Minas_Riau merupakan salah satu provinsi di Indonesia, yang memiliki kekayaan alam maupun satwa yang cukup melimpah, salah satu satwa yang menjadi iconic adalah gajah sumatera. Di beberapa tempat di daerah sumatera, populasi gajah mulai menyusut disebabkan hilangnya habitat akibat pengalihan lahan dan perburuan liar. Menurut mongabay.id,tahun 1980-an wilayah jelajah gajah sumatera terdapat 44 titik yang tersebar dari Aceh hingga Lampung. Namun wilayah jelajah gajah ini menyusut tiap tahunnya.
Akibat dari menyusutnya jumlah wilayah jelajah gajah ini, banyak gajah yang melewati pemukiman warga, dan tak jarang keberadaan gajah menjadi gangguan bagi warga setempat. Agar kejadian ini tidak terulang terus-menerus, maka dilaksanakan kegiatan penggiringan gajah dalam skala besar ke habitat aslinya, upaya ini juga  dilakukan agar keberadaan gajah tetap terjaga kelestariannya.Â
Mengenai upaya pencegahan terhadap gangguan gajah ini, maka terbentuklah gagasan untuk mendirikan Pusat Latihan Gajah (PLG) Sebangga Duri-Riau pada bulan Oktober tahun 1988, tujuan dibentuk sebagai sarana mengembalikan kesan pada masyarakat bahwa gajah bukan satwa pengganggu yang harus di musnahkan tetapi merupakan satwa yang bermanfaat bagi alam Indonesia dan di lindungi oleh Negara. Awalnya sasaran dari PLG adalah menangkap gajah-gajah yang mengganggu pertanian dan pemukiman warga yang kemudian gajah-gajah tersebut di latih unutk dianfaatkan sebagai gajah tangkap, gajah tunggang, gajah atraksi dan gajah patroli.
Selama terbentuk, PLG Riau beberapa kali mengalami perpindahan lokasi, PLG Riau pertama kali didirikan pada tahun 1988 di Sebangga-Duri, pada tahun 1991 PLG Sebangga terjadi pembakaran yang dilakukan oleh masyarakat sekitas PLG. Agar aktivitas pelatihan dan pengelolaan gajah tetap berjalan untuk sementara  PLG  dipindahkan ke Desa Pinggir yang berlokasi di Suaka Margasatwa.
Pusat Latihan Gajah (PLG) Minas
Pada tahun 2001 Pusat Latihan Gajah Sabanga-Riau ini di pindah ke Taman Hutan Raya (Tahura) Sultan Syairf Kasim yang berlokasi di Kecamatan Minas sampai saat ini. Pusat Latihan Gajah Minas merupakan tempat yang strategis untuk di kembangkan menjadi objek wisata khususnya unutk wisata edukasi gajah. Pusat Pelatihan Gajah Minas mempunyai jarak tempuh cukup dekat dari pusat kota Pekanbaru yakni 60 km.
Pusat Pelatihan Gajah Minas ini berdampingan dengan kelapa sawit masyarakat sehingga areal pengembalaan gajah yang dulunya masih bervegetasi hutan, sekarang sebagian besar berubah fungsi menjadi kebun kelapa sawit. Jumlah gajah yang diketahui terdapat sekitar 18 ekor itu belum terhitung gajah masih liar. Pelatih PLG Minas ini biasa melatih gajah unutk melakukan atraksi, traking ke hutan dengan menunggangi gajah dan memandikan gajah. Area PLG Minas sudah lengkap dengan tempat istirahat, mushala dan toilet.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H