Resume Pertemuan ke 11, KBMN Batch 28Â
Rabu, 01 Februari 2023
Judul          : Kencan Indah Mengolah Majalah Sekolah
Narasumber  : Widya Setianingsih, S.Ag.
Moderator    : Mutmainah, S.Pd.
Tema         : Mengelola Majalah Sekolah
         Assalamualaikum pecinta dan pembaca kompasiana yang baik hati . . .selamat malam dan semoga sehat selalu serta sehat walafiat tanpa kurang suatu apapun.Aamiin.
         Pertemuan demi pertemuan bak kencan asyik yang terjadwal terasa menjadi kencan terindah di malam kamis ini, KBMN ( Kelas Belajar Menulis Nusantara ) memang asli nusantara guys, karena materi yang akan di bahas pada kencan kesebelas ini semakin asyik dan keren, dan pastinya akan senusantara juga jika kencan KBMN ini hingga 30 kali kencan.Â
Kencan malam  kamis ini semakin terasa romantis karena dibuka oleh Sang Moderator Mbak Emut ( Mutmainah, S.Pd) dari Lebak Banten yang merupakan alumni peserta KBMN Batch 24 dan  yang menyapa dengan puisi " Rindu Tanpa Alamat ", dilanjutkan salam sapa serta memberikan semangat kepada peserta dilanjutkan memperkenalkan narasuber yang luar biasa, yaitu Ibu Widya Setianingsih, S.Ag. yang bagi saya nama tersebut langsung hafal karena kebetulan nama belakang beliau sama dengan nama belakang saya, semoga ini juga menjadi pertanda buat saya semangat dan suksesnya bisa seperti Ibu Widya, aamiin.
Mbak Emut kembali mengingatkan bahwa dalam KBMN pertemuan ke-11 kali ini dibagi dalam 4 sesi, yakni pembukaan, penjabaran materi, sesi tanya jawab dan penutup.  Profil Sang Narasuber Ibu Widya Setianingsih, S.Ag adalah seorang guru di MI Khadijah Malang alumni BM 2 yang kariernya melesat bak pesawat jet dan juga penulis puisi " Laras Laras Makna dalam Kata"juga sekaligus pimpinan redaksi majalah sekolah bertajuk KHARISMA di MI Khadijah Malang. Beliau akan mendampingi kencan dengan peserta KBMN pada kesempatan ini dengan mengambil Tema "  Mengelola Majalah Sekolah ".
     Kencan semakin romantis dengan suara gerimis yang berbisik di luar rumah, menambah suasana semakin manis untuk terus menikmati perbincangan dan materi kali ini. Ibu Widya menyapa kita dengan dengung semangat "tak akan mundur, sebelum resume meluncur. Pantang menyerah sebelum buku solo tercipta. Ibu Widya yang juga pecinta literasi  dan biasa saja, kini melejit pesat  ,"produktif kuncinya adalah  MAU, bagaimana juga satu ons tindakan lebih berarti dari pada satu ton pemikiran,so ayo keluar dari zona nyaman untuk menyambut kesuksesan,"ujar Ibu Widya.Â
     Berbicara tentang tema saat ini, mengenai majalah sekolah pertama kita di beri ppt tentang bagaimana mengelola majalah sekolah, semakin penasaran dan semakin besar rasa ingin tahu saya untuk bisa membuat majalah sekolah, karena sekolah di tempat saya merupakan sekolah induk di pedesaan yang notabene menjadi barometer sekaligus pusat kegiatan di lingkungan kecamatan. Hal inilah yang membuat saya semakin ingin belajar mengelola majalah sekolah. Namun pastiya tak semudah membalikkan telapak tangan kita, butuh proses dan rencana yang matang juga membentuk tim khusus di sekolah supaya tujuan dan keinginan untuk memiliki majalah sekolah bisa terlaksana dan berkelanjutan. Dalam ppt tersebut sudah bisa menggambarkan apa saja persiapan yang harus di rencanakan, sehingga memang perlu adanya tim yang solid di dalamnya.
Namun sayangnya, di awal sesi tadi saya tidak bisa ikut dalam tantangan awal yang diberikan untuk praktek menulis di blog tentang sekolah masing-masing, karena kondisi saya semalam memang kurang sehat dan harus sejenak istirahat sehingga terlewat kesempatan yang begitu cepat untk memuat blog tercepat dengan waktu 15 menit tercatat. " he he he ...saya tersenyum kecil ketika bangun dari istirahat seperempat lewat saya sudah terlambat ". Namun tidak...saya tidak menyerah begitu saja, karena justru ini semakin menjadi bahan bakar saya untuk bisa menyusul yang lainnya terus menulis dan menulis serta mengikuti kencan KBMN kesebelas ini.
Setelah sesi demi sesi dilalui hingga sampai pada sesi tanya jawab, seperti biasanya sesi ini menjadi sesi terfavorit karena pastinya sudah banyak uneg-uneg peserta untuk mengemukakannya. Dan alhamdulillah pertanyaan saya bisa muncul , yaitu tentang bagaimana kita bisa tahu bahwa majalah sekolah kita diterima atau tidak, dan menurut Ibu Widya jadikan siswa dan rekan guru kita di sekolah sebagai sample pertama dan meminta pendapat dari mereka. Jadi perlu adanya komunikasi dua arah antara penulis atau pembuat majalah yaitu pihak sekolah dengan warga sekolah baik murid dan walimurid terkait,dan inshaa Allah hal ini akan mendapatkan banyak masukan untuk menjadi layak.Â
      Dan akhirnya setelah pertanyaan demi pertanyaan terjawab walau pastinya masih banyak pertanyaan yang masuk ke moderator hal ini tidak mengurangi tertibnya komunikasi dan perjalanan KMBN ini berjalan dengan rapi, tertib dan komunikatif. Pdf dari majalah Kharisma menjadi bahan materi  di akhir sesi ini, yang diharapkan bisa memberikan gambaran kepada peserta seperti apakah maalah sekolah. Ibu Widyapun memberikan closing statement nya .
Sahabat penulis, kita tidak akan tahu seberapa besar kemampuan kitaÂ
Sebelum kita mencoba meghadapi kesulitan.
 Tuangkan rasa cinta pada lembaga kita
 Dengan membuat sekolah kita popular dengan hadirnya majalah sekolah.Â
Teruslah berjuang . . .Â
Akan ada tangan-tangan orang baikÂ
Yang akan menguatkan langkah kita. . .
            " Siapa yang berhenti berusaha
              ketika menghadapi kegagalan,Â
              berarti dia telah gagal"      Â
The last comment dari Sang Moderator, ucapan maaf dan terima kasih.Â
Semoga kencan kesebelas kali ini menjadi lebih menambah pengetahuan kali ini. Dan bermanfaat untuk semua penulis dan pembaca setia kompasiana.Salam Literasi mengasah diri membangun negeri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H