Mohon tunggu...
Yulia yusuf
Yulia yusuf Mohon Tunggu... Guru - Pemerhati pendidikan dan penikmat sastra

guru

Selanjutnya

Tutup

Diary

Jangan Mengejar "Layangan Putus" (Suami Dilarang Baca!)

7 Januari 2022   21:11 Diperbarui: 7 Januari 2022   22:09 733
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
POSTER LAYANGAN PUTUS, WeTV

Well, Kinan juga cantik, tetapi “rasa” cantik keduanya sungguh berbeda. Cantik seorang Kinan adalah cantik keibuan yang terbalut keanggunan dan kemandirian. Tetapi kecantikan Lidia adalah cantik  seorang anak-anak yang suka merajuk dan tahukah anda, bahwa Pria sangat senang bila merasa dibutuhkan oleh wanita. Sekuat apapun iman seorang laki-laki, bila ada wanita yang memohon sesuatu di dekatnya maka dia tidak bisa menolaknya.

Bukankah Adam harus diturunkan dari Surga juga karena bujuk rayu seorang Hawa yang menginginkan mencicipi buah quldi?. Seorang Nabi terperosok ke dunia karena seorang wanita. Apalah daya seorang Aris, seorang Bayu, seorang Wawan, Bambang, Samsul, Agus atau bahkan suami-suami kita sendiri di rumah. 

Hahahha…. Tak ada yang dapat menjamin bahwa suami-suami kita yang terlihat alim, seorang public figure, sosok yang bertanggung jawab dan menyayangi anak-anaknya tidak akan menjadi Aris-Aris lain seperti dalam Layangan Putus?.

 Jadi seharusnya tidak perlu heran dengan film “Layangan Putus”, itu bukan fenomena baru. Itu fenomena yang bisa timbul karena karakter dasar psikologi seorang laki-laki.

Saya seorang wanita, bukan berarti saya membela Kinan habis-habisan dan menyudutkan Aris. Saya mencoba melihatnya secara objektif, bahwa tidak ada yang kebetulan di dunia ini. Bila memang akhirnya “Layangan” kita harus putus di tengah perjalanan Rumah Tangga, maka BIARKAN!.

Itu hal yang sagat wajar, normal. Bila anda dapat berdamai dengan keadaan, maka terimalah. Setinglah hati dan pikiran anda bahwa berbagi dengan perempuan lain itu lebih baik daripada harus memilih jalan masing-masing. Atau maafkanlah suami lalu bersikaplah seperti tidak ada apa-apa walau hati anda sangat sakit tapi tak berdarah.

Tetapi, bila anda tidak dapat menerimanya, maka…

Jangan mengejar layangan yang telah putus!

Biarkan layangan itu terbang, melayang mengikuti arah angin yang dipilihnya. Walaupun perbuatan halal yang paling dibenci Allah adalah perceraian (HR. Abu Dawud dan Ibnu Majah) dan apa yang telah dipersatukan Tuhan tidak boleh diceraikan manusia (Matius, 19:6). Sebagai perempuan, kesehatan mental kita yang utama.

 Bertahan untuk terlihat baik-baik saja adalah hal yang tidak mudah, memaafkan sebuah pengkhianatan juga tidak segampang ustad atau pendeta yang memberikan nasehat. 

Akan ada sakit hati, kekecewaan yang mendalam, rasa tidak percaya dan trauma.  Bila rasa itu yang telah berkembang dalam tubuh kita, maka percayalah. Kita sudah menjadi wanita yang berbeda, pribadi yang sudah tidak sama lagi dan Rumah Tangga kita dalam kondisi yang tidak baik-baik saja. Trauma akan sebuah pengkhianatan akan mudah memicu pertengkaran karena hal sepele sekalipun. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun