Mohon tunggu...
Yuli Nurhayati
Yuli Nurhayati Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pentingnya Perkembangan Kurikulum Apoteker Spesialis

22 Desember 2018   08:47 Diperbarui: 22 Desember 2018   08:54 676
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Saat ini peran apoteker sangat dibutuhkan, terutama dalam pelayanan profesi apoteker dalam peningkatan outcome terapi yang dilakukan pada setiap pasien. Seperti yang kita ketahui bahwa keadaan pasien serta penyakit yang mereka derita berbeda-beda maka masalah terkait terapi yang diberikan juga akan berbeda-beda. 

Terdapat data tentang angka kematian KTD karena medication error pada pasien rawat inap di amerika berjumlah 33,6 juta pertahun, atau berkisar 44.000-98.000 pertahun (Depkes RI, 2006). Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) tahun 2007 menyimpulkan bahwa kesalahan dalam pemberian obat menduduki urutan pertama yaitu berkisar 24,8%  dari insiden yang dilaporkan. Kondisi ini menjadi perhatian khusus untuk profesi apoteker karena keberhasilan suatu medikasi adalah tanggung jawab seorang apoteker.

Disisi lain Kondisi yang sulit harus diterima apoteker bahwa apoteker dituntut untuk memiliki kemampuan yang bisa dikatakan "SUPER", dituntut untuk serba tahu dan kompeten di semua jenis penyakit. Situasi ini berbeda dengan kondisi profesi kesehatan lain seperti dokter yang telah memiliki spesialisasi bahkan subspesialisasi untuk menangani penyakit tertentu. 

Profesi apoteker Indonesia juga membutuhkan apoteker spesialis, Sebagai langkah yang baik diperlukan transformasi sistem pendidikan profesi apoteker yaitu berupa kurikulum apoteker spesialis.

Spesialisasi Apoteker adalah sebuah usaha untuk mengkhususkan keterampilan apoteker agar nantinya apoteker dapat secara ahli dan kompeten dalam satu bidang yang lebih khusus jadi apoteker spesialis yaitu apoteker yang memfokuskan ilmunya pada satu bidang (seperti onkologi). Seorang apoteker spesialis akan lebih mampu meninjau sisi cost effective obat dari resep dokter, optimasi dosis obat, mereduksi medication error dan mencegah komplikasi yang diakibatkan polifarmasi berdasarkan penyakit-penyakit tertentu. 

Sama seperti spesialisasi dokter, seorang calon apoteker spesialis juga akan belajar pertimbangan obat terhadap suatu bidang atau penyakit tertentu.

Rencana pengembangan sistem pendidikan apoteker spesialis di Indonesia sebenarnya sudah ada pada tahun 2017 dalam acara pradiskusi Pertemuan Ilmiah Tahunan (PTI) dan Rapat Kerja Nasional (RAKERNAS) Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) telah membahas rencana dikembangkannya apoteker spesialis melalui dibentuknya KIPI (Kolegium Ilmu Farmasi Indonesia). 

KIFI berkoordinasi dengan IAI-APTFI (Asosoasi Perguruan Tinggi Farmasi Indonesia) dan KFN (Komite Farmasi Nasional) telah menyusun naskah akademik pengembangan dan peningkatan profesionalitas apoteker berupa apoteker spesialis untuk farmasi klinik. Meski pada kenyataan nya Indonesia mungkin masih belum siap untuk mengeksekusi program ini.

Pendidikan profesi di Amerika dikenal dengan program Doktor Farmasi (PharmD.). Sebelum mengikuti program ini peserta harus sudah lulus program pra-farmasi yang berlangsung selama 2 tahun. Program doctor farmasi berlangsung selama 4 tahun yang terdiri dari perkuliahan dan kerja praktek. 

Pada tahun pertama hingga tahun ke tiga berisi kuliah sedangkan tahun ke empatnya diisi sepenuhnya dengan kerja praktek lanjut yang dibagi dalam tiga semester (gugur, semi dan panas). Setelah selesai masih harus mengikuti ujian sertifikasi. Sementara Pendidikan profesi apoteker di Belanda berlangsung selama tiga tahun yang terdiri dari 180 sks Eropa (1 sks= 0,7 minggu). 

Kegiatannya terdiri dari perkuliahan, pembekalan praktis, projek kecil dan penulisan tesis, dan magang di apotek dan di rumah sakit masing-masing 2,5 bulan. Selama magang di rumah sakit ada kegiatan bersama dengan mahasiswa kedokteran. Lulusan program profesi apoteker di Belanda ini adalah Magister Farmasi yang setara dengan PharmD di Amerika.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun