Jurnalisme online memiliki kemungkinan menjadi sarana informasi utama bagi masyrakat Indonesia. Hal ini membuka peluang bertumbuhnya jurnalisme warga di Indonesia di masa depan.
Jurnalsime online adalah proses pengumpulan, penulisan, dan penyampaian berita secara online melalui internet. Hadirnya jurnalisme online di Indonesia sehubungan dengan masuknya internet dan hadirnya layanan intener (Indonet) pada 1994. Republika.co.id menjadi media online pertama yang menyajikan berita melalui internet pada 17 Agustus 1995. Kemudian disusul oleh Kompas pada 14 September 1995.
Munculnya jurnalisme online disebabkan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi. Perkembangan ini menciptakan arus informasi yang lebih deras. Masyarakat yang hadir sebagai subjek juga ikut terpengaruh dengan perkembangan ini. Pengaruh dan pemanfaat perkembangan tersebut membuat masyrakat Indonesia masuk dalam era masyrakat informasi.
Media berita konvensional kemudian merambah ke internet dalam berbagai bentuk (multiplatform). Praktik jurnalisme online tidak hanya dilakukan melalui situs berita (web), namun juga melalui media sosial. Indonesia telah melibatkan media sosial dalam praktik jurnalistik. Hal ini didukung dengan penggunaan ponsel yang digunakan oleh masyarakat.
Praktik jurnalisme online yang dilakukan di media sosial terjaid bukan tanpa alasan. Terdapat alasan yang lebih spesifik mengenai praktik jurnalisme di media sosial. Menurut survei, pengguna internet di Indonesia semakin bertambah tiap tahunnya. Menurut data penggunaan internet disebabkan kebutuhan bermedia sosial dan kebutuhan informasi.
Hadirnya jurnalisme online merupakan respon bagi era masyarakat informasi. Dengan adanya internet, perusahaan media berita bisa memunculkan berita secara online. Perusahaan media berita juga dapat menampilkan beritanya dalam berbagai bentuk. Hal ini bertujuan memenuhi kebutuhan masyrakat Indonesia akan informasi.
Jurnalisme online memiliki beberapa karakteristik utama. Pertama, hipertekstual yakni teks yang saling terhubung melalui tautan-tautan. Kedua, multimedia merujuk pada perusahana media yang menggunaakn ruang berita konvensional dan digital. Serta kombinasi informasi yang ditawarkan dengan format yang berbeda. Ketiga, interaktivitas atau feedback yang didapatkan oleh audiens melalui internet.
Jurnalisme online membuka peluang bagi jurnalisme warga untuk menerbitkan hasil karya mereka. Hal ini disebabkan kemudahan akses internet dan media sosial di Indonesia. Jurnalisme warga merupakan proses produksi berita yang dilakukan oleh warga biasa. Menurut sejarahnya, jurnalisme warga telah muncul jauh sebelum internet ditemukan.
Salah satu benih jurnalsime warga diketahui sejak ada sejak 1700-an. Di mana warga menulis dan menyebarluaskan pandanggan melalui sebuah selebaran. Di era sekarang jurnalisme warga tidak menggunakan selebaran untuk mempublikasikan tulisan mereka. Para jurnalisme warga lebih sering menggunakan blog untuk melakuakn pekerjaan jurnalis mereka.
Tulisan jurnalisme warga juga biasanya befokus pada isu-isu lokal dan lebih spesifik. Isu-isu tersebut biasanya tidak sempat diangkat oleh media arus utama. Selain opini, tulisan jurnalisme warga dapat berupaa kritik bagi jurnalisme professional. Kemungkinan ini disebabkan ketidak puasan mereka dengan berita mainstream.
Di masa depan, jurnalisme warga memiliki peluang besar untuk bertumbuh dan berkembang. Hal ini didukung dengan perkembangan teknologi yang semakin maju. Masyarakat akan lebih menguasai arus informasi karena aksesibilitas menggunakan internet. Khusunya bagi para Generasi Z & Alpha.
