Gunung Kawi merupakan  gunung berapi yang sudah lama tidak aktif, berada sebelah barat daya di Kabupaten Malang, berbatasan langsung dengan Kabupaten Blitar Jawa Timur, Indonesia. Gunung ini cukup dikenal karena adanya tempat ziarah Pesarean Gunung Kawi.
Saat perjalanan ke Pesarean Gunung Kawi, sebuah gang yang akan pengunjung lewati adalah gang soto. Sebelum nama gang soto namanya adalah kandangan.
Di dalam terdapat bangunan Masjid Agung Iman Soejono, masjid ini menggunakan arsitektur hindu dan budha. Selain beribadah juga digunakan untuk pengajaran ilmu agama islam. Disertai aula untuk aktivitas beragama seperti Isra' Mikroj, Maulid Nabi, dll.
Di dalam terdapat bangunan Masjid agung iman soejono, masjid ini menggunakan arsitektur hindu dan budha. Selain beribadah juga digunakan untuk pengajaran ilmu agama islam. Disertai aula untuk aktivitas beragama seperti Isra' Mikroj, Maulid Nabi, dll.
Eyang Jugo tidak memiliki keturunan karena tidak menikah, ketika wafat minta dikubur di lereng gunung kawi, Raden Mas Suryo Kusumo (nama asli), wafat minggu legi 22 januari 1871. Untuk gapura ada angka 1871, aksara jawanya pesarean kawi arumi kusumo. Eyang jugo setelah wafat diberangkatkan rabu dan sampai pada hari kamis
Sedangkan segi budaya ada 2 jenis Wayang kulit:
 1. kluwatan
Dipercayai untuk membersihkan diri dari kesialan-kesialan yang ada.
 2. Ukur
Misalnya, jika jualan laris maka akan mengadakan wayang ini.
Kemudian ada pohon dewandaru, mitosnya jika dijatuhi daun dewandaru maka diharapkan bisa mendatangkan rezeki dan terkabul usianya bisa lebih dari 100 tahun.
Peziarah ramai mengunjungi Gunung Kawi. Namun malam jumat legi akan lebih ramai lagi pengunjungnya. Disekitar Gunung Kawi juga banyak bangunan-bangunan bergaya Cina.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H