Mohon tunggu...
Yuli Puspita Sari
Yuli Puspita Sari Mohon Tunggu... Guru - Suka jalan-jalan, Suka nulis kalau lagi rajin.

| IG: @yulipuspita06

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Pengalaman Konsumsi Herbal Kayu Bajakah

10 Januari 2023   04:40 Diperbarui: 10 Januari 2023   04:45 4484
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto kayu bajakah (sumber: kompas.com)

Mau berbagi pengalaman saya nih sobat kompasiana, tentang pengalaman saya konsumsi air rebusan kayu bajakah. 

Kayu bajakah berasal dari hutan kalimantan, manfaatnya sangat banyak bisa untuk berbagai penyakit seperti kanker, nyeri haid,dan masih banyak lagi. Banyak orang yang sudah mencoba pengobatan ini. Saya pun tertarik karena lihat di market place banyak yang sudah membeli dan memberikan testimoni beragam. Saya berniat untuk menyembuhkan permasalahan hormonal yaitu terkait dengan menstruasi yang sering nyeri.

Ternyata efek penyembuhan rebusan kayu bajakah di saya sangat dahsyat. Di tiga hari pertama, saya mengalami demam yang sangat tinggi. Tubuh menggigil kedinginan tetapi suhunya panas. Saya sampai sakit merasakan efek detoksnya. Rasanya seperti  mau meninggal.hehe...tapi coba terus bertahan, mungkin itu adaptasi herbal dengan tubuh kita. 

Pastilah tidak diragukan lagi khasiatnya kayu bajakah, namun saya hanya akan menuliskan apa yang saya alami ketika konsumsi kayu bajakah, selain demam tinggi, badan saya juga mengalami gatal yang luar biasa, kulitnya bentol dan gatal sangat tidak tertahan.

Saya pun tidak tahan lagi dengan gatalnya. Tidak bisa ngapa-ngapain, apalagi malam mau tidur. Tak bisa tidur saya dibuatnya. Menahan gatal yang menyiksa.

Memang saya ada alergi kulit, ketika minum bajakah itu alergi"dibangkitkan"lagi. Jadi kalau herbal itu apa yang ada ditubuh kita yang dianggap penyakit bakal dikeluarkan  dulu. Ibaratnya tubuh yang sehat pun disakitkan dulu saat minum herbal. 

Singkat cerita,ujung-ujungnya saya pilih ke dokter kulit Sp.Kk. Ini dokter kulit langganan keluarga saya kalau ada masalah dengan kulit. Tempat prakteknya nyempil di Pasar Minggu, dekat dengan optik pasar minggu, tidak jauh dari stasiun kereta pasar minggu. 

Namanya dokter Hanny Nilam Sari. Ulasan mengenai dokter Hanny sangat sulit ditemukan di internet, padahal bisa dibilang tempat prakteknya itu hidden gem yang kualitasnya tidak diragukan. Banyak yang sudah berobat ke tempat lain ketika ada permasalahan kulit, tidak kunjung sembuh, pas ke dokter Hanny cocok dan sembuh. Terakhir saya kesana saat masih pandemi, jadi dokter tidak hadir di klinik,dokternya melayani konsultasi dari rumah by video call yang disambungkan oleh asisten atau karyawan di kliniknya. 

Dokter menyarankan saya untuk menyetop herbal yang saya minum. Lalu, saya diresepkan obat minum dan cream oles untuk gatalnya. Beberapa pantangan juga diinfokan seperti seafood, instan food dan pedas. Masya Allah, baru minum semalam saja sudah enakan. Bisa tidur tanpa garuk-garuk. Tentram rasanya.

Kalau tidak ada efek gatal di kulit, mungkin saya akan tetap teruskan konsumsi rebusan kayu bajakah. Tapiiii, saya nyerah...gak kuat!!!

Untuk sobat kompasiana yang tertarik dengan kayu bajakah, jangan khawatir!Banyak yang sudah  merasakan manfaatnya. Mungkin sayanya aja yang kurang sabar dengan prosesnya. Namanya herbal tidak ada yang instan. Tentu butuh proses untuk menyembuhkan. Disini saya nyerah karena kulit saya banyak bekas garukan yang parut dan meninggalkan bekasluka menghitam. Sangat-sangat bikin insecure. Huhu...menghilangkannya butuh waktu yang cukup lama.

Reaksi di tiap orang tentu akan berbeda. Tergantung riwayat dan daya tahan tubuh seseorang.

Mulailah dengan mengkonsumsi herbal dari dosis rendah dahulu, kemudian tingkatkan sampai dosis yang disarankan. Baca dengan teliti sebelum membeli tentang sebuah produk. Siapkan diri untuk merasakan efek healingnya yang di tiap orang beda-beda dampaknya.

Demikian pengalaman saya setelah konsumsi kayu bajakah.

Salam sehat sobat kompasiana

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun