Mohon tunggu...
Yulia yusuf
Yulia yusuf Mohon Tunggu... Guru - Pemerhati pendidikan dan penikmat sastra

guru

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Ramalan di Tengah Rasionalitas, Tekhnologi dan Modernisasi Jepang

9 Juli 2017   01:22 Diperbarui: 9 Juli 2017   13:43 909
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

おもしろい日本

UNIKNYA JEPANG

Selamat pagi pemirsa

Catatan saya kali ini adalah hasil bidikan kehidupan masyarakat Jepang yang saya dapatkan saat jalan-jalan ke Asakusa, Tokyo.

Masa depan manusia merupakan rahasia Tuhan. Tetapi karena manusia memiliki rasa ingin tahu yang besar, maka muncullah prediksi tentang masa depan itu atau yang lazim disebut Ramalan

Banyak metode ramalan yang berbeda-beda yang dikenal oleh masyarakat. Orang Indonesia mengenal ramalan Jayabaya, seorang raja Kediri di masa lalu tentang masa depan Nusantara. Orang Jawa menggunakan primbon dan weton untuk memprediksi nasib seseorang di masa yang akan datang. Sementara itu orang Eropa menggunakan kartu Tarot dan remi untuk melihat masa depan seseorang. Lewat gambar-gambar yang muncul di kartu, peramal akan menafsirkan kejadian yang akan dialami oleh seseorang. 

Orang-orang besar yang telah merubah wajah dunia telah diprediksi kedatangannya oleh peramal terkenal Perancis yang bernama Nostradamus jauh sebelum mereka lahir. Peramal ini meramalkan kedatangan Napoleon Bonaparte di Eropa, Hitler di Jerman, Saddam Hussain dan Ussamah bin Laden dari Timur Tengah. 

Usia ramalan di dunia mungkin hampir setua peradaban manusia itu sendiri, berbagai media digunakan untuk meramal masa depan. 

Manusia kuno yang hidup berabad-abad yang lalu membaca masa depan lewat tanda-tanda dari alam berupa angin, pasir, batu, hewan, rasi bintang dan lainnya. Walaupun media yang digunakan untuk meramal berbeda-beda, namun tujuannya adalah sama yaitu untuk mengetahui terlebih dahulu masa depan sebelum terjadi.

Di tengah suburnya gedung pencakar langit di Tokyo dan modernnya kehidupan manusia yang hampir semuanya menggunakan fasilitas mesin, ternyata orang Jepang yang "melek" tekhnologi banyak yang mempercayai ramalan. Ramalan ini disebut "Omikuji", media yang digunakan adalah sebatang bambu atau lidi kecil dan selembar kertas.

Di tengah hiruk pikuknya kota Tokyo yang merupakan ibu kota negara Jepang, terdapat kuil yang terkenal dan selalu dipadati pengunjung, yaitu kuil Sensoji di Asakusa. Bila anda ke Jepang dan ada kesempatan ke Tokyo maka pasti tempat ini tidak akan pernah terlewat dari daftar primadona tujuan wisata. Kuil agama Shinto ini tidak pernah sepi pengunjung. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun