Video atau audio yang ditampilkan tiga menit itu cukup panjang. Dilihat dari web Riau Pos, keringkasan dari berita yang disampaikan cukup pendek. Namun berita yang ingin disampaikan juga jelas. Disimpulkan bahwa Riau pos menggunakan Brevity dalam webnya.
Adaptation dalam Riau Pos
Jurnalisme saat ini dituntut agar pandai mengemas dengan semenarik mungkin sebuah berita. Oleh karena itu jurnalis harus pandai beradpatasi dengan perubahan-perubahan pengemasan berita.
Saat ini banyak ditemukan berita yang menggunakan slide show, animasi, audio, video kejadian, dan lain sebagainya. Dan Riau Pos jika dilihat dari webnya dapat beradaptasi dengan itu.
Ditemukan video, audio, dan foto pada setiap berita. Selain itu juga Riau Pos menyambungkan link Youtube agar audiens langsung melihat video ke laman Youtube.
Beradaptasi terhadap isi konten juga merupakan tantangan bagi suatu platform berita. Riau Pos tidak hanya menyediakan berita yang ada di Riau saja, namun juga menyesuaikan dengan berita yang sedang trending saat ini.
Namun memang yang diutamakan adalah berita yang ada di Riau sebagai highlight dari platform beritanya. Tidak menutup kemungkinan jika Riau Pos mengangkat berita yang tidak di Riau kejadiannya.
Scanability dalam Riau Pos
Tentunya audiens ingin mengakses berita dengan cepat melalui pencarian (googling). Dan juga membaca berita yang mudha dipahami juga langsung pada inti berita yang ingin dicari.
Maka dari itu ada sejumlah teknik untuk meningkatkan kemampuan memindai halaman web yaitu judul (headline), intro sebagai ringkasan, subjudul, bullet, kutipan, hyperlinks, dan kata-kata tebal.
Riau Pos menggunakan teknik tersebut agar meningkatkan kemampuan memindai halaman web. Maka dari itu jika ingin mengakses berita tentang Riau dan sekitarnya, yang muncul di pencarian paling pertama merupakan Riau Pos.