Mohon tunggu...
Yuliati
Yuliati Mohon Tunggu... Guru - -

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menumbuhkan Semangat Motivasi Menulis Siswa Kelas Bawah

23 Desember 2022   08:22 Diperbarui: 23 Desember 2022   08:26 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Cara Menumbuhkan Minat Siswa dalam Menulis 

1. Mulai dengan menumbuhkan kebiasaan membaca pada siswa  ini merupakan salah satu hal terpenting yang bisa dilakukan untuk mendorong siswa menjadi lebih gemar menulis dan bisa menulis dengan baik. Seseorang yang rajin membaca tentunya akan menjadi akrab dengan teknik-teknik menulis dan gaya penulisan yang cocok dengan kepribadiannya. Siswa juga bisa lebih banyak mengeksplorasi berbagai macam jenis tulisan. Semakin banyak anak membaca, maka akan semakin berkembang diksi serta kebahasaan mereka. 

2. Jangan batasi imajinasi siswa Saat siswa sudah mulai tertarik untuk membuat tulisan, jangan batasi tema tulisan yang ingin mereka buat. Biarkan imajinasi mereka berkembang untuk kemudian disalurkan ke dalam tulisan. Baik itu mengenai superhero kesukaan mereka, cita-cita mereka, atau mungkin hal lainnya. Membatasi imajinasi siswa akan menghambat kebebasan mereka untuk mengembangkan kemampuan atau kreativitas dalam menulis. Dengan menulis hal-hal yang mereka sukai, bisa menjadi awal dari sebuah karya tulisan yang lebih baik. 

3. Fasilitasi siswa dengan media menulis Salah satunya bisa berupa mading, atau bahkan sekadar papan di kelas dengan tema yang berbeda-beda setiap bulannya. Media ini bisa menjadi tempat bagi siswa menyalurkan karya tulisan dan menjadi wadah aktualisasi bagi  mereka. Jika dimanfaatkan dengan baik, media seperti ini dapat menumbuhkan minat siswa untuk menulis

 4. Hargai tulisan anak. Dalam setiap tulisan yang siswa buat, tentu selalu ada hal yang dapat Bapak/Ibu puji. Walaupun masih ada hal-hal yang kurang sempurna, hargailah usaha mereka karena telah mau mencoba dan mencurahkan kemampuan mereka ke dalam tulisannya. Nilailah prosesnya dan jangan menilai hasilnya saja. Baik atau buruk hasil dari tulisan siswa harus tetap dihargai dengan memberikan pujian. Lakukan hal ini agar siswa tetap termotivasi dan belajar untuk menghasilkan tulisan-tulisan yang lebih baik lagi nantinya.Hargai dan dukung selalu hasil tulisan siswa. 

5. Tidak perlu mengajarkan terlalu banyak tata bahasa saat siswa baru mulai menulis Tata bahasa yang baik dan benar bersifat berkembang dan akan dikuasai anak sedikit demi sedikit. Jangan mengajarkan terlalu banyak tata bahasa yang rumit saat anak baru saja mulai belajar menulis. Ingat bahwa anak akan secara alami belajar menulis dalam bahasa yang biasa mereka baca, sama seperti belajar berbicara dari bahasa yang mereka dengar. Maka, membaca itu penting bagi siswa agar mereka dapat menulis dengan tata bahasa yang baik.  Saat siswa baru saja belajar dan berlatih dalam membuat tulisan yang baik, janganlah menuntut mereka untuk memberikan tulisan yang sempurna. Saat anak merasa tulisannya dituntut untuk sempurna, maka bisa saja ini akan menyingkirkan kreativitas atau bahkan kelumpuhan besar bagi mereka dalam menulis

 6. Jangan menuntut siswa untuk menulis dengan sempurna Menulis adalah kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh setiap siswa. Kemampuan menulis akan bermanfaat untuk setiap siswa di masa yang akan datang. So, asahlah kemampuan siswa Bapak/Ibu Guru mulai dari sekarang. Mau memberikan pengajaran privat kepada siswa dengan waktu yang lebih fleksibel? Yuk, jadi guru privat di ruang les! 

Reward atau penghargaan diberikan untuk menghargai usaha seseorang dalam mencapai tujuanya. Contohnya guru memberikan peralatan sekolah seperti pensil, rautan, penghapus dan pewarna untuk murid-murid yang mau menulis. Bukan hanya dalam bentuk barang, reward juga dapat kita berikan kepada anak dalam bentuk ucapan atupun pujian. 

Selain untuk menghargai sang anak, reward juga mampu meningkatkan semangat anak dalam menulis. Ketika anak mau menulis dan diberikan reward, ia akan lebih termotivasi dalam mempertahankan ataupun mencapai prestasi yang lain dikemudian hari karena ia merasa usahanya telah dihargai. Dengan diberikanya reward, anak yang awalnya malas belajar akan memiliki motivasi yang lebih tinggi dan memungkinkan anak mau menulis. 

Pemberian reward juga dapat membangun jiwa kompetitif pada anak. Dalam kompetisi selalu ada hadiah yang diberikan kepada pemenangnya, contohnya dalam suatu kelas ada anak yang lebih dulu selesai menulis dan diberikan reward oleh guru berupa pujian dan sebuah hadiah. Selain memotivasi anak tersebut, pemberian reward kepada anak tersebut juga akan memotivasi siswa yang lain agar melakukan hal yang sama dengan berkompetisi untuk rajin menulis. 

Pentingnya reward untuk motivasi anak. Namun, pemberian reward juga harus selalu diperhatikan dampaknya. Pemberian reward kepada anak harus disertai dengan diskusi, kenapa ia menerima reward? Kapan ia akan menerima reward? Atau bagaimana jika anak tidak menerima reward lagi atas usaha yang dilakukanya? Anak yang sudah terbiasa melakukan kebaikan karena adanya reward, akan cenderung memiliki pemikiran bahwa semua usaha yang dilakukanya semata-mata hanya karena ada penghargaan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun