Mohon tunggu...
Yulio Victory
Yulio Victory Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Ide untuk Mengembangkan Pasar Tradisional di Padang Panjang

10 Desember 2014   18:42 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:36 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Padang Panjang, kota kelahiran dan kota dimana saya tumbuh, merupakan sebuah kota kecil yang berada di Sumatera Barat. Luas wilayah kota ini hanya 2.300 ha dengan 2 kecamatan. Walaupun begitu, kota ini merupakan kota terpadat kedua setelah Kota Padang di Sumatera Barat. Kota ini memiliki lokasi yang starategis karena menghubungkan beberapa kota besar di Sumatera Barat, yaitu Padang, Bukittinggi, Batusangkar, dan Solok.

Satu keunikan Pasar Padang Panjang, di siang hari pasar ini penuh dengan kios, toko, lapak yang menjual berbagai macam barang, hasil pertanian dan perikanan, makanan, dl. Sementara itu, di malam hari pasar ini akan berubah menjadi pasar jajan dan makanan yang cukup besar.  Berbagai pedagang makanan berjejer menjual makanannya melalui gerobak dorong.

Pasar tradisional malam ini menjual beraneka ragam makanan seperti sate, ayam bakar, cendol, cincau, sekoteng, roti tenong, martabak mesir dll. Beberapa diantarnya menjadi trademark dari Padang Panjang seperti sate dan roti tenong. Pasar ini biasanya buka pukul 5 sore sampai 12 malam setiap harinya, berada di sepanjang pelataran kios-kios yang tutup pada malam hari. Pelataran kios dan parkiran di sepanjang jalanan pada siang hari berubah menjadi deretan gerobak makanan, lengkap dengan meja dan kursi bagi pembeli.

14181863471985706584
14181863471985706584

Namun, perkembangan pasar tradisional di Padang Panjang tidak signifikan dan cenderung stagnan. Pemerintah perlu turun untuk membenahi Pasar Padang Panjang agar semakin berkembang ke arah yang lebih baik. Salah satu ide yang bisa diimplementasikan oleh Pemkot Padang Panjang adalah dengan mengadakan festival makanan di malam hari. Ide ini telah diimplementasikan di beberepa wilayah di Kota Bandung, dinamakan culinary night. Pemkot Padang Panjang bisa mencoba ide ini dengan beberapa inovasi untuk meningkatkan antusiasme warga di luar Kota Padang Panjang untuk datang ke Pasar Padang Panjang.

Jika merujuk pada ide culinary night di Bandung,  yang dijual tidak hanya jajanan kuliner yang khas dan enak, tetapi juga mempromosikan suasana pasar yang nyaman, unik, dan indah. Ornamen payung warna warni dan lampion menjadi salah satu ornamen untuk mempercantik pasar malam. Hal ini bisa diimplementasikan oleh Pemerintah Kota Padang Panjang, bekerjasama dengan pengelola pasar dan pedagang untuk membuat ornamen untuk mempercantik suasana pasar.  Bisa juga dengan mengadakan pertunjukan musik dan kesenian di lokasi pasar.

Festival kuliner sebaiknya dilaksanakan secara berkelanjutan. Misalnya sekali atau dua kali dalam sebulan untuk menarik pengunjung. Promosi melalui media sosial dan radio juga harus dilakukan dengan cermat dalam membangun citra pasar kuliner malam ini. Dengan kesinambungan pelaksanaan festival ini dapat meningkatkan jumlah pengunjung pasar di hari-hari biasa.

Lokasi Padang Panjang yang strategis dapat menjadi modal utama untuk menarik warga kota lain untuk datang ke pasar kuliner malam Padang Panjang. Jika selama ini pembeli mayoritas berasal dari penduduk lokal di Padang Panjang, diharapkan dengan dapat menarik para pembeli dan wisatawan dari kota-kota terdekat seperti Bukittinggi, Padang, Payakumbuh, Batusangkar, dan Solok. Ini akan menjadi stimulus bagi perkembangan dunia usaha kuliner di Padang Panjang.

Bagaimana dengan siang hari ? Di siang hari pemerintah perlu menjadikan pasar Padang Panjang sebagai “rest area” bagi pengendara. Saya beberapa kali naik travel dari Padang dengan tujuan akhir Bukittinggi atau Payakumbuh, seringkali para sopir ini berhenti sejenak untuk melepas lelah di wilayah Kota Padang Panjang, mereka sekedar berhenti di warung, tidak ada tempat istirahat yang memadai. Sementara para penumpang yang ingin belanja sncak hanya disuguhi pergedel jagung dari pedagang yang berada di sekitar warung tanpa ada pilihan kuliner lain.

Pemkot bisa melihat hal ini sebagai peluang, konsep rest area yang berada di sepenjang jalan tol yang ada di Pulau Jawa bisa dikembangkan untuk memajukan perekonomian pasar dan masyarakat. Layaknya rest area pemkot bisa mengintegrasikan pasar khususnya area rumah makan, restora, kios makanan, buah, bersama dengan SPBU.  Ide ini juga bisa meningkatkan volume penjualan dari pedagang di wilayah Kota Padang Panjang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun