Mohon tunggu...
Yuli H.
Yuli H. Mohon Tunggu... Guru - Puisi adalah Isyarat Hati

Dengan puisi kita berbagi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Rasa Rindu

7 Februari 2021   12:48 Diperbarui: 7 Februari 2021   13:19 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rindu... membangkitkan jiwa yang tenggelam dalam lamunan
Menjelma gairah
Melayang menjangkau awan
Bersama belaian angin merengkuh angan

Terkadang rindu mengundang benci
Ketika rasa memaksa tuk mengakui
Dimana langkah tertahan enggan beranjak
Tapi hati melepaskan diri
Mengajak berlari kian mendekat

Rindu tak jarang datang menyiksa
Menguras air mata sia-sia
Menjalar merasuk jiwa, hingga mati rasa
Ketika rindu telah menjadi racun dan tak ada penawarnya

Salam
Yuli H. // 7 Februari 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun