Mohon tunggu...
Yuli Puspita Sari
Yuli Puspita Sari Mohon Tunggu... Guru - Suka jalan-jalan, Suka nulis kalau lagi rajin.

| IG: @yulipuspita06

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Penang, Kota Tua yang Menawan

12 April 2019   10:06 Diperbarui: 12 April 2019   10:08 328
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mural-Art Street (Dokpri)

Penang Island, Rabu 27 Maret 2019

Pesawat yang kunaiki perlahan menjejakkan kaki di Penang Airport. Pandanganku "kepo" ke kaca jendela pesawat menyisir sekeliling, maklum ini baru kali kedua aku jalan-jalan ke luar negeri:)

Terlihat bangunan berupa hotel dan flat yang kesemua bentuknya sama seperti di Saudi. Hamparan hijau perbukitan juga turut mewarnai keindahan Penang pagi itu.

Penang merupakan negara kepulauan di Negara Malaysia, suhu disini cukup terik layaknya kota kepulauan di Indonesia, seperti Kepulauan Riau misalnya.

Di bagian imigrasi tidak ada kendala apa pun, karena banyaknya warga Indonesia yang keluar masuk Penang setiap hari (untuk berobat). Justru ketika di bandara Soetta, di bagian imigrasi ditanya-tanya tujuannya apa ke Malaysia, berapa hari disana? Aku jawab aja mau vacation Pak. Sementara temanku si Eva dia gak ditanya apa-apa. Jangan-jangan tampangku mirip TKW yang ditakutkan terlantar di Malaysia ya?

BAHASA

Orang Malaysia mengucapkan Penang dengan bunyi Pi-Neng. Mungkin karena Malaysia dulunya bekas negara jajahan Inggris jadi mengadopsi ejaan bahasa Inggris. Contoh lainnya, di Malaysia bunyi kata dari bahasa Inggris ditulis sama dengan pengucapannya, misalnya:

Malay Vs English

Bas=Bus
Enjin=Engine
Kaunter=Counter

Itu beberapa kata yang teringat olehku.

Untuk bahasa nasionalnya malaysia menggunakan Bahasa Melayu. Beberapa kata yang teringat:

Malay VS Indonesia


Cermin kecemasan=kaca darurat
Tandas=tempat wudhu
Pusing=jalan
Balai ketibaan=kedatangan

...

Bandara Penang tidak terlalu besar tapi cukup ramai. Ada resto ayam cepat saji dan juga Kedai Kopi tiam, Resto Thailand, Resto Melayu, Minimarket dan banyak stand yang menawarkan paket rumah sakit di Penang. 

Aku dan Eva segera mencari toilet untuk bersih-bersih. Selepas itu kami beristirahat sebentar sambil mencari sinyal wifi. Maklum fakir kuota:/

MENUJU GEORGE TOWN

Di bandara Penang tersedia Bus Rapid Penang yang akan mengantar kita ke tempat tujuan, diantaranya ke George Town. Untuk bus penampakannya seperti Trans Jakarta dengan kursi prioritas di bagian depan dan kursi penumpang umum menghadap ke depan supir bukan menyamping seperti Trans Jakarta. Ada juga area untuk penumpang yang berdiri seperti tampak pada gambar ini.
 Bus bernomor 102 ini akan berakhir di Komtar, yakni terminal bus terakhir untuk rute bandara-Komtar. Dari Komtar, kita hanya perlu berjalan kaki saja untuk menuju kawasan wisata George Town.

Jadi di Malaysia bus nya hanya ada supir saja. Tidak ada 'kernet' seperti di TJ. Saat masuk kedalam bus kita harus memasukan uang ongkos ke mesin yang tersedia lalu nanti struknya akan keluar. Siapkan uang pas ya karena jika uang anda lebih tidak akan ada kembaliannya.

Ongkos bandara-komtar sebesar 2.7 MYR. Kami bingung karena pecahan ringgit masih besar belum kami belanjakan apa-apa. Rugi juga kalau kami bayar pakai uang 20 MYR kan karena gak akan dikembalikan sisanya.

Lagi bingung gitu, saat melihat orang-orang mulai naik ke bus, ada ibu-ibu ketus banget bilang this is Malaysia not Indonesia (gitu amet sih bu:/)

Tapi ada aja kok orang baik dimanapun, tetiba aku tegur bapak-bapak dibelakangku dan menanyakan apakah bisa menukar uang ringgit ke pecahan kecil untuk ongkos bus? Bapaknya bilang "tak delagi ini saja pakai dulu.."sambil ngasihin 6 ringgit untuk ongkos kami berdua. Untungnya bapak itu turun di Komtar juga. Sampai di komtar aku meminta bapaknya menunggu lalu kubeli air mineral untuk memecah uang ringgitku.

Bapaknya sedikit bercerita kalau istrinya juga orang Indonesia, asal dari Kediri Jawa Timur. Terima kasih pak atas kebaikannya.

OH..BEGINI TOH PENANG

Dari dalam bus aku bisa melihat suasana kota yang dijuluki old town atau kota tua ini. Kalau aku pribadi melihat suasananya tuh seperti saat lewat Indramayu atau kota kabupaten gitu lah. Mirip dengan di Indonesia (Yaiyalah wong satu rumpun) banyak pohon-pohon mangga, pepaya, kelapa, ya persis lah kalau lewat jalur pantura. Rumah-rumah juga tampak jadul.

Banyak vihara dan kuil. Disini memang bukan tempat wisata yang utama. Kotanya juga sepiiii, jalannya sih mulus bagus dan kotanya bersih ada juga kali/sungai tampak kotor sih airnya. Mobil dan motor yang dipakai pun tampak old style semua. Dijalan terlihat ada yang bersepeda tua, motor legenda astrea juga masih lalu lalang disini.

Perjalanan Bandara-Komtar menghabiskan waktu kurang lebih 1 jam. Supirnya merupakan keturunan India. Tampangnya mirip tuan takur yang di film india itu.haha...berbicaranya bahasa Inggris. Etnis india memang banyak di Malaysia selain Chinese dan Melayu.

TIBA DI KOMTAR

Di dekat terminal bus komtar ada sebuah Mall bernama Prangin Mall. Mall nya biasa saja gak mewah. Semacam ITC gitu tapi lebih kecil.

Kami kelelahan dan kepanasan. Luar biasa cuaca Penang lebih panas dari Jakarta. Kami mencari musholla terdekat untuk sekedar meluruskan kaki dan merebahkan punggung yang pegal.

Waktu dzuhur di Penang sekitar jam 13.45 waktu Malaysia. Lama juga kami di musholla menunggu waktu shalat dzuhur sambil melepas penat.

MENCARI GEORGE TOWN

Sebenarnya jarak dari Komtar ke George Town tidak terlalu jauh. Tetapi karena cuaca sangat menyengat dan beban ransel yang cukup berat kami berkali-kali menepi di emperan toko maupun halte bus.

Sepanjang mata memandang yang terlihat bangunana tua yang kental nuansa china nya. Kedai makanan tersedia sepanjang jalan menuju George Town. Kebanyakan menu chinese food non halal.

SAMPAILAH KAMI DI GEORGE TOWN

Keliling George town siang hari bukan pilihan yang tepat! Enaknya menikmati sudut-sudut George Town itu pada sore hari saat cuaca mulai sejuk.

George Town terkenal dengan Art Street nya berupa mural dan bangunan bersejarah seperti kuil, vihara, masjid. Masuk kesini serasa berada di kawasan pecinan Glodok. Atau di Indonesia semacam jalan Braga Bandung maupun kawasan Kota Tua Sunda Kelapa. Bangunan disini dapat dikelompokkan menjadi 4 unsur: Unsur kolonial, Unsur India, China, Melayu (Muslim).

Mural-Art Street (Dokpri)
Mural-Art Street (Dokpri)
Memasuki George Town kita akan menemukan peta lokasi wisata yang terbagi atas zona atau disebutnya lebuh. Oh iya, saat tiba di bandara kita juga bisa mengambil brosur tentang wisata Penang. Salah satunya George Town.

Disini banyak tempat menarik untuk berfoto. Jalan sebentar nemuin vihara unik, jalan lagi ada mural-mural lucu untuk selfie, muter-muter kawasan kota tua plus dihabiskan untuk mengabadikan foto bisa jadi liburan yang asyik.

Banyak wisatawan asing di kawasan ini. Kami sempat berkenalan dengan salah seorang wisatawan dari korea.

Selfie dengan oppa korea (dokpri)
Selfie dengan oppa korea (dokpri)
MENCARI PENGINAPAN

Rencananya kami tidak akan menginap di Penang. Untuk menghemat pengeluaran kami akan naik bus ke Kuala Lumpur malamnya. Jadi tidak perlu biaya penginapan.

Tetapi planning tersebut berubah, karena kami tak kuat lagi menggendong ransel dengan cuaca seterik itu. Akhirnya temanku memesan penginapan via aplikasi. 

Sungguh kaki rasanya pegal dan punggung sakit membawa ransel 6 kilo. Hahaha backpacker kw ya gini..gak tahan banting. 

Kami cari penginapannya susah sih ketemunya, sampai muter dan balik lagi ke jalan awal kami datang dan sempat beli coconut shake yang manis dan segar banget. 

Berkali-kali minta berhenti dulu ke temenku...hahaha

Tapi akhirnya setelah muter-muter ketemulah penginapan kami. Ternyata....saat hari menjelang sore kami kembali lagi untuk hunting foto ke George Town, penginapan kami persis ada di belakang Masjid Kapiten Keling yang terakhir kami singgahi. Ya ampunn...tadi kami malah muter-muter kesana sini.huft...tapi berujung tawa mengingat kebodohan kami sendiri. Hahaha...

Di Masjid Kapiten Keling
Di Masjid Kapiten Keling
To be continued😀

Artikel ini juga diposting di blog pribadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun