Ada juga reward and consequences chart. Bentuknya bisa apapun bisa pakai kaleng terus dikasih bunga bunga imitasi, dikasih nama anak misalnya  Ani, Ana, Ina, masing-masing anak memiliki tempat reward khusus.  Boleh memakai bintang, boleh memakai mutiara-mutiara kecil yang warna-warni, boleh apa saja.Â
Jika anak sudah melakukan hal-hal yang kita inginkan, perbuatan baik atau sudah melakukan kegiatannya dengan sangat baik, Â misal anak umur 3 tahun sudah bisa memakai baju sendiri, kita berikan reward atau ketika anak sudah berhasil toilet training kita berikan reward. Terserah rewardnya apa saja dan berikan konsekuensi bukan hukuman tetapi konsekuensi jika anak tidak melakukan ini konsekuensinya seperti ini.Â
Orang tua harus tegas dan harus konsisten karena anak itu akan melihat jika orang tu sekali berkata tidak itu harga mati tidak bisa ditolak. Kalau sekali saja orang tua membuat peraturan dan dilanggar sendiri maka kedepannya orang tua akan kesulitan untuk menerapkan aturan kepada anak-anak mereka. Anak akan cenderung membantah karena ini juga nggak diterapin gitu misalnya berupa ancaman, "awas ya kalau kamu nggak mau beresin mainan, mainannya akan mama bakar. Mainannya akan mama buang ".
Apa kenyataannya mainan itu dibuang oleh ibu? tentu tidak kan? Nah, biasanya kedepannya anak yang seperti ini akan sulit untuk diberikan aturan ya karena anak tahu, "Ah mama nih cuman pura-pura aja. Bohongan. Enggak beneran gitu loh!"Makanya anak juga kadang pinter, bisa menilai orang tua seperti apa.Â
Pelajaran lain dari supernanny adalah harus ada aturan yang jelas kepada anak! Apa yang boleh, apa yang tidak boleh. Apa yang baik, apa yang buruk. Misal mau pergi ke supermarket ada keluarga yang anak-anaknya tuh saat di mobil itu berantem, tantrum, baku hantam adik dan kakak, saat di supermarketnya juga gitu hectic banget. Bikin malu sama orang-orang yang lihat.
Oleh supernanny itu sebelum pergi anak-anaknya di arahin dulu, dikasih tau kita mau begini begini loh nak, nanti di sana harus seperti ini ya. Berikan ekspektasi orangtua. Jo Frost mengajak ortu dan anak-anak melakukan role play, bagaimana saat di mobil, bagaimana saat di supermarket. Kemudian, setiap anak dikasih tugas membantu ibu. Bisa menggunakan print gambar barang yang perlu anak ambil, contoh:roti, sereal, susu,dll. Di mobil juga anak dikasih kesibukan, misal bermain bingo dengan orangtua, atau yang lain.
Tidak mudah ya mendisiplinkan anak. Tapi ketika hal rutin itu berhasil diterapkan. Ibu dan ayah akan jauh lebih banyak waktu luang dan rumah akan semakin nyaman tanpa teriakan dan bentakan.Â
Masih banyak episode-episode supernanny yang sangat menarik lainnya, yang bisa diambil pelajaran parentingnya oleh orangtua.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI