Selain itu, sekam bakar cenderung memiliki struktur yang lebih porus dan ringan, memberikan aerasi yang baik pada akar tanaman, serta mendukung drainase yang optimal. Ini cocok untuk tanaman yang membutuhkan banyak oksigen di sekitar akarnya.
5. Perbandingan Daya Tahan dan Degradasi Cocopeat dan Sekam Bakar
Cocopeat relatif lebih tahan lama dan tidak mudah terdegradasi. Dengan perawatan yang baik, cocopeat bisa bertahan cukup lama sebagai media tanam.
Selain itu, sekam bakar lebih cepat terdegradasi dan akan mengalami penyusutan dalam waktu yang lebih singkat. Ini berarti, penggunaannya perlu sering diganti untuk menjaga kualitas media tanam.
6. Perbandingan Pengaruh Lingkungan Cocopeat dan Sekam Bakar
Cocopeat merupakan produk sampingan dari kelapa yang lebih ramah lingkungan karena terbuat dari limbah tanaman yang dapat diperbaharui. Proses produksinya juga lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan sekam bakar.
Selain itu, sekam bakar seringkali dibakar sebelum digunakan sebagai media tanam, dan pembakaran sekam padi ini dapat berkontribusi terhadap polusi udara dan emisi karbon.
Kesimpulan
Cocopeat dan sekam bakar adalah dua bahan media tanam yang memiliki karakteristik berbeda. Cocopeat, yang berasal dari sabut kelapa, memiliki kandungan kalium yang cukup tinggi, tetapi sedikit unsur hara, sehingga sering digunakan bersama pupuk tambahan.
Selain itu, Anda juga bisa mengunjungi situs web sekam bakar dan cocopeat untuk informasi lebih lanjut. Cocopeat juga memiliki daya serap air yang sangat tinggi, membuatnya cocok untuk tanaman yang membutuhkan kelembapan stabil. Pilihan antara cocopeat dan sekam bakar bergantung pada kebutuhan tanaman, harga, serta pertimbangan lingkungan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H