Sepanjang mata memandang yang terlihat bangunana tua yang kental nuansa china nya. Kedai makanan tersedia sepanjang jalan menuju George Town. Kebanyakan menu chinese food non halal.
SAMPAILAH KAMI DI GEORGE TOWN
Keliling George town siang hari bukan pilihan yang tepat! Enaknya menikmati sudut-sudut George Town itu pada sore hari saat cuaca mulai sejuk.
George Town terkenal dengan Art Street nya berupa mural dan bangunan bersejarah seperti kuil, vihara, masjid. Masuk kesini serasa berada di kawasan pecinan Glodok. Atau di Indonesia semacam jalan Braga Bandung maupun kawasan Kota Tua Sunda Kelapa. Bangunan disini dapat dikelompokkan menjadi 4 unsur: Unsur kolonial, Unsur India, China, Melayu (Muslim).
Disini banyak tempat menarik untuk berfoto. Jalan sebentar nemuin vihara unik, jalan lagi ada mural-mural lucu untuk selfie, muter-muter kawasan kota tua plus dihabiskan untuk mengabadikan foto bisa jadi liburan yang asyik.
Banyak wisatawan asing di kawasan ini. Kami sempat berkenalan dengan salah seorang wisatawan dari korea.
Rencananya kami tidak akan menginap di Penang. Untuk menghemat pengeluaran kami akan naik bus ke Kuala Lumpur malamnya. Jadi tidak perlu biaya penginapan.
Tetapi planning tersebut berubah, karena kami tak kuat lagi menggendong ransel dengan cuaca seterik itu. Akhirnya temanku memesan penginapan via aplikasi.Â
Sungguh kaki rasanya pegal dan punggung sakit membawa ransel 6 kilo. Hahaha backpacker kw ya gini..gak tahan banting.Â