Secara umum daerah ini dikontrol oleh endapan pasir -- bongkah dan lava andesit Mandalika dengan kemiringan lereng 0 - 45%, curah hujan kering, tataguna lahan sebagai pemukiman, dan sawah, dan hutan sejenis.Â
Daerah ini meliputi Desa Jombok, Ngepeh, Pucanganak dan Pangkal. Zona kerentanan sedang memiliki luas 20% dari daerah penelitian (berwarna kuning pada peta). Secara umum daerah ini dikontrol oleh breksi andesit Arjosari dan tuf Mandalika.Â
Mempunyai kemiringan lereng 8-25% [6], curah hujan lembab, tata guna lahan sebagai hutan tidak sejenis dan tegalan. Meliputi Desa Gamping, Jombok, dan Tumpakpelem.Â
Zona kerentanan tinggi ini memiliki luas 50% dari daerah penelitian (berwarna merah pada peta). Secara umum daerah ini dikontrol oleh breksi andesit Arjosari, intrusi andesit Mandalika, tuf Mandalika, dan batupasir tufan Jaten.Â
Mempunyai kemiringan lereng >45% [6], curah hujan kering - lembab, tata guna lahan sebagai pemukiman, dan tegalan. Meliputi Desa Kayen, Gamping, Duren, Jambu, Pangkal, Dermosari dan Tempuran.Â
Zona kerentanan rendah mencakup 30% dari daerah penelitian. Zona kerentanan sedang mencakup 20% dari daerah penelitian. Sedangakan zona kerentanan tinggi mencakup 50% dari daerah Pucanganak yang meliputi Desa Kayen, Gamping, Duren, Jambu, Pangkal, Dermosari dan Tempuran.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H