pemudi merupakan sebuah aset yang menentukan berkembang tidaknya suatu lingkup tatanan kehidupan. Para pemudi sendiri identik dengan rasa cinta menggebu-gebu yang mereka miliki. Rasa cinta yang dimiliki para pemudi merupakan aset berharga dan jika cinta yang dimiliki tidak ditujukan untuk hal yang berguna dalam diri mereka terutama untuk kehidupan di akhirat, cinta yang mereka miliki tersebut akan menjadi kesia-siaan belaka. Agar cinta tersebut ditujukan kepada hal yang tepat, penulis akan mengenalkan sosok pemimpin wanita di surga yaitu sayyidati Fatimah Az-Zahra. Untuk itu, Penulis akan memerinci tentang bagaimana sejarah hidup beliau, ciri yang beliau miliki (mulai dari sikap, watak, penampilan), ciri pemudi yang beliau cinta, dan hikmah jika kita mencintai beliau dengan menjadikannya tauladan dalam kehidupan kita.Â
ParaSejarah Hidup Sayyidati Fatimah Az-Zahra
Sayyidati Fatimah Az-Zahra merupakan putri bungsu dari sayyidina Rasulullah Muhammad shallallaahu 'alaihi wassalam dan sayyidati Khadijah radhiyallahu 'anha. Beliau lahir ke dunia untuk menjelaskan kedudukan dan nilai wanita dalam islam. Kehadirannya menggugurkan anggapan kaum jahiliyah yang meyakini bahwa wanita merupakan makhluk hina yang harus dihindari. Karena kedudukannya yang seperti sebuah bintang dalam kegelapan malam itulah yang menjadikan beliau mendapat julukan sebagai "Az-Zahra" (yang memancarkan cahaya).
 Sayyidati Fatimah Az-Zahra merupakan istri dari Khalifah Ali bin Abi Thalib. Mereka dikarunai 4 anak, yakni: Hasan, Hussain, Zainab dan Ummu Kultsum. Sejak umur 5 tahun, beliau sudah mengemban tugas untuk merawat sayyidina Rasulullah Muhammad shallallaahu 'alaihi wassalam menggantikan tugas ibundanya setelah beliau meninggal dunia. Sayyidati Fatimah Az-Zahra selain menjadi putri Rasulullah, beliau juga menjadi seorang ibu dari ayahnya hingga Rasulullah memberi julukan kepada sayyidati Fatimah sebagai "Ummu Abiha". Cinta sayyidina Rasulullah Muhammad shallallaahu 'alaihi wassalam yang mendalam kepada putrinya inilah hingga dalam suatu riwayat Bukhari dan Muslim, Rasulullah shallallaahu 'alaihi wassalam bersabda:  Â
"Siapapun yang membuat senang Fatimah, maka akan membuat Allah bahagia, dan siapapun yang membuat dia (Fatimah) marah, pasti telah membuat Allah murka. Fatimah adalah bagian dari diriku. Apapun yang membuatnya senang, itu juga membuat aku senang, dan apapun yang membuatnya marah, maka akan membuatku marah. "
Ciri Sayyidati Fatimah Az-Zahra, mulai dari: sikap, watak, dan penampilan
Sayyidati Fatimah Az-Zahra merupakan sosok wanita yang sangat pemalu. Beliau sangat menjaga dirinya dari pandangan yang bukan mahram. Sayyidati Fatimah Az-Zahra tidak pernah menampakkan elok tubuhnya. Beliau selalu menggunakan pakaian loggar berwarna hitam. Bahkan, ketika keluar rumah beliau hanya menampakkan satu matanya yang digunakan untuk melihat jalan.
Sayyidati Fatimah Az-Zahra merupakan sosok yang sangat sederhana. Beliau pun memiliki baju yang banyak terdapat bekas jahitan disana. Tak hanya dari baju, beliau juga sering tidak makan (menahan lapar) bahkan sayyidina Rasulullah Muhammad shallallaahu 'alaihi wassalam menyuruh kepada orang yang ingin berbagi makanan untuk mengirimkan makanan tersebut ke Sayyidati Fatimah Az-Zahra yang mana makanan tersebut menjadi benda pertama yang masuk ke perut beliau setelah tidak makan selama 3 hari 3 malam.
Ciri Pemudi yang dicintai Sayyidati Fatimah Az-Zahra
 Setelah tumbuh dalam diri kita cinta terhadap sayyidati Fatimah Az-Zahra, tentulah kita perlu mentauladani apa saja yang beliau lakukan  agar kita juga di cintai oleh sayyidati Fatimah Az-Zahra. Jika kita dicintai olehnya, tentulah kita akan dicintai oleh sayyidina Rasulullah Muhammad shallallaahu 'alaihi wassalam  dan Allah subhanahu wata'ala. Oleh karena itu, ciri pemudi yang dicintai oleh sayyidati Fatimah Az-Zahra adalah:
- Pemudi yang mampu menjaga harga dirinya dari yang bukan mahram (dalam hal menjaga aurot, rasa ingin dipandang dan memandang, membatasi pergaulan, menjaga dari hubungan diluar nikah, menjaga dari bersentuhan dengan sengaja tanpa ada hal yang mendesak)
- Pemudi yang betah berada di dalam rumah
- Pemudi yang taat beribadah, yaitu yang menjaga sholat wajib dan sunnah serta gemar membaca Al-Qur'an
- Pemudi yang sederhana gaya hidupnya dan gemar berbagi kepada yang membutuhkan serta selalu mendahulukan urusan orang lain
- Pemudi yang sabar dan mudah memaafkan orang lain yang menyakitinya
- Pemudi yang menjaga lisannya dari perbuatan ghibah dan perkataan kotor
- Pemudi yang tulus dalam persahabatan dan berbuat baik kepada tetangganya serta mendo'akan kebaikan untuk mereka
- Pemudi yang menyukai warna hitam dan berpakaian layaknya identitas seorang muslimah
- Pemudi yang gemar mengirimkan al-fatihah kepada sayyidati Fatimah Az-Zahra
- Pemudi yang memperbanyak bacaan sholawat kepada sayyidina Rasulullah Muhammad shallallaahu 'alaihi wassalam dengan bertawassul kepada Sayyidati Fatimah Az-Zahra
Hikmah mencintai dengan mentauladani Sayyidati Fatimah Az-ZahraÂ
Setelah kita beristiqomah dalam mentauladani sayyidati Fatimah Az-Zahra, tentulah banyak hikmah yang kita peroleh, diantaranya:
- Â Dicintai oleh sayyidati Fatimah Az-Zahra, Allah subhanahu wata'ala Serta sayyidina Rasulullah Muhammad shallallaahu 'alaihi wassalam
- Menjadi bagian dari barisan sayyidati Fatimah Az-Zahra dan mendapatkan penghormatan serta kemuliaan di Akhirat, yakni diceritakan dalam sebuah riwayat:
"Pada saat di Padang Mahsyar, terdengar suara Jibril as yang menggetarkan Arsy menyebabkan semua yang berkumpul dipandang Mahsyar terdiam. Jibril berkata: "tundukkan pandangan kalian semua, karena Fatimah putri Muhammad akan lewat." Pada saat itu, semua golongan manusia baik para Nabi dan para Syuhada' menundukkan pandangan sebagai penghormatan kepada Sayyidati Fatimah radhiallaahu anha. Ketika Sayyidati Fatimah sampai dihadapan Arsy Allah, terdengar suara: "wahai putri kekasih-Ku, mohonlah akan Aku kabulkan segala sesuatu yang engkau inginkan, berikan syafaat karena akan diterima syafaat orang yang engkau beri syafaat. Sumpah demi kemuliaan dan keagungan-Ku, Aku pasti akan membalas kedzaliman setiap orang yang dzalim." lalu Sayyidati Fatimah radhiallaahu anha berkata: "wahai Tuhanku dan Tuanku, keturunanku dan pengikutku, pengikut keturunanku, pecintaku dan pecinta keturunanku." Lalu Allah SWT yang maha pengasih berfirman: "dimanakah keturunan Fatimah dan Pengikut Fatimah? dimanakah pecinta Fatimah dan pecinta keturunannya?" Pada saat itu malaikat mencari, mengumpulkan dan setelah itu Sayyidati Fatimah radhiallaahu 'anha berada didepan mereka dan berjalan menuju Surga.Â
- Harga diri terjaga sehingga tidak menimbulkan dosa maupun syahwat untuk orang lain
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H