Mohon tunggu...
Yuli Harsono
Yuli Harsono Mohon Tunggu... Lainnya - ASN

Pemerhati Kebijakan Publik

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

PON XX 2021 di Papua: Torang Bisa!

25 Maret 2021   07:07 Diperbarui: 25 Maret 2021   07:12 1508
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
PON XX di Papua. Sumber Twitter PONXX2021Papua

Usai digelar Rapat Terbatas tentang persiapan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX dan Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) XVI di Papua pada Senin (15/3), Menteri Pemuda dan Olahraga menyampaikan bahwa PON XX akan diselenggarakan pada 2-15 Oktober 2021. Setelah PON XX rampung, akan dilanjutkan dengan Peparnas XVI pada 17-28 November 2021. Dengan kata lain, pelaksanaan PON XX yang ditunda selama setahun akibat pandemi Covid-19 tersebut, tidak akan diundur lagi ke 2022.

PON adalah pesta multievent olahraga tingkat nasional yang diselenggarakan setiap empat tahun sekali, dan diikuti oleh seluruh provinsi di Indonesia. Tujuan PON adalah menjaring bibit-bibit atlet berbakat, meningkatkan prestasi olahraga nasional, dan tidak kalah penting juga adalah memupuk persatuan dan kesatuan bangsa.

PON XX akan diikuti sekitar 6.484 atlet dari 37 cabang olahraga, dan dilaksanakan di Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Kabupaten Mimika, dan Kabupaten Merauke. Provinsi Papua baru pertama kali menjadi tuan rumah multievent olahraga tingkat nasional ini. Sebelumnya, tuan rumah PON XIX adalah Provinsi Jawa Barat pada 2016.

Kebanggaan Papua

Bagi Papua, menjadi tuan rumah PON XX adalah sejarah. Menjadi tuan rumah PON XX memberikan kebanggaan bagi masyarakat Papua sekaligus memperkokoh rasa nasionalisme di kalangan masyarakat Papua. Gubernur Papua, Lukas Enembe, dalam bukunya yang berjudul Torang Bisa! PON XX Supremasi dan Kemuliaan Papua, menyatakan bahwa event olahraga PON XX adalah momentum kebangkitan jatidiri orang Papua. Sebab, olahraga dan seni adalah identitas dan talenta yang mengalir di dalam darah dan daging orang Papua, maka PON XX di Papua adalah harga diri dan jatidiri orang Papua.

Slogan Torang Bisa! mempunyai makna bahwa Papua dengan dukungan dari semua pihak, mampu membangun sarana dan prasarana PON XX. Bukan itu saja, slogan tersebut mengandung arti bahwa Papua juga sanggup menyelenggarakan multievent olahraga tingkat nasional, sekaligus melejitkan prestasi atlet-atlet Papua pada ajang olahraga empat tahunan tersebut. Motto Torang Bisa! juga membawa spirit kedigdayaan masyarakat Papua bisa bersaing dengan masyarakat Indonesia pada umumnya dan masyarakat dunia.

Namun yang lebih penting lagi, PON XX dapat memperkuat solidaritas sosial antar anak bangsa dari berbagai provinsi, dan sebagai sarana untuk menjembatani segala perbedaan di antara saudara-saudara di Papua dan di nusantara. Sebagaimana disampaikan Presiden Joko Widodo pada Rapat Terbatas 26 Agustus 2019, PON bukan hanya ajang kompetisi olahraga semata, namun PON adalah arena kita bersama untuk merayakan keberagaman, mempertebal semangat persaudaraan kita sebagai bangsa, dan juga arena memperkuat persatuan dan kesatuan.

Harapan Terhadap PON XX

Meskipun akan diselenggarakan pada masa pandemi Covid-19, paling tidak ada lima harapan besar atas penyelenggaraan PON XX.

Pertama, PON XX diharapkan dapat melahirkan atlet-atlet baru yang berprestasi. Terutama untuk cabang olahraga yang pernah meraih medali di olimpiade seperti  bulutangkis, panahan, dan angkat besi. Cabang olahraga lain yang potensial adalah panjat tebing, atletik, dayung, sepeda, renang, senam, dan taekwondo.

Untuk dapat melahirkan atlet-atlet yang berprestasi tersebut, PON XX seyogyanya sudah memanfaatkan sports science untuk mendukung prestasi atlet. PON XX diharapkan juga sudah menggunakan big data analytics, yang dapat mendeteksi calon-calon atlet nasional yang berkualitas. Singkatnya, PON XX diharapkan dapat menjaring dan melahirkan talenta-talenta olahraga yang nantinya dapat mewakili Indonesia pada event olahraga internasional.

Kedua, meskipun masih pandemi Covid-19, PON XX diharapkan dapat meningkatkan sport tourism di tanah air. Harapannya, pada Oktober nanti cakupan vaksinasi sudah semakin meluas dan jumlah kasus Covid-19 semakin menurun, sehingga PON XX dapat dihadiri penonton dari seluruh Indonesia. Namun boleh tidaknya PON XX dihadiri penonton, Menteri Pemuda dan Olahraga akan memutuskan setelah melihat perkembangan penanganan Covid-19.

Seandainya PON XX bisa dihadiri penonton dari seluruh Indonesia, maka penonton tersebut tidak saja menyaksikan pertandingan olahraga, tetapi juga dapat mengunjungi destinasi wisata eksotis yang ada di Papua dan Papua Barat. Diantaranya seperti Raja Ampat, Taman Nasional Teluk Cendrawasih, dan Danau Sentani. Lebih dari itu, mereka juga bisa menikmati seni dan budaya serta kuliner khas Papua. Tas Noken dan Papeda merupakan contoh hasil kerajinan tangan dan kuliner istimewa dari Papua. Dengan sport tourism tersebut, PON XX diharapkan  dapat memberikan multiplier effect bagi kegiatan ekonomi masyarakat Papua.

Ketiga, PON XX dapat mengembangkan budaya olahraga tidak saja bagi masyarakat Papua, tetapi juga masyarakat Indonesia. Pandemi Covid-19 yang sudah melanda Indonesia selama setahun lebih, tentu meningkatkan jumlah masyarakat yang malas gerak atau mager. Oleh karena itu, penyelenggaraan PON XX diharapkan dapat membangkitkan kembali semangat masyarakat untuk berolahraga.    

Keempat, infrastruktur olahraga PON XX dapat meningkatkan prestasi atlet-atlet Papua. Selama ini infrastruktur olahraga di Papua masih sangat terbatas. Namun setelah Papua ditetapkan menjadi tuan rumah PON XX, infrastruktur olahraga dibangun secara besar-besaran di provinsi paling timur Indonesia tersebut. Bahkan, sarana dan prasarana yang dibangun untuk PON XX tidak saja memecahkan rekor MURI, tapi juga beberapa venue sudah meraih standar internasional.

Berdasarkan rilis Kementerian PUPR, Istora Papua Bangkit berhasil menggondol tiga Rekor MURI terkait struktur atap baja lengkung bentang terpanjang, atap dome terluas tanpa baut, dan instalasi textile duct dengan ring internal terpanjang. Sedangkan venue yang sudah berstandar internasional, diantaranya Venue Aquatic yang mendapat sertifikasi dari Federation Internationale de Natation (NATA) atau organisasi induk federasi olahraga renang internasional. Dengan infrastruktur olahraga yang luar biasa tersebut, Papua diharapkan dapat mencetak talenta-talenta muda olahraga yang dapat berkiprah di event olahraga tingkat nasional dan internasional.

Kelima, sarana dan prasarana olahraga PON XX agar dirawat dengan baik untuk mendukung pengembangan atlet-atlet olahraga di Papua. Memetik pelajaran dari terbengkalainya sarana dan prasarana pasca PON di beberapa daerah, setidaknya diperlukan empat langkah strategis agar infrastruktur olahraga pasca PON XX dapat dimanfaatkan secara optimal. Pertama, perlu disediakan transportasi yang secara reguler melayani atlet dan masyarakat Papua menuju sarana dan prasarana olahraga tersebut. 

Kedua, perlu diselenggarakan event olahraga secara berkala baik tingkat provinsi, nasional, maupun internasional, agar fasilitas olahraga tersebut selalu digunakan oleh atlet. Bahkan jika perlu, kegiatan non olahraga pun dapat dilakukan pada infrastruktur olahraga, agar pendapatan yang diperoleh dapat digunakan untuk membiayai pemeliharaan. 

Ketiga, sarana dan prasarana olahraga pasca PON XX sebaiknya dikelola oleh Badan Layanan Umum (BLU) karena dapat mengelola keuangan secara lebih fleksibel. Keempat, dalam jangka panjang perlu dibangun sentra bisnis dan perkantoran di sekitar sarana dan prasarana olahraga PON XX. Harapannya, di kemudian hari daerah tersebut bisa berkembang pesat tidak saja sebagai pusat olahraga, tetapi juga pusat bisnis di Papua.

Promosikan PON XX Secara Masif

Mengingat waktu penyelenggaraan PON XX semakin dekat, perlu persiapan yang matang agar PON XX dapat berjalan dengan sukses. Persiapan tersebut mulai dari kesiapan para atlet dari seluruh provinsi, ketersediaan akomodasi, kemudahan transportasi, sampai dengan urusan keamanan. Terlebih lagi jika PON XX bisa dihadiri penonton, maka perlu penanganan yang efektif terhadap puluhan ribu penonton yang akan datang ke Papua.

Namun hal mendesak untuk segera dilakukan adalah, perlunya promosi besar-besaran tentang PON XX. Kita memahami, pada masa pandemi Covid-19, perhatian pemerintah pusat dan daerah masih fokus pada penanganan pandemi. Tetapi karena jadwal penyelenggaraan PON XX sudah ditetapkan, promosi besar-besaran tentang PON XX semestinya sudah mulai dilakukan. Seluruh kementerian/lembaga, TNI, Polri, pemerintah daerah, dan BUMN seharusnya mulai gencar melakukan promosi PON XX secara masif. Perusahaan swasta dan masyarakat diharapkan pula ikut membantu mengampanyekan PON XX. Tujuannya, agar PON XX di Papua dapat terlaksana dengan sukses.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun