Apa sih jurusan Psikologi itu ?
Ada pelajaran matematikanya nggak ?
Psikolog sama Psikiater itu sama nggak sih ?
Prospek kerjanya bagaimana ?
Kalau sudah tamat s1 bakal jadi psikolog dong ?
Di atas adalah bentuk umum dari pertanyaan orang-orang yang pernah saya dengar. Tulisan ini saya persembahkan untuk mereka yang ingin mengetahui seluk beluk jurusan Psikologi. Apalagi ini memasuki musim pendaftaran ke Universitas, jadi saya harap tulisan ini akan membantu kalian.Selamat membaca.
Apa sih jurusan Psikologi itu ?
Psikologi dulunya diartikan dengan ilmu jiwa. Akan tetapi, karena jiwa itu sangat abstrak sifatnya, maka psikologi sekarang dikenal sebagai ilmu yang mempelajari perilaku manusia. Perilaku dari setiap manusia adalah cerminan dari keberadaan jiwa itu sendiri, dan perilaku adalah hal yang bisa di amati secara langsung.Â
Psikologi dulunya adalah bagian dari ilmu filsafat, kemudian menjadi bagian dari ilmu kedokteran, dan kemudian dengan berdirinya laboratorium pertama psikologi di Leipzig Jerman serta diterbitkannya buku psikologi pertama kala itu menjadi awal mula berdirinya ilmu psikologi sebagai cabang ilmu yang berdiri sendiri.
Jadi, ilmu psikologi bukanlah ilmu perdukunan yang bisa mendiagnosa seseorang tanpa adanya pengamatan tentang perilaku dan lain-lainnya. Psikologi juga memiliki laboratorium untuk berbagai macam tes psikologi, dan tata cara prosedur penelitian seperti ilmu lainnya.Â
Jika di tengok dari sejarah berdirinya, dapat dipastikan ketika mempelajari ilmu psikologi, kalian akan mempelajari tentang filsafat dan sedikit ilmu yang mirip dengan kedokteran. Misalnya, saya sebagai mahasiswa psikologi juga belajar tentang saraf di mata kuliah biopsikologi.
Buku-buku psikologi banyak yang tebal, karena manusia itu sangat kompleks, dan pembahasan tiap buku itu mendalam. Banyak literatur buku berbahasa Inggris yang direkomendasikan oleh dosen, akan tetapi jangan khawatir, kalian bisa menggunakan buku terjemahan walaupun masih lengkap yang berbahasa inggris.Â
Harga buku ilmu Psikologi kebanyakan diatas seratus ribu, makanya untuk anak kos yang hidupnya ngirit ada dua pilihan untuk mengakalinya. Yang pertama, kalian bisa beli buku kw yang tentusaja harganya lebih murah, atau opsi ke dua kalian bisa pinjam dulu di perpustakaan kampus dan menabung agar bisa nyicil beli bukunya (yang original). Kalau saya pilih opsi yang kedua, karena dari segi kualitas tentu saja lebih unggul buku yang asli.
Untuk tugas-tugas, kami banyak yang menggunakan referensi dari jurnal dan buku paket, dosen kami bahkan menganjurkan untuk mencari sumbernya dari jurnal internasional. Untuk situasi pembelajarannya, kebetulan di kelasku banyak menggunakan presentasi dari hasil diskusi kelompok. Hampir di setiap mata kuliah kami membuat makalah dan slide presentasi.Â
Ada pelajaran matematikanya nggak ?
Ada. Disemester kedua, saya mendapat mata kuliah statistik. Akan tetapi, cara hitung kami tidak secara manual, melainkan menggunakan aplikasi. Karena ilmu statistik sendiri akan sangat berguna ketika kalian melakukan penelitian, jadi harus dipelajari benar-benar agar penelitian saat tugas akhir nanti bisa berjalan lancar.
Psikolog sama Psikiater itu sama nggak sih ?
Tentu saja berbeda. Psikiater sendiri basicnya adalah kedokteran, jadi kalian yang mau menjadi psikiater harus s1 kedokteran dulu. Sedangkan untuk Psikolog, kalian harus menyelesaikan s1 dan s2 psikologi, di lanjut dengan tes untuk mendapat lisensi, baru kemudian kalian bisa buka praktek untuk menjadi psikolog.Â
Perbedaan paling mencolok adalah, kalau psikiater kan basicnya dari jurusan kedokteran, jadi mereka bisa ngasih kalian obat. Sedangkan untuk seorang Psikolog, dalam menangani pasien, kita bisa melakukan treatment sesuai kasusnya.
Prospek kerjanya bagaimana ?
Selama ada manusia, Psikolog masih dibutuhkan. Saya berniat menulis berbagai prospek kerja psikologi dan jenjang pendidikannya untuk mencapainya. Tapi tidak di sini, karena akan terlalu panjang.
Kalau sudah tamat s1 bakal jadi psikolog dong ?
Jawabannya, tentu tidak. Kalian harus lanjut s2 dengan jurusan psikologi klinis kalau ingin buka praktek. Jika hanya s1 psikologi dan s2 nya di jurusan lain, kalian bisa jadi ilmuan psikologi. Intinya kalau ingin buka praktik, harus s1 psikologi dan s2 psikologi klinis.
Karena menurut saya ini sudah terlalu panjang, maka artikelnya sampai disini dulu ya. Kalau ada saran aku harus buat artikel apa lagi silahkan komen, akan saya usahakan untuk membuat artikelnya sesuai kemampuan saya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H