, pemerkosaan, pelecehan seksual dan beberapa masalah lain yang terjadi di wilayah Kabupaten Sikka.

Selain bertemu dalam ruang virtual, anggota YVN juga akan menyempatkan untuk hadir secara tatap muka. Biasanya setelah waktu sekolah berakhir, anggota YVN akan bertemu di basecamp YVN, yang berada di Yayasan FREN (Flores Children Development), Jalan Litbang - Wairklau,  Keluarahan Kota Uneng, Kecamatan Alok. Hal ini, dilakukan untuk membahas program kerja dan pembuatan konten kampanye yang akan dibagikan di sosial media.

Kepedulian anak muda Sikka terhadap lingkungan dan kekerasan terhadap anak tercermin dalam beberapa aksi yang sudah dilakukan. 

Misalnya, memberikan kelas online dan offline terkait isu lingkungan dan isu kekerasan terhadap anak. Dalam kegiatan ini, terlihat para pelajar SMA/SMK yang sangat berantusias. Selain pelajar, peserta juga terdiri dari anak muda katolik dari beberapa daerah di Kabupaten Sikka, misalnya anak muda katolik dari Desa Sikka dan Desa Tilang.

Lebih lanjut pada 24 Juli 2022 silam, YVN pun bekerja secara nyata dengan membersihkan sampah di Kampung Wuring. Beberapa titik lokasi yang menjadi tempat penumpukan sampah dibersihkan dengan semangat. Terlihat antusias masyarakat Wuring yang mengikuti kegiatan diskusi masalah sampah dan antusias yang luar biasa juga ditujunukan oleh anak -- anak yang mengikuti lomba cleaning up yang diadakan oleh YVN.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun