Mohon tunggu...
YULIN ARIFIN KONIYO
YULIN ARIFIN KONIYO Mohon Tunggu... Guru - Mengikuti Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 2 Kabupaten Gorontalo SDN 9 Telaga

Tinggal Di Desa Pilohayanga Kec.Telaga Kab. Gorontalo

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

PGP-Angk 2-Kab Gorontalo-Yulin Arifin Koniyo-1.4-Aksi Nyata-Budaya Positif

21 Juli 2021   11:42 Diperbarui: 21 Juli 2021   11:55 447
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pelaksanaan Aksi Nyata (Dok. pribadi)

PGP -- Angk. 2- Kab. Gorontalo-Yulin Arifin Koniyo- 1.4- Aksi Nyata-Budaya Positif

 

                                                                                                                   BAB I

                                                                                                    PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah.

        Sekolah merupakan institusi pendidikan pembentukan  karakter yang di dalamnya terdapat pengajar sekaligus pembimbing yaitu guru. Guru menuntun segala kodrat yang ada pada anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi- tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat.

      Pendidikan merupakan tuntunan kepada anak untuk memperoleh bekal ilmu dan kebahgiaan anak, dengan pembelajaran sesuai Filosofi Ki Hadjar Dewantara yaitu bagaimana menuntun perubahan karakter anak ke arah yang lebih baik. Membentuk perilaku anak yang paling tepat adalah dengan melakukan pembiasaan positif. Pembiasaan tersebut kita kenal dengan kata budaya, budaya positif.

       Budaya positif di sekolah dapat dilakukan dengan membiasakan perilaku positif, misalnya mengucapkan salam, berdoa sebelum dan sesudah belajar, menjaga kebersihan diri dan linkungannya, dan penerapan 5 S (Senyum, Sapa, Sopan, Santun, Sayang), sehingga dalam pembelajaran karakter budaya positif dapat bersifat kontinuitas dan kekal di dalam diri anak.

       Kesadaran akan penerapan budaya positif dalam diri anak bukan hanya berdasarkan motivasi ekstrinsik yaitu pembiasaan masih menganut pemberian reward dan punishment, akan tetapi diharapkan penerapannya benar- benar tumbuh dari dalam dari anak tersebut yaitu motivasi intrinsik. Terkait dengan hal itu maka cara untuk menumbuhkan budaya positif anak yang bermula dari kesadaran yang timbul dari dalam diri setiap anak dan budaya positif yang sudah ada dapat tumbuh dan berkembang menjadi karakter semua warga sekolah serta bagaimana budaya positif di sekolah yang harus dikembangkan oleh guru untuk mewujudkan profil pelajar Pancasila.

      Penerapan budaya positif dapat diwujudkan dengan cara membuat kesepakatan kelas yang mengarah pada pembentukan disiplin positif melalui pembiasaan karakter anak agar dapat bertanggung jawab atas ide yang disampaikannya. Kesepakatan kelas bukan hanya sekedar peraturan dalam kelas yang harus diataati anak. Dengan membuat kesepakatan kelas maka siswa akan merasa dilibatkan dalam membuat peraturan yang diarahkan ke keyakinan kelas,  sehingga mereka akan lebih bertanggung jawab, dan akan tumbuh budaya positif lainnya.  Kesepakatan kelas berisi beberapa aturan berupa keyakinan kelas untuk membantu guru dan murid  bekerja sama menciptakan suasana belajar yang efektif dan menyenangkan.

       Sebagai pendidik penulis merasa bertanggung jawab terhadap pembentukan karakter murid, untuk itu penulis menanamkan nilai- nilai karakter baik kepada murid melalui kesepakatan kelas yang dilakukan secara bersama- sama.

       Adapun tujuan penerapan pelaksanaan kesepakatan kelas ini adalah:

  1. Menciptakan suasana kelas yang saling berinteraktif antara guru dan murid.
  2. Memberikan murid ruang untuk mengekspresikan keinginan dan harapan mereka agar belajar dengan suasana menyenangkan dan aktif sehingga tercipta tujuan merdeka belajar.
  3. Menumbuhkan budaya positif dari dalam diri anak.

B. Deskripsi Aksi Nyata

     Dalam mengawali kegiatan penerapan pelaksanaan kesepakatan kelas terlebih dahulu berkolaborasi pada tanggal 23 Juni 2021 dengan kepala sekolah dan rekan- rekan guru yang ada di sekolah saya mengajar tentang pentingnya merubah pola penerapan aturan yang selama ini sudah tersedia terlebih dahulu tanpa melibatkan murid. Mensosialisasikan kepada mereka tentang kesepakatan kelas untuk menumbuhkan budaya positif dari dalam diri anak. Sebenarnya rencana pelaksanaan kegiatan ini dilaksanakan pada bulan Juni secara maksimal tetapi semua murid sedang libur, namun penulis tetap berusaha mendatangkan beberapa orang murid dalam pembuatan aturan melalui kesepakatan kelas pada tanggal 25 Juni 2021,  Kemudian kegiatan ini dilaksanakan kembali pada kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).

     Adapun langkah- langkah yang saya lakukan dalam membuat kesepakatan kelas berdasarkan 6 panduan dengan mengawali kegiatan terlebih dahulu mengajak murid untuk berdoa. Setelah berdoa saya sebagai guru mengingatkan untuk selalu membiasakan diri dalam setiap memulai dan menyelesaikan suatu pekerjaan harus membiasakan dengan berdoa. Langkah- langkah dalam 6 panduan ini yaitu:

Tanggal 14 Juli 2021

  1. Bertanya pendapat murid baik secara individu atau secara kelompok tentang kelas impian mereka. Saya bertanya kepada murid bagaimana perasaan mereka disaat sudah berada di kelas 6. "Bagaimana perasaan kalian sekarang sudah duduk di kelas 6?". Saya bertanya tentang bagaimana kondisi kelas yang diimpikan saat ini dan harapan tentang hubungan guru dan murid yang diimpikan saat ini. "Seperti apa kelas impian kalian?". "Ceritakan kelas impian kalian!". "Bagaimana kondisi kelasmu, teman- temanmu, gurumu impianmu?. "Apa yang kalian harapkan dengan kondisi kelas?". Murid menyampaikan ide dan harapannya terhadap kondisi kelas yang diimpikan. Ide mereka ditulis pada Power Point.
  2. Bertanya tentang ide murid bagaimana mereka mencapai kelas impian mereka. "Menurut kalian apa yang harus kita semua lakukan untuk mencapai kelas impian kita?. Jawaban mereka ditulis  pada Power Point.
  3. Mengambil kesimpulan dari ide- ide yang disampaikan. Membuat penekanan pada kesepakatan kelas dengan menghindari kata jangan, atau dilarangan seperti saling menyayangi.
  4. Merubah ide murid menjadi kesepakatan kelas yang diarahkan pada penekanan keyakinan kelas.
  5. Bersama murid menuliskan nama untuk membuat rasa memiliki sebagai kontrak kesepakatan agar semua dapat bertanggung jawab dalam pelaksanaan kesepakatan yang telah dibuat.
  6. Pada tanggal 15 Juli 2021
  7. Melihat bersama poster kontrak kesepakatan masih dalam Power Point dengan bertanya terkait perkembangan penerapan aturan dan apabila masih ada yang perlu diperbaiki atau dirubah.

Pada tanggal 16 Juli 2021

      Pada hari ketiga ini merefleksi kembali pelaksanaan praktik kesepakatan kelas  murid sangat antusias mereka merasa senang dan apresiatif , mereka bersemangat melakukan perubahan aturan kelas sesuai dengan kelas impian mereka. Bersemangat dalam menyepakati kesepakatan kelas.

Pada Tanggal 17 juli 2021

Mensosialisasikan hasil kesepakatan kelas ini kepada orang tua agar pelaksanaan kesepakatan ini akan terwujud dengan baik. Karena pelaksanaan pembelajaran pada saat ini belum optimal untuk melaksanakan tatap muka.

C. Hasil Aksi Nyata   

        Respon murid dalam berprilaku setelah kesepakatan kelas sangat mendukung. Mereka sangat senang karena merasa dilibatkan dalam hal pembuatan aturan di kelas, itu merupakan hal yang baru bagi mereka. Setelah pembuatan kesepakatan kelas tersebut mereka saling mengingatkan dalam hal pelaksanaan hasil kesepakatan tersebut. Dengan adanya kesepakatan kelas mereka merasa bertanggung jawab , disiplin, peduli dan percaya diri serta santun berbicara dengan guru. Tetapi kesepakatan kelas ini masih dibuat dalam bentuk poster dan ditampilkan pada Power Point, untuk memudahkan melakukan refleksi.

D. Pembelajaran Yang Di Dapat Dari Pelaksanaan

a). Kegagalan

  1. Tidak semua murid bisa mengikuti dalam membuat kesepakatan kelas dengan baik, ada beberapa diantaranya masih belum bisa konsisten menjalankan apa yang sudah disepakati.
  2. Guru belum bisa secara maksimal menerapkan konsekuensi yang seharusnya diterima oleh murid yang melanggar kesepakatan tersebut.

b). Keberhasilan

  1. Minat belajar murid semakin meningkat dan murid lebih antusias mengikuti pembelajaran.
  2. Sebagian besar murid dikelas mulai menerapkan disiplin positif sehingga pembelajaran berjalan dengan efektif.
  3. Murid berusaha untuk mentaati kesepakatan yng telah dibuat, nampak rasa tanggung jawab mereka. Mereka saling mengingatkan dalam hal pelanggaran terhadap kesepakatan yang telah dibuat.

E. Rencana Perbaikan untuk Pelaksaanaan di Masa Mendatang.

  1. Merefleksikan secara bersama apa yang menjadi kegagalan dalam penerapan kesepakatan kelas. Kemudian mencari solusi untuk mengatasi- masalah- masalah yang ada.
  2. Bekerja sama dengan orang tua murid , rekan- rekan guru dan semua stekholder yang ada di sekolah untuk meningkatkan disiplin positif sehingga kesepakatan kelas yang telah disepakati bersama dapat terlaksana secara konsisten dan menyeluruh.

Dokumentasi Pelaksanaan Aksi Nyata (Dok. pribadi)

                                        

                               

Dokumentasi Pelaksanaan Aksi Nyata (Dok. pribadi)
Dokumentasi Pelaksanaan Aksi Nyata (Dok. pribadi)

Dokumentasi Pelaksanaan Aksi Nyata (Dok. pribadi)
Dokumentasi Pelaksanaan Aksi Nyata (Dok. pribadi)

Dokumentasi Pelaksanaan Aksi Nyata (Dok. pribadi)
Dokumentasi Pelaksanaan Aksi Nyata (Dok. pribadi)

Dokumentasi Pelaksanaan Aksi Nyata (Dok. pribadi)
Dokumentasi Pelaksanaan Aksi Nyata (Dok. pribadi)

Dokumentasi Pelaksanaan Aksi Nyata (Dok. pribadi)
Dokumentasi Pelaksanaan Aksi Nyata (Dok. pribadi)

Dokumentasi Pelaksanaan Aksi Nyata (Dok. pribadi)
Dokumentasi Pelaksanaan Aksi Nyata (Dok. pribadi)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun