Era digital adalah periode dimana teknologi digital menjadi pusat perhatian dalam kehidupan manusia dan masyarakat secara global. Era digital dimulai pada akhir abad ke-20 dan terus berkembang hingga saat ini, di mana teknologi digital telah merubah banyak aspek kehidupan manusia, mulai dari cara berkomunikasi, berinteraksi, bekerja, belajar, berbelanja, hingga cara mengakses informasi.
Dalam era digital, teknologi komputer dan internet menjadi sangat penting, sehingga banyak perusahaan, organisasi, dan pemerintah mulai memanfaatkan teknologi digital untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas, serta memperluas jangkauan bisnis dan komunikasi.
Era digital juga mencakup perkembangan teknologi baru seperti media sosial, aplikasi seluler, big data, kecerdasan buatan (AI), blockchain, dan lain-lain. Teknologi-teknologi ini telah membawa dampak besar pada berbagai sektor kehidupan, termasuk ekonomi, pendidikan, kesehatan, media, dan lain-lain.
Selain itu, era digital juga memberikan akses yang lebih mudah dan cepat terhadap informasi dan layanan yang dibutuhkan oleh masyarakat. Dengan begitu, era digital juga memengaruhi cara orang berpikir, bertindak, dan bersosialisasi dalam kehidupan sehari-hari.
Salah satu tanda hadirnya era digital adalah dengan berkembangnya penggunaan sosial media. Masyarakat indonesia, setidaknya akan memiliki satu akun dalam sosial media yang populer. Seperti Instagram, Twitter dan Tiktok. Mereka menggunakan sosial media bukan hanya sebagai media berkomunikasi dengan sejawatnya. Namun juga sarana berbagi informasi ke dalam platform yang besar.
Hadirnya sosial media sebagai sarana penyebaran sosial media sebagai penyebaran informasi membuat berita berita cepat menyebar. Dari isu nasional, isu internasional, politik, dan tidak ketinggalan kabar dari selebritas tanah air. Berita selebriti adalah berita atau gosip tentang kehidupan pribadi, karier, dan aktivitas publik dari selebriti atau orang-orang terkenal dalam industri hiburan, termasuk aktor, musisi, atlet, penulis, dan lain sebagainya.Â
Berita selebriti seringkali mencakup topik-topik seperti kehidupan percintaan, pernikahan, perceraian, kelahiran anak, kesehatan, dan kehidupan pribadi lainnya. Popularitas dan pengaruh besar dari selebriti dalam masyarakat, berita selebriti dapat memiliki dampak yang signifikan pada publik dan dapat memengaruhi citra atau reputasi selebriti tersebut.Â
Oleh karena itu, sebagian orang memperhatikan berita selebriti secara cermat untuk mendapatkan informasi terbaru dan terkini tentang selebriti yang mereka sukai. Dalam sosial media sendiri, berita selebritis dibagikan melalui platfrom media sosial seperti lambe turah dan lain lain. Di twitter masyarakat dapat membagikan sendiri berita dan informasi selebritas dengan membuat utas bersambung berisi informasi serta foto dan video yang bersangkutan. Pada platform tiktok berita selebritas biasa dibagikan melalui video pendek yang memuat informasi berita.
Salah satu berita selebritas yang menggemparkan akhir akhir ini adalah berita perselingkuhan para artis yang ramai diberitakan di sosial media. Nama nama artis besar seperti virgoun, fandy christian, hingga christian sugiono.Â
Kabar perselingkuhan mereka berhembus kencang setelah para istri mereka menyebarkan bukti pesan singkat melalui story instagram. Berita ini kemudian menyebar cepat di kalangan masyarakt melalui platform tiktok, twitter dan juga instagram dan menuai respon negatif. Apalagi sebagai publik figur sangatlah amoral untuk melakukan tindakan perselingkuhan ini.
Menanggapi berita mengenai perselingkuhan para artis, di sosial media terdapat banyak respon dari kaum warganet. Salah satunya cuitan dari pengguna twitter dengan username @lanadynrey terdapat meme yang memberi label bahwa seolah olah dalam hubungan pasangan laki laki tidak cukup hanya dengan satu wanita.Â
Pelabelan ini lantas menuai isu negatif dari berbagai klangan karena seakan menyamaratakan bahwa kasus perselingkuhan hanya dilakukan laki laki. Padahal pelaku perselingkuhan dapat berasal dari kalangan mana saja tanpa memihak gender tertentu.
Sebagai umat muslim, dalam alquran surat al baqarah ayat 269 dijelaskan bahwa "Dia memberikan hikmah kepada siapa yang Dia kehendaki. Barangsiapa diberi hikmah, sesungguhnya dia telah diberi kebaikan yang banyak. Dan tidak ada yang dapat mengambil pelajaran kecuali orang-orang yang mempunyai akal sehat". Hikmah disini merupakan sikap bijak, dimana dalam surat ini dijelaskan bahwa alah memberikan kebijakan sebagai anugerah kepada umat manusia.Â
Dengan anugerah ini, dalam mengatasi setiap permasalahan di dunia seharusnya dengan sikap bijak, tidak gegabah dan mempertimbangkan semua baik buruknya. Dalam kasus perselingkuhan artis, walaupun berita yang ada cukup mengagetkan khalayak umum seharusnya kejadian itu tidak menutup kita untuk bersikap bijak. Apalagi dalam memberikan respon di sosial media yang dapat dinikmati oleh banyak orang dan juga kalangan.
Sebagai antropolog juga, kita diajarkan untuk melihat sesuai secara lengkap berdasarkan konteksnya, dimana dalam antropologi ketika melihat suatu fenomena kita tidak boleh mengkotak kotakkan dan melihat dalam sudut pandang kita. Selain itu dalam antropologi juga melihat bahwa ketimpangan gender juga disebabkan oleh pandangan stereotip dalam masyarakat.Â
Maka dari itu sebagai antropolog muslim dalam menanggapi fenomena perselingkuhan para artis, seharusnya melihat konteks secara utuh dahulu dan melihat bahwa perselingkuhan dapat dilakukan semua gender baik perempuan maupun laki laki. Kita juga dapat mengedukasi masyarakat tentang bagaimana menyikapi fenomena perselingkuhan para artis dengan bijak.Â
Maka dari itu, bekal literasi digital sangat penting bagi antropolog muslim untuk menyikapi fenomena di sosial media dalam dunia digital yang semakin masif ini. Dimana literasi digital mengacu pada kemampuan seseorang dalam menggunakan, memahami, dan berinteraksi dengan teknologi digital, terutama dalam konteks informasi dan media yang tersebar luas di dunia digital. Hal ini mencakup keterampilan untuk mengakses, mengevaluasi, memahami, menggunakan, dan berbagi informasi dengan bijak melalui berbagai platform digital.
Literasi digital melibatkan pemahaman tentang bagaimana mencari, mengevaluasi, dan memverifikasi informasi online, serta kemampuan untuk memahami dan menganalisis data digital. Ini juga mencakup kesadaran tentang hak cipta, privasi, keamanan digital, dan etika dalam penggunaan teknologi.
Dalam era informasi dan teknologi saat ini, literasi digital menjadi sangat penting. Dengan literasi digital yang baik, individu dapat mengambil manfaat dari teknologi digital, menghindari penyebaran informasi yang salah atau menyesatkan, melindungi privasi mereka, dan berpartisipasi secara produktif dalam masyarakat yang semakin terhubung secara digital.
Dengan memperkaya pengetahuan mengenai literasi digital. Kita juga dapat menyerap segala informasi yang kita temukan di sosial media pemikiran yang kritis. Kita dapat lebih bisa melihat kebenaran sebuah informasi yang tersebar atau menyikapi pendapat orang lain terhadap suatu fenomena. Sebagai antropolog muslim, literasi digital merupakan salah satu kemampuan yang dapat mempertajam analisis kita dan memahami manusia secara keseluruhan. Hal tersebut karena masyarakat di era modern tidak hanya berkembang secara kehidupan nyata namun juga melalui ruang ruang daring di dunia digital.
Selain itu sebagai seorang Muslim, antropolog tersebut akan melihat fenomena perselingkuhan artis dalam konteks budaya dan nilai-nilai agama. Mereka akan mempertimbangkan perspektif Islam terkait dengan kehidupan pribadi, moralitas, tanggung jawab sosial, dan implikasi hukum yang terkait.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H