Mohon tunggu...
Yuli Diana
Yuli Diana Mohon Tunggu... -

Nama kecilku "inda", suka membaca, lagi belajar tuk buat tulisan2, kadang2 pengalaman pribadi bisa jadi bahan inspirasiku tuk nulis...

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Keindahan Masa Remaja

10 April 2010   06:26 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:52 318
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Pernah suatu hari aku dari kantin sendirian. Aku lewat depan toilet sekolahku, karena kelasku kebetulan berdekatan dengan toilet sekolahku itu. Tiba-tiba ada suara yang memanggil namaku “Dian…”, dan ketika aku melihat ke arah suara itu ternyata dia itu temannya Ray, dan Ray ada di sebelahnya. Langsung hatiku deg-degan dan gemeteran tapi ada sedikit seneng sih.. Aku cuma bisa senyum aja sama dia, dan aku langsung lari ke kelas, sambil bawa perasaan yang ga karuan ini. Di kelas aku langsung ke Anggi langsung teriak kegirangan. “Waduh.. tenang..tenang.. ampe segitunya…”.

Pekan ini adalah pekan ujian caturwulan 2. Ternyata nama Ray membuat aku semangat tuk belajar lebih giat. Dan pada pembagian raport, aku deg-degan dengan nilai yang akan aku peroleh di kelas. Takut nilaiku turun, wah gimana bilang ke orangtuaku. Wali kelasku mulai mengumumkan nama-nama yang tercantum di urutan peringkat 3 besar. Ternyata Alhamdulillah aku dapet peringkat 1 di kelas. Terimakasih ya Allah.. ternyata nilaiku ga turun…

Semenjak itu aku jadi lebih semangat, ceria, tambah banyak temen, bisa bergaul dengan temen-temen yang lain dibanding yang dulu. Aku tuh orangnya aga pendiam dan yang aku tau cuma pelajaran..pelajaran dan pelajaran, kalo ga, kegiatan OSIS, Pramuka dan Karawitan. Hmm… Emang nama Ray udah mengubah hidup aku.

Bulan April telah tiba. Inilah saatnya kelas 3 menempuh Ujian Nasional, saat itu namanya EBTANAS (Evaluasi Belajar Tahap Akhir Nasional). Dan ternyata… kelasku digunakan untuk EBTANAS kelas 3C. Di situlah nama dan foto Ray tercantum di salah satu meja temanku. Kenapa aku tau itu?? Karena aku harus tetap ke sekolah nungguin Kedai Pramuka, siapa tau ada yang mau beli penghapus atau pensil 2B untuk ujian, Padahal temen-temen satu sekolah semuanya pada libur. Yah.. inilah resikonya kita jadi pengurus OSIS dan ekskul. Saat EBTANAS hari terakhir selesai, aku diam-diam mengambil foto Ray yang nempel di meja temanku itu. (Hi..hi…segitunya). Ya…biasa.. aku diledekin lagi sama Anggi. Tapi saat itu aku ga bisa ngeles… karena emang bener aku mulai ngerasa suka ngelihat Ray.
Yah… inilah hari yang paling menyedihkan karena hari ini adalah perpisahan kelas 3. Padahal aku ga pernah kenalan sama Ray, apalagi kenal lebih deket sama dia. Tapi kenapa aku ngerasa sedih ya?? Aku ngerasa.. mungkin ga bakal ada lagi yang bikin aku semangat.

Saat aku termenung, tiba-tiba ada seseorang yang nepuk pundak aku, sambil manggil nama aku, “Dian, kamu kenapa? Sedih ya, ga bakal ketemu Ray lagi?”, Rama langsung berdiri di hadapanku sambil tersenyum. Rama adalah Ketua Sekbid I di OSIS. Dia emang orang yang selalu kasih motivasi sama temen-temenku kalau lagi ngumpul. Apalagi kalo ada temen yang curhat tentang masalah mereka.

“Kamu udah berubah jadi cewe yang ceria, semangat, energik dan tambah berprestasi. Kenapa hanya karena Ray kamu malah berubah jadi sedih kaya gini?”, tanya Rama. “Karena…, Ray juga yang bikin aku ceria, semangat, energik atau apalah.. yang seperti kamu bilang tadi, walaupun aku belum pernah kenal sama dia”, kataku. “Sst… ini adalah emosi kamu yang berkata. Kamu ga sadar??? Bahwa hal ini terjadi karena emang kamu yang ingin berubah, dan menyesuaikan keadaan ini. Dan kebetulan banget saat itu ada Ray.. jadi seolah-olah Ray-lah yang ngerubah kamu”, Rama mencoba memotivasi aku. “Gitu ya???”, aku termenung sambil aku coba memahami perkataan Rama.

Setelah shalat Isya aku berdoa memohon pertolongan Allah atas semua kejadian ini. Semalaman aku mencoba memahami perkataan Rama tadi siang. Aku kilas balik semua kisah-kisahku yang beriringan dengan nama Ray. Sampai aku tertidur.

Pagi ini aku berangkat sekolah, karena pekan ini adalah terakhir belajar di sekolah. Pekan depan sudah waktunya ujian Caturwulan 3. Aku mulai paham dengan perkataan Rama. Memang benar… aku berubah bukan karena orang lain. Karena diri aku sendiri. Ketika kita sedang merasa bahagia maka ion-ion positif akan lebih banyak, dan syaraf-syaraf kita bisa bekerja dengan baik. Malah mungkin akan muncul semua kebaikan yang ada di dalam diri kita. Tapi… aku harus tetap berterimakasih dengan Ray. Karena Ray ikut andil dalam menggerakkan ion-ion positif dalam diri aku. Alhamdulillahirabbil’alami
n… ternyata Allah memberikan jawaban itu sama aku.

Hari ini saatnya ujian Caturwulan 3. Alhamdulillah aku bisa mengerjakan dengan lancar dengan selalu berdoa sama Allah, dan belajar dengan giat dan semangat. Dan ketika aku dapat raport, aku malah dapet nilai yang lebih baik dari Caturwulan 2 lalu. Dan yang aku syukuri, aku masih bisa punya rangking 1… ALHAMDULILLAH…

INI MEMBUKTIKAN BAHWA
“KITA BERUBAH KARENA DIRI KITA SENDIRI, BUKAN ORANG LAIN”

Semoga tulisan ini bisa jadi referensi tuk hidup temen-temen…

Wassalam..

Thanks,
-Yuli Diana-

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun