Junianto01 dan Yul Nisa2Â
1Dosen Departemen Perikanan_UNPAD
2Mahasiswa Program Studi Perikanan_UNPADÂ
Â
- Peyek RebonÂ
Peyek merupakan jenis makanan atau kue gorengan yang bisa disajikan dan dinikmati dengan beraneka hidangan. Peyek bisa dinikmati langsung sebagai camilan atau makanan ringan, sebagai kerupuk teman makan nasi, atau disajikan sebagai bahan variasi pelengkap pecal, gado-gado dan rujak. Rempeyek yang disukai oleh berbagai kalangan ini bisa dengan mudah ditemukan dijual di warung makan, pasar, ataupun di pasar swalayan. Di daerah pedesaan, peyek biasanya disajikan dalam acara pernikahan, kenduri, dan beragam acara kekeluargaan lainnya, (Pierre, 2012).
Gambar : shopee.com
Bahan-bahan pembuatan peyek rebon yaitu sebagai berikut :
300 gr tepung beras
300 gr tepung sagu
600 ml santan
3 butir kuning telur
Garam secukupnya
Rebon secukupnya
 Selain bahan yang diatas ada juga bumbu dihaluskan  yaitu :
6 siung bawang putih
8 butir kemiri
sedikit kencur Â
   Â
Tahapan pembuatan peyek ikan sebagai berikut :
- Campurkan tepung beras dan tepung sagu, aduk rata
- Siapkan bumbu halus, air santan dan kuning telur
- Masukan bumbu halus ke dalam tepung
- Tambahkan kuning telur
- Aduk sampai rata
- Tambahkan santan sedikit demi sedikit
- Aduk sampai rata dan halus
- Siapkan rebon
- Ambil adonan rempeyek secukupnya dan tuang dalam mangkok, beri rebon dan aduk sampai rata
- Â Wajan dengan minyak yang banyak, tuang adonan sesendok sesendok di pinggir wajan
- Biarkan sampai agak keras dan adonan akan turun ke tengah
- Bolak balik rempeyek biar matang merata
- Setelah warnanya kuning keemasan, angkat dan tiriskan
   2.2.1 Kebutuhan KonsumenÂ
      konsumen merupakan hal yang penting dalam pemasaran karena berhubungan erat dengan keberhasilan industri untuk mencapai tujuannya yaitu keputusan pembelian yang dilakukan oleh konsumen atas dasar preferensi konsumen (Yanuasti 2016). Preferensi konsumen terhadap atribut mutu produk makanan peyek rebon  merupakan salah satu data yang dapat digunakan dalam mengevaluasi aspek pasar dari industri produk bisnis makanan .
Uji kesukaan konsumen digunakan untuk mengetahui penerimaan konsumen terhadap atribut mutu peyek  (kualitas, harga, rasa, warna, kemasan) dan faktor pemilihan lokasi yang mempengaruhi konsumen untuk membeli produk (seperti diskon, promosi, pelayanan dan akses lokasi). Hasil penerimaan konsumen digunakan sebagai referensi untuk tindakan perbaikan masa mendatang. Berdasarkan data hasil olahan kuesioner, penilaian responden terhadap atribut mutu dan pemilihan lokasi.
   2.2.2  Segmentasi PasarÂ
- Â Â Segmentasi Geografis
- Segmentasi kelayakan usaha dilakukan untuk mengetahui apakah usaha kerajinan produk kulit pari ini mendatangkan keuntungan atau tidak. Analisis ini menggunakan asumsi sebagai berikut. Umur proyek ditetapkan selama 10 tahun karena dianggap dapat mempresentasikan kondisi usaha yang dijalankan, biaya investasi di asumsikan dikeluarkan pada tahun ke-0, daftar nilai investasi awal (lahan atau bangunan dan peralatan produksi) adalah harga sekarang (2017).
- Segemntasi Demografis
         Berdasar umur konsumen peyek rebon ini dapat dipakai oleh berbagai kalangan dari segala umur mulai dari anak kecil hingga dewasa.  Tetapi yang dominan yaitu dewasa terutama pria  dewasa atau pegawai kantoran.
- Segmentasi Psikografis
-      Peyek rebon  ini menargetkan konsumen yang biasa beraktivitas diluar rumah, karena  konsumen yang biasanya beraktivitas diluar rumah seperti bekerja merupakan konsumen yang sibuk dan tidak memiliki banyak waktu untuk menghabiskan waktu dirumah. Inilah yang membuat para konsumen ini terbiasa membeli makanan  yang enak dan bias dimakan dimana saja. Â
- Segmentasi Pasar Pelaku
- Peyek rebon  ini menargetkan kepada konsumen yang menyukai makanan  yang enak . Diharapkan dengan adanya peyek rebon  ini dapat menjadi salah satu perubahan gaya hidup dalam makanan jaman sekarang.
   2.3   Analisis PasarÂ
Bentuk pasar dari produk peyek rebon ini adalah pasar oligopoli, sebab hanya ada beberapa penjual saja yang memasarkan produk dompet ikan pari, selain itu untuk menguasai harga dan menarik konsumen, produk kami menggunakan bentuk-bentuk dan warna yang menarik yang unik serta menawarkan bentuk  dan juga rasa yang berbeda dengan yang lainnya.
- Bentuk PasarÂ
- Pasar persaingan monopolistik adalah salah satu pasar persaingan tidak sempurna. Teori pasar persaingan monopolistik ini dikembangkan karena adanya ketidakpuasan pada analisis model persaingan pasar sempurna ataupun pasar monopoli.
- Pasar persaingan monopolistik ini adalah pasar dengan banyaknya para konsumen yang menghasilkan suatu komoditas yang berbeda-beda dan bisa disebut juga sebagai pasar yang adanya banyak penjual yang menawarkan satu jenis barang dengan banyak produk yang berbeda-beda dalam hal kualitas, bentuk, dan juga ukuran produk tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H