Mohon tunggu...
Yulistiana Sholiqhah Marli
Yulistiana Sholiqhah Marli Mohon Tunggu... Freelancer - Planologi'19

Universitas Jember

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Strategi Pengembangan Pemasaran Agroindustri Tepung Tapioka di Desa Pogalan, Kabupaten Trenggalek

6 Juni 2021   18:42 Diperbarui: 6 Juni 2021   19:00 832
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sumber : Survei Primer, 2021
Sumber : Survei Primer, 2021

Gambar 3 Proses Pembuatan Tepung Tapioka

                  

Dukungan Kebijakan Wilayah

Pemerintah Kabupaten Trenggalek telah memberikan bantuan berupa bak penampung limbah yang dapat diolah menjadi air jernih, namun bak tersebut tidak berfungsi karena daya tampung yang kurang. Bantuan bak penampungan limbah yang dulu pernah diberikan oleh Universitas Brawijaya yang bisa mengubah limbah cair menjadi tempat untuk membudidayakan ikan, tidak dimanfaatkan dengan baik oleh para pengusaha. 

Tahun 2009, Kementerian Negara Pembangunan Daerah Tertinggal Republik Indonesia juga telah memberikan bantuan berupa satu unit IPAL Komunal, namun juga tidak berfungsi dengan baik karena kurangnya daya tampung limbah cair. Selama ini pemerintah setempat telah beberapa kali melakukan pelatihan terkait cara pembuangan dan pemanfaatan limbah. 

Namun, karena kurangnya kesadaran para pelaku usaha dan kebutuhan untuk memenuhi permintaan industri, membuat pengusaha agroindustri tapioka membuang limbah ditempat-tempat yang tidak semestinya seperti lahan kosong maupun bak penampungan pribadi yang apabila volume produksi tapioka meningkat mengakibatkan limbah cair meluber dan mencemari air tanah disekitar lokasi agroindustri. 

Pihak pemerintah desa juga berupaya untuk mencari penyelesaian dari masalah limbah yang dihasilkan dari agroindustri tepung tapioka. Beberapa bantuan yang telah diberikan oleh pemerintah pusat selama ini tidak berfungsi dengan baik karena memang sulitnya melakukan koordinasi dengan pihak pemilik agroindustri yang jumlahnya cukup banyak di Desa Pogalan, sehingga bantuan yang diberikan kurang sesuai dengan kebutuhan yang diharapkan oleh agroindustri tepung tapioka.

Sumber : Survei Primer, 2021
Sumber : Survei Primer, 2021

Gambar 4 Pembuangan Limbah Tepung Tapioka

                         

Strategi Pengembangan Pemasaran Agroindustri Berkelanjutan 

Industri Tepung Tapioka sebagai sentra agroindustri perlu dikembangkan sebagai upaya peningkatan nilai produk ubi kayu dan menambah kontribusi dalam peningkatan pendapatan masyarakat pedesaan, maka diperlukan alternatif strategi yang cocok adalah :

  1. Penetrasi pasar (membuat program-program pemasaran yang mampu mempertahankan loyalitas pelanggan yang menjadi target industri)

  2. Pengembangan pasar (membuat program-program pemasaran yang dapat menarik pelanggan-pelanggan baru dari perluasan target perusahaan ke wilayah geografis baru)

  3. Pengembangan layanan atau jasa (strategi pengembangan berupa perbaikan kualitas layanan jasa industri)

  4. Integrasi horizontal (menambah layanan atau jasa, sesuai kebutuhan pelanggan) Strategi yang dilakukan oleh perusahaan adalah strategi pengembangan pasar, mengingat bahwa tingginya tingkat persaingan maka perusahaan selalu menjaga dan meningkatkan daya saing. Untuk meningkatkan penjualan, asset, profit atau kombinasi dari ketiganya dapat dicapai dengan strategi memperluas pasar, memperbaiki fasilitas produksi, meningkatkan kualitas produk teknologi.


PENUTUP

Kesimpulan

Agroindustri tepung tapioka di Desa Pogalan Kabupaten Trenggalek memiliki beberapa kekurangan seperti Produksi ubi kayu yang sifatnya hanya musiman dan terbatas mengakibatkan agroindustri tepung tapioka yang berproduksi tanpa musim melakukan pengadaan bahan baku tidak hanya dari dalam Kabupaten Trenggalek namun juga dari luar Kabupaten Trenggalek, meskipun potensi ubi kayu cukup tinggi di Kabupaten Trenggalek, Harga ubi kayu cukup berfluktuasi, saat musim panen harga ubi kayu rendah, namun di saat ubi kayu tidak dalam musim panen, harga ubi kayu tinggi, Banyak agroindustri yang berkembang di Kabupaten Trenggalek dengan memanfaatkan tepung tapioka sebagai bahan baku, Kapasitas produksi pada agroindustri tepung tapioka tidak dapat ditambah karena sistem produksi yang masih bersifat tradisional. Kebutuhan tepung tapioka yang meningkat tersebut dapat tercukupi dengan adanya investasi agroindutri tepung tapioka yang baru di wilayah tersebut. Adanya kekurangan tersebut, maka strategi pengembangan agroindustri tepung tapioka di Desa Pogalan Kecamatan Pogalan Kabupaten Trenggalek yaitu Penetrasi pasar, Pengembangan pasar, Pengembangan layanan atau jasa, dan menggunakan integrasi horizontal dengan mendirikan kelompok agroindustri tepung tapioka di Desa Pogalan Kecamatan Pogalan Kabupaten Trenggalek.

Rekomendasi

Agroindustri tepung tapioka diharapkan dapat menjaga kontinyuitas bahan baku dengan memperluas informasi mengenai pemasok ubi kayu. Kemudian pemerintah diharapkan dapat memberikan masukan dan referensi dalam membuat kebijakan yang terkait dengan ubi kayu dan agroindustri tepung tapioka secara khusus mengenai pengembangan agroindustri serta memberikan informasi terkait pentingnya kelembagaan pada agroindustri tepung tapioka agar menjadi wadah untuk melakukan koordinasi dan bertukar informasi terkait tepung tapioka.

                                                                                                                                     DAFTAR PUSTAKA

Amilia, Winda, and Miftahul Choiron. "STUDI KELAYAKAN USAHA DAN DAYA SAING PADA INDUSTRI TEPUNG TAPIOKA DI KECAMATAN POGALAN KABUPATEN TRENGGALEK." JSEP (Journal of Social and Agricultural Economics) 10.2 (2017): 51-57.

Maulana, Helmi Mirza. "Analisis Keberadaan Sentra Industri Tepung Tapioka dalam

Mada, Putri Kalam. "Perkembangan Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Kawasan Industri Tepung Tapioka di Desa Pogalan Kabupaten Trenggalek (1984-2013) dan Kontribusinya bagi Pendidikan Kewirausahaan." SKRIPSI Jurusan Sejarah-Fakultas Ilmu Sosial UM (2014).Kabupaten Trenggalek)." SKRIPSI Jurusan Ekonomi Pembangunan-Fakultas Ekonomi UM (2014).

SAFITRI, Imroatul Amalia. "ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL DAN STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI TEPUNG TAPIOKA DI DESA POGALAN KECAMATAN POGALAN KABUPATEN TRENGGALEK."

Suparno, Ono. "Strategi Pengembangan Agroindustri Maju dan Berkelanjutan."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun