Mohon tunggu...
Yuli H.
Yuli H. Mohon Tunggu... Guru - Puisi adalah Isyarat Hati

Dengan puisi kita berbagi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Menunggu

13 September 2020   20:36 Diperbarui: 13 September 2020   20:44 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Bunga kecubung putih kekuningan
Menghias halaman rumah papan
Jadi saksi kerinduan seorang ibu
Menanti kedatangan anak cucu

Dibersihkannya kursi kayu yang mulai rapuh
Kaca jendela buram sisa asap tungku perapian
Tikar anyaman rotan digelar
Berselonjor kaki bersandar di tiang penyangga

Kue bolu pisang tersaji di loyang
Mulai panas hingga dingin mengeras
Kue kebangaan yang jadi andalan
Setia menunggu penikmatnya datang

Salam
Yuli H. // 13 September 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun